Beritabatavia.com -
MASSA mengatasnamakan "Jakarta Bergerak" mulai berdatangan ke Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (14/1) siang. Mereka menggelar demonstrasi terkait kinerja Gubernur Anies Baswedan selama beberapa tahun ini, termasuk menangani banjir yang dianggap tidak becus apalagi sampai menelan korban jiwa.
Dampak banjir melanda Jakarta dan sekitarnya telah menimbulkan kekecewaan warga akibat tidak berfungsinya berbagai fasilitas umum, sehingga warga menuntut mundur KDKI Gubernur Anis Baswedan
Massa yang mayoritasperempuan berpakaian hitam datang sekitar pukul 13.45 WIB, mereka terdengar menyanyikan lagu Maju Tak Gentar. Polisi yang berjaga memisahkan massa ini dari massa Kebangkitan Jawara dan Pengacara (Bang Japar) yang sebelumnya telah datang.
Sementara Massa Bang Japar yang mayoritas laki-laki berpakaian seragam merah bata, terlihat berada di area dalam Balai Kota, sedangkan Massa Jakarta Bergerak berada di area luar Balai Kota. Massa aksi Jakarta Bergerak terlihat melakukan orasi di depan Balai Kota.
Koordinator Aksi, Sisca Rumondor mengatakan, pihaknya datang ke Balai Kota DKI Jakarta untuk menyampaikan aspirasi mereka terkait ketidakbecusan Anies Baswedan dalam memimpin Jakarta dalam dua tahun ini.
"Bukan hanya musibah banjir, namun selama dua tahun menjabat di Jakarta, kami melihat apa yang dikerjakan tidak membawa kesejahteraan kepada warganya, terlebih dengan musibah banjir kemarin," kata dia, Selasa (13/1).
Ia mengatakan, saat musibah banjir yang terjadi awal tahun lalu, pihaknya menyayangkan pencegahan dan penanggulangan bencana yang dilakukan oleh Pemerintah.
"Kami ini terkumpul dari berbagai elemen, dari hanya ajakan sederhana di media sosial. Ajakan tersambut oleh teman-teman yang ingin ke balaikota. Kalau ada aksi yang lain, itu adalah kebebasan berpendapat dilindungi undang undang," ucap dia.
Lebih jauh, terkait dengan kinerja Anies selama dua tahun ini, ia mengklaim banyak janji Anies yang tidak terealisasi dan hanya menjual retorika kata-kata.
"Kalau mau dikupas, banyak sekali. Kami bukan mau merinci. Misalnya pelebaran trotoar, ada yang ukuran sekian, malah menggangu pihak yang lain. Mengakibatkan kemacetan. Terus trek sepeda di Jakarta, hari gini kan jarang yang naik sepeda, akhirnya yang rugi motor," ujar dia.
Sebelumnya, massa dari organisasi Bang Japar sudah datang terlebih dahulu ke Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (14/1) siang. Kedatangan mereka untuk mengawal Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
"Ada 250 orang lebih yang akan hadir. Kami ormas bang japar hadir di balaikota untuk menjaga dan mengawal anies baswedan," kata Koordinator Lapangan Bang Japar, Musa Marasabessy dilansir laman CNNIndonesia.
Ia menyebut, beberapa minggu belakangan ini beredar luas undangan yang mengajak untuk menurunkan Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI, karena dinilai Anies tidak bisa mengurusi Banjir yang melanda wilayah Jakarta. "Mereka lupa sebelum anies menjabat, banjir sudah melanda Jakarta ini berapa puluh tahun yang lalu," ucap dia.
Sementara Polda Metro Jaya selain mengerahkan 659 personil gabungan amankan unjuk rasa dua kubu pro dan kontra dalam aksi demonstrasi terhadap Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Balai Kota, Selasa (14/1/2020), juga melakukan penyekatan guna menghindari bentrokan dua kubu itu.
Dalam penyekatan tersebut akan dibelah menjadi dua sisi kanan dan kiri, sedangkan di bagian tengah akan ditempatkan personel kepolisian dan barrier. “Personel sudah siap sejak pukul 08.00 WIB,” papar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus di Polda Metro Jaya
Selain personel, Polda Metro Jaya juga menyiapkan kendaraan anti huru-hara. Apa yang dilakukan petugas kepolisian sudah sesuai standar operasional dalam unjuk rasa kali ini sehingga tidak ada kata berlebihan dalam pengamanan."Hingga kini suasana masih aman-aman saja," tandasnya. 0 ERZ