Sabtu, 28 September 2019
Pengamat Sayangkan Mahasiswa Tolak Pertemuan dengan Jokowi
Pengamat Sayangkan Mahasiswa Tolak Pertemuan dengan Jokowi
Beritabatavia.com - Berita tentang Pengamat Sayangkan Mahasiswa Tolak Pertemuan dengan Jokowi
PENGAMAT politik Maksimus Ramses Lalongkoe menyayangkan sikap Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) seluruh Indonesia yang menolak berdialog dengan ...
Ist.
Beritabatavia.com - PENGAMAT politik Maksimus Ramses Lalongkoe menyayangkan sikap Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) seluruh Indonesia yang menolak berdialog dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan Jakarta, merupakan pilihan sikap kurang tepat sebagai kelompok akademis. Sebab, sikap demikian tidak menunjukan itikat baik dalam menyelesaikan masalah bangsa sehingga secara bersama-bersama menyelesaikannya dengan penuh kedamaian.
"Tentu kita sayangkan sikap penolakan kelompok mahasiswa yang tak mau berdialog langsung dengan Presiden Jokowi. Itu merupakan pilihan sikap yang kurang tepat sebagai kelompok akademis. Sikap demikian juga tidak menunjukan itikat baik dalam menyelesaikan masalah bangsa sehingga secara bersama-bersama menyelesaikannya dengan penuh kedamaian, demi kemajuan Indonesia," kata Ramses di Jakarta, Sabtu (28/9).
Menurut Direktur Eksekutif Lembaga Analisis Politik Indonesia (L-API) ini, upaya Presiden Jokowi untuk berdialog dengan mahasiswa di Istana merupakan suatu pendekatan demokratis dan persuasif. Bahkan mengamalkan sila ke empat pancasila musyawarah untuk mufakat.
Presiden Jokowi, lanjut Dosen Universitas Mercu Buana Jakarta ini telah membuka ruang dialog sebagai upaya kolektif dalam mencari solusi yang tepat terkait tuntutan para mahasiswa.
"Upaya pak Jokowi buka ruang dialog dengan mahasiswa di Istana itukan suatu pendekatan demokratis dan persuasif. Bahkan pak Jokowi telah mengamalkan sila ke empat Pancasila musyawarah untuk mufakat, sehigga secara kolektif mencari solusi yang tepat terkait tuntutan para mahasiswa tapi dalam ruang dan suasana yang damai dan dengan kepala dingin," ujar Ramses.
Lebih lanjut Ramses yang juga dosen di Universitas Dian Nusantara Jakarta ini mengatakan, para mahasiswa yang melekat label kelompok intelektual agar tetap menggunakan ruang-ruang akademis dalam menyelesaikan suatu persoalan bangsa
Mahasiswa kata Ramses merupakan generasi masa depan bangsa Indonesia. Segala upaya dan niat baik pemerintah dalam mencari solusi suatu persoalan harus tetap menggunakan hati nurani dan rasionalitas berpikir. "Agar bangsa ini tetap aman dan kondusif demi mempercepat kemajuan," tambahnya.
Sebelumnya, Presiden Jokowi mengatakan akan mengundang perwakilan mahasiswa, terutama yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) untuk berdialog di Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (27/9). Namun agenda itu batal dilakukan sebab para mahasiwa menolaknya. 0 MED