Rabu, 24 Juli 2019 13:00:06
Pasutri WNI Pengebom Filipina Lama Mukim di Jolo
Pasutri WNI Pengebom Filipina Lama Mukim di Jolo
Beritabatavia.com - Berita tentang Pasutri WNI Pengebom Filipina Lama Mukim di Jolo
PASANGAN suami istri Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjadi pelaku bom bunuh diri Gereja Katedral di Jolo, Filipina, telah berada di Filipina pada ...
Ist.
Beritabatavia.com -
PASANGAN suami istri Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjadi pelaku bom bunuh diri Gereja Katedral di Jolo, Filipina, telah berada di Filipina pada Desember 2018. Pasangan suami istri bernama Rullie Rian Zeke dan Ulfah Handayani Saleh itu sebelumnya mukim di Makassar, Sulawesi Selatan,
Mereka sudah di Filipina sejak Desember 2018, yang membawa mereka adalah Andi Baso, kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigadir Jenderal Dedi Prasetyo di Jakarta Selatan, pada Rabu (24/07/2019). Andi Baso adalah anggota Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Makassar yang kini tengah diburu polisi.
Berdasarkan informasi terakhir, Andi baso saat ini sedang berada di Filipina Selatan. Ia diketahui pernah terlibat dalam aksi serangan bom Gereja Oikumene Samarinda pada November 2016.
Identitas pasangan suami istri pelaku bom bunuh diri terungkap setelah anggota JAD Kalimantan Timur bernama Yoga dan JAD Sumatera Barat bernama Novendri ditangkap. Setelah dilakukan penangkapan terhadap Saudara Novendri dan Yoga di Malaysia, baru mengkait ternyata pelaku bom bunuh diri di Filipina itu adalah dua orang warga negara Indonesia, ujar Dedi.
Pada Januari 2019 lalu, bom meledak di Gereja Katedral di Jolo, Filipina. Tercatat 22 orang tewas dan lebih dari seratus orang luka-luka. Saat itu, Menteri Dalam Negeri Filipina Eduardo Ano mengklaim pelaku peledakan bom adalah pasangan suami istri berkewarganegaraan Indonesia.
Saat itu pernyataan Eduardo belum bisa dikonfirmasi Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi. Kami mendengar kabar bahwa pelakunya warga Indonesia, dari kemarin saya sudah berkomunikasi dengan otoritas Filipina namun sampai pagi ini belum terkonfirmasi hasil identifikasinya, ucap Retno pada 2 Februari 2019 lalu. 0 RIO