Selasa, 04 April 2017 10:57:38

Bank Mandiri Umbar Janji Palsu

Bank Mandiri Umbar Janji Palsu

Beritabatavia.com - Berita tentang Bank Mandiri Umbar Janji Palsu

Motto Bank Mandiri terbaik di Indonesia,terdepan,terpercaya,tumbuh bersama Anda, hanya kata tanpa arti. Sebab, management Bank Mandiri sangat tidak ...

Bank Mandiri Umbar Janji Palsu Ist.
Beritabatavia.com - Motto Bank Mandiri terbaik di Indonesia,terdepan,terpercaya,tumbuh bersama Anda, hanya kata tanpa arti. Sebab, management Bank Mandiri sangat tidak profesional, mudah mengumbar janji dan minta maaf atas kesalahannya,tetapi kembali diulangi. Sehingga sangat wajar bila sepanjang priode 2014-2015 Yayasan Lembaga Konsumen (YLKI) menerima pengaduan perbankan terbanyak dari nasabah Bank Mandiri.

Seperti yang saya alami ketika pihak Bank Mandiri menghubungi saya dengan nomor telepon (021) 30009527 pada pukul 15.32 Senin 27 Maret 2017 lalu. Seorang wanita yang mengaku dari Bank Mandiri menyapa sekaligus menanyakan keluhan yang saya sampaikan sebelumnya. Setelah menerima penjelasan saya, petugas Bank Mandiri tersebut meminta maaf atas ketidak nyamanan yang saya alami.

Setelah beberapa kali minta maaf, petugas Bank Mandiri itu juga berjanji segera mengirimkan surat resmi permintaan maaf kepada saya. Sekaligus pemberitahuan pencabutan nama saya dari sistem informasi debitur Bank Indonesia yang menunggak seperti ancaman yang disampaikan sebelumnya.  Sayangnya, janji surat permintaan maaf itu hingga Selasa 4 April 2017 tak juga saya terima.

Sejujurnya saya sudah tidak berharap pihak Bank Mandiri mengirimkan surat permintaan maaf,apalagi saya juga sudah memutuskan untuk tidak lagi menjadi nasabah Bank plat merah tersebut. Tetapi,pihak Bank Mandiri mengumbar janji membuat saya menunggu untuk dibuktikan. Karena janji adalah hutang yang harus dibayar, dan terbukti hingga Sembilan hari Bank Mandiri juga tak memenuhi janjinya.

Kekecewaan yang menyakitkan hati dipicu surat Bank Mandiri tertanggal 3 Februari 2017 perihal peringatan terakhir. Dalam surat itu disebut, saya katagori kolektibilitas dalam perhatian khusus dan akan terdaftar dalam sistem informasi debitur bank Indonesia sebagai debitur yang menunggak.

Ancaman itu akan dilaksanakan apabila saya tidak melunasi tagihan kartu kredit sebesar Rp 86.528 terhitung tujuh hari sejak tanggal surat tersebut. Padahal, saya tidak pernah lagi menggunakan kartu kredit tersebut, tagihan itu adalah jumlah biaya administrasi yang harus saya bayarkan.

Akhirnya pada Jumat 25 Februari 2017 saya mendatangi Bank Mandiri di kawasan Pasarbaru,Jakarta Pusat untuk melunasi tagihan sekaligus menutup kartu kredit. Untuk proses tersebut saya membayar Rp205.624 dengan rincian biaya dua buah kartu kredit sebesar Rp50.000 dan biaya administrasi Rp 56.800 untuk kartu kredit no 4137xxxxxxxx2486 dan Rp98.824 untuk kartu kredit no 5126xxxxxxxx9907.
 
Saat itu jugalah (saya memang sudah beberapa tahun terakhir tidak lagi pernah melakukan transaksi di Bank Mandiri), mengetahui rekening saya sudah di tutup oleh pihak Bank Mandiri. Tetapi penutupan rekening tersebut tidak pernah diberitahukan oleh pihak Bank Mandiri, meskipun masih ada dana yang tersisa di rekening saya.
Sebaiknya, Bank Mandiri mengirimkan pemberitahuan untuk melunasi biaya administrasi.Sebab saya tidak pernah menunggak atas dana Bank Mandiri yang saya gunakan.

Ironisnya, pada 25 Maret 2017 Bank Mandiri masih mengirimkan surat tagihan kartu kredit nomor 5126766000589907 sebesar Rp 88.824 yang dicetak pada 19 Maret 2017.

Padahal,sejak 24 Februari 2017, saya sudah mengucapkan sayonara dengan menutup dua buah kartu kredit dikantor Bank Mandiri Cabang Krekot,Pasarbaru,Jakarta Pusat (ada dokumennya).

Beberapa saat setelah menerima surat tagihan,saya langsung telepon ke 14000 dan berbicara dengan petugas operator bernama Audiri. Setelah mencocokkan identitas, lalu Audiri menjelaskan sesuai data yang ada, benar kartu kredit yang saya miliki sudah ditutup sejak 24 Februari 2017. Tetapi, Audiri tidak bisa menjelaskan alasan mengapa surat tagihan yang dicetak pada 19 Maret 2017 itu masih dikirim ke saya. Dengan suara melemah, Audiri hanya meminta maaf beberapa kali, dan saya langsung menutup telepon.

Lewat surat ini, saya berharap masyarakat agar memilih Bank yang tidak mudah mengumbar janji dan mengecewakan  nasabah, seperti yang saya alami.

Salam
Edison Siahaan
Wartawan/Pemred beritabatavia.com

Berita Terpopuler
Berita Lainnya
Rabu, 05 April 2023
Jumat, 31 Maret 2023
Kamis, 30 Maret 2023
Rabu, 29 Maret 2023
Rabu, 29 Maret 2023
Selasa, 28 Maret 2023
Selasa, 28 Maret 2023
Minggu, 26 Maret 2023
Minggu, 26 Maret 2023
Jumat, 24 Maret 2023
Jumat, 24 Maret 2023
Rabu, 22 Maret 2023