Minggu, 06 Agustus 2017 14:29:49

Ingin Sembuh, Warga Pangkep Terobos Laut Ganas 12 Jam

Ingin Sembuh, Warga Pangkep Terobos Laut Ganas 12 Jam

Beritabatavia.com - Berita tentang Ingin Sembuh, Warga Pangkep Terobos Laut Ganas 12 Jam

Basran, remaja 19 tahun warga Pulau Matalaang, Desa Sabalana, Kecamatan Sapukang, Kabupaten Pangkajene Kepulauan (Pangkep), Sulawesi Selatan ...

 Ingin Sembuh, Warga Pangkep Terobos Laut Ganas 12 Jam Ist.
Beritabatavia.com - Basran, remaja 19 tahun warga Pulau Matalaang, Desa Sabalana, Kecamatan Sapukang, Kabupaten Pangkajene Kepulauan (Pangkep), Sulawesi Selatan (Sulsel), kini telah meninggal dunia. Penyakit tifus yang diderita Basran menjadi alasan kondisinya tak bisa bertahan. Hanya sempat dirawat beberapa hari di puskesmas, Kecamatan Wera, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat. Basran akhirnya meninggal dunia.

Apa yang dialami Basran merupakan salah satu potret kehidupan yang sangat miris. Ia tak ada pilihan menembus ganasnya laut lepas selama 12 jam, hanya menggunakan kapal kayu kecil yang disebut katinting menuju Kecamatan Pai Wera, Bima, NTB, demi mendapatkan bantuan pengobatan.

Basran yang dalam kondisi terbaring lemas dan ditutupi selimut tipis menerjang tingginya gelombang laut Selat Makassar menuju Kabupaten Bima. Selama dalam perjalanan, ia hanya berdua dengan bapaknya yang berperan menjalankan perahu katinting.

Setelah sehari semalam perjalanan, mereka tiba di Kecamatan Wera, Bima. Basran langsung dirawat di Puskesmas Pai Wera. Sementara, bapaknya turut juga diinfus karena mengalami kelelahan selama dalam perjalanan.

Mereka lebih memilih ke Bima ketimbang menuju Kota Pangkep, Sulsel. Selain karena jarak ke daratan Kota Pangkep lebih jauh, mereka juga takut tak langsung terlayani karena tak ada Kartu Indonesia Sehat maupun BPJS. Ia hanya punya KTP, ucap Ridho, seorang warga Kabupaten Pangkep, Sulsel, Minggu (6/8/2017).

Apa yang dialami Basran, menurut Ridho, bahkan menjadi viral di media sosial Facebook. Perjuangan Basran menembus ganasnya laut menuju Kabupaten Bima hanya mengandalkan perahu katinting demi mendapatkan bantuan pengobatan.

Namun, nyawa Basran tak tertolong karena sakit tifus berat yang dialaminya. Meninggalnya remaja asal Pulau Matalaang, Pangkep itu membuat banyak orang menangis dan miris. o leo
Berita Lainnya
Jumat, 22 Maret 2024
Kamis, 21 Maret 2024
Kamis, 21 Maret 2024
Kamis, 21 Maret 2024
Rabu, 20 Maret 2024
Rabu, 20 Maret 2024
Selasa, 19 Maret 2024
Minggu, 17 Maret 2024
Minggu, 17 Maret 2024
Jumat, 15 Maret 2024
Kamis, 14 Maret 2024
Kamis, 14 Maret 2024