Selasa, 16 April 2019 12:50:45
Pasca Kebakaran, Warga Tetap Ingin Tinggal di Kolong Tol Pluit
Pasca Kebakaran, Warga Tetap Ingin Tinggal di Kolong Tol Pluit
Beritabatavia.com - Berita tentang Pasca Kebakaran, Warga Tetap Ingin Tinggal di Kolong Tol Pluit
Kondisi kolong tol Pluit, Jakarta Utara, semakin berantakan setelah kebakaran yang melanda pada 30 Maret 2019. Penghuninya pun masih ...
Ist.
Beritabatavia.com -
Kondisi kolong tol Pluit, Jakarta Utara, semakin berantakan setelah kebakaran yang melanda pada 30 Maret 2019. Penghuninya pun masih bertahan dengan kondisi seperti itu. Selasa (16/4/2019), setengah dari permukiman yang terbakar di kolong Tol Pluit sudah ditutup oleh pembatas untuk diperbaiki. Sementara yang belum ditutup dalam kondisi rusak dan tak terawat.
Beberapa warung makanan dan warung kelontong sudah mulai berjualan. Banyak anak-anak yang bermain, juga menonton televisi di rumah yang sudah bekas terbakar dengan genset sebagai sumber listrik. Sampah terlihat di mana-mana. Banyak baju-baju yang hangus sedikit, masih bisa layak pakai dikumpulkan jadi satu. Warga sekitar tidak mengetahui kapan sampah tersebut bisa diambil.
Salah seorang penghuni, Marni, mengatakan tidak mempunyai pilihan tempat tinggal lagi. Saat kolong tol akan direnovasi, da dan keluarganya akan tetap tinggal di dekat permukiman tersebut. Saya pengennya sih disini aja, ngampar-ngampar di mana dah. Habis mau di mana lagi? Paling pasang terpal buat alas, kan, tidur di sini, ujar Marni.
Hal serupa juga disampaikan oleh Roni, korban yang membuka warung kelontong. Rencananya, dia juga akan bergeser sementara ke daerah-daerah di dekat permukiman tersebut.
Geser sih palingan. Ya kita mah enggak minta banyak-banyak. Kita minta tinggal di sini doang. Enggak usah dipindah-pindahin, ke rusun atau apalah. Karena kalau ke rusun kita juga harus bayar entar. Jadi kita cuma pengen kita di sini aja terus, soalnya warung, bisnis, dan lain-lain kan kita buka di sini dari dulu, ujar Roni.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berencana mengelola kolong tol yang selama ini dikelola PT Citra Marga Nusaphala Persada yang mendapat wewenang dari Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR. Juga mengirimkan surat kepada Kementerian PUPR agar pengelolaan tersebut diserahkan kepada Pemprov DKI Jakarta.
Direktur Jalan Bebas Hambatan dan Perkotaan Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Hedy Rahadian mengatakan, pihaknya telah menerima surat Anies. Detail perencanaan dibutuhkan karena kegiatan yang akan dilakukan di kolong tol berkaitan dengan keamanan, sambungnya. 0 KMP