Beritabatavia.com -
Bisnis esek-esek yang dikelola pria yang biasa disapa Koko Are, terus berkibar tanpa rintangan. Warga dan aparat penegak hukum hanya diam seribu bahasa, menyaksikan bisnis ilegal Koko Are di kawasan Mangga Besar 8, Jakarta.
Koko Are seperti tidak peduli, meskipun pemberitaan bisnis ilegalnya mencuat di media massa. Bahkan, pasca pemberitaan terkait bisnis ilegalnnya, Koko Are bersama pria yang mengaku ketua sebuah organisasi massa mengintimidasi dan mengancam wartawan.
“Jaringan saya kuat, jika semua datang bisa disandra kamu,” tegas Koko Are kepada wartawan, di kawasan Manggabesar 8, Jakarta, Selasa (24/12) malam.
Bukan hanya itu, Koko Are juga mengaku sudah memegang Polda, kendati tidak menjelaskan nama dan pangkat yang dia sebut sebagai orangnya. Saat itulah seorang pria yang dipanggil Jhon itu mengaku sebagai ketua salah satu ormas, memukul meja sangat keras. Dengan nada keras dan marah, si pria menantang perang wartawan.
Beruntung wartawan tidak melayani, sehingga tidak terjadi tindak kekerasan di arena bisnis Koko Are, Mangga Besar 8 Jakarta. Sebelumnya, pemberitaan di media massa menyebut Koko Are semakin kreatif dan berpariasi dalam melayani nafsu liar para pria hidung belang.
Bahkan, layanan yang disuguhkan Koko Are menjadi tren baru, membuat para pria hidung belang tidak lagi harus pergi ke tempat-tempat perempuan pekerja sek komersil (PSK) mangkal. Tetapi cukup transaksi di dalam mobil yang didalamnya sudah ada wanita-wanita siap saji. Setelah cocok harga dan pilihan, si wanita langsung berpindah ke mobil si pria hidung belang dan melaju bersama menuju tempat mereka melepas hasrat.
Koko Are dikenal sebagai mucikari puluhan PSK yang dijajakan dengan cara car to car alias mobil ke mobil. Setiap malam, mobil-mobil berisi wanita-wanita PSK milik Koko Are standbay di halaman parkir gedung menunggu pria yang memboking datang. Setelah transaksi, wanita pilihan itu langsung dibawa oleh si pria. Tarif yang dipasang berfariasi sesuai selera tamu. Berdasarkan pengakuan seorang wanita PSK, untuk menimati kemolekan tubuh mereka, Koko Are memasang tarif antara Rp 600 ribu hingga Rp 1 juta per jam. Tetapi harga itu tidak semua diterima oleh PSK, mereka hanya mendapat 40 sampai 60 persen. O Gam