Senin, 16 September 2019 14:42:52
Kilang Arab Diserang, Harga Minyak Dunia Melayang
Kilang Arab Diserang, Harga Minyak Dunia Melayang
Beritabatavia.com - Berita tentang Kilang Arab Diserang, Harga Minyak Dunia Melayang
HARGA minyak mentah dunia melayang lebih dari 10 persen pada Senin (16/9). Kenaikan dipicu oleh serangan terhadap dua kilang minyak Arab ...
Ist.
Beritabatavia.com -
HARGA minyak mentah dunia melayang lebih dari 10 persen pada Senin (16/9). Kenaikan dipicu oleh serangan terhadap dua kilang minyak Arab Saudi pada akhir pekan lalu. Serangan tersebut telah meningkatkan kekhawatiran pasar terhadap penurunan pasokan minyak asal Arab yang kebetulan saat ini tengah memangkas setengah produksi mereka.
Dikutip dari AFP, Senin (16/09) minyak jenis West Texas Intermediate melonjak 10,68 persen menjadi $ 60,71 dan Brent naik 11,77 persen menjadi $ 67,31 di awal perdagangan Asia menyusul ledakan di fasilitas yang dikelola oleh raksasa milik negara Aramco. Serangan drone menyebabkan kebakaran pada dua fasilitas perusahaan minyak Arab Saudi, Aramco pada Sabtu (14/9) dini hari.
Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi mengatakan serangan ini terjadi di masa persiapan perusahaan minyak pelat merah tersebut melantai di bursa saham. Belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas serangan di Abqaiq dan Khurais tersebut. Meskipun demikian, Presiden AS Donald Trump menyalahkan Iran atas kejadian tersebut.
Ia juga tak menutup kemungkinan kejadian tersebut akan meningkatkan peluang negaranya untuk melakukan serangan militer terhadap Iran. Sementara itu untuk menjamin pasokan minyak tetap terjaga, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengatakan negaranya akan bekerja sama dengan negara lain. Amerika serikat akan bekerja sama dengan mitra dan sekutu kami untuk memastikan bahwa pasar energi tetap dipasok dengan baik, katanya. .
Sementara Reuters melaporkan, harga patokan minyak mentah berjangka Brent tercatat mengalami peningkatan menjadi USD naik USD7,06 barel atau 11,7 barel untuk berdiri kokoh pada posisi USD67,28 per barel. Pada sesi sebelumnya minyak Brent sempat melonjak lebih dari 19% yang menjadi sesi tertinggi dari USD71,95 per barel pada pembukaan.
Sedangkan harga minyak mentah berjangka AS WTI lebih tinggi USD5,76 barel atau 10,5% menjadi USD60,60 per barel, setelah melompat melewati 15% ke posisi tertinggi yakni USD63,34/barel. Harga minyak sedikit terkoreksi dari puncak, usai Presiden AS Donald Trump mengatakan setuju untuk melepas minyak dari US Strategic Petroleum Reserve (SPR) jika diperlukan dalam kuantitas.
Perusahaan raksasa minyak milik negara Saudi Aramco mengatakan, serangan drone ke fasilitas miliknya telag memotong produksi mencapai 5,7 juta barel per hari. Serangan ini terjadi pada saat Aramco bersiap untuk listing pada pasar saham yang diyakini bakal menjadi IPO terbesar di dunia.
Aramco belum memberikan kapan waktu pastinya, produkssi bisa berjalan normal kembali. Namun sumber yang dekat dengan perusahaan itu, menerangkan produksi baru bisa kembali ke kapasitas minyak secara pada hari Minggu depan. Ekspor minyak Arab Saudi akan tetap seperti biasa ketika pihak kerajaan memiliki penyimpanan yang besar.
Lonjakan harga adalah reaksi dari serangkaian situasi, tetapi kemampuan untuk mempertahankan pada tingkat tinggi tetap tergantung pada durasi outage. Sedangkan kemampuan untuk memenuhi komitmen ekspor melalui DrawDowns domestik, elastisitas permintaan pada harga yang lebih tinggi serta kebijakan pemerintah dan lembaga, kata Michael Tran, Managing Director strategi energi di RBC Capital Markets, New York.
Serangan terhadap jantung industri minyak Arab Saudi, termasuk fasilitas pengolahan minyak terbesar di dunia, dituding datang dari Iran dan rudal jelajah mungkin telah digunakan, menurut seorang pejabat senior AS. Trump juga mengatakan Amerika Serikat siap merespon terhadap serangan ke fasilitas minyak Arab Saudi 0 NIZ