Kamis, 12 Maret 2020 14:11:14

Corona Jadi Pendemi, Bursa Saham Asia Bergerak di Zona Merah

Corona Jadi Pendemi, Bursa Saham Asia Bergerak di Zona Merah

Beritabatavia.com - Berita tentang Corona Jadi Pendemi, Bursa Saham Asia Bergerak di Zona Merah

Pasca Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan wabah corona (covid-19) adalah pendemi, atau penyebaran penyakit yang cepat meluas ke berbagai ...

Corona Jadi Pendemi, Bursa Saham Asia Bergerak di Zona Merah Ist.
Beritabatavia.com - Pasca Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan wabah corona (covid-19) adalah pendemi, atau penyebaran penyakit yang cepat meluas ke berbagai tempat. Indeks harga saham gabungan (IHSG) langsung anjlok di bawah angka 5.000. Bahkan, pagi ini Kamis 12 Maret 2020, bursa saham kawasan Asia bergerak di zona merah.

Menurut WHO, jumlah total kasus kumulatif covid-19 di lebih separuh negara di dunia telah melampaui angka 125.000.  Sementara data kompilasi Johns Hopkins University CSSE, jumlah korban meninggal akibat infeksi COVID-19 sudah mencapai 4.615 orang.

Pengumuman ini membuat Wall Street ambruk, padahal pada perdagangan sebelumnya sumringah. Bahkan, tadi pagi saat penutupan perdagangan, tiga indeks bursa saham utama Paman Sam ditutup di zona pesakitan.

Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) tadi pagi ambruk 5,86%, S&P 500 dan Nasdaq Composite kompak mengekor di belakangnya dengan koreksi masing-masing sebesar 4,89% dan 4,7%.

Dow Jones sudah terkoreksi lebih dari 20% sejak akhir bulan lalu yang menandai bahwa siklus ekspansi indeks yang berisi 30 saham pilihan AS ini telah selesai dan memasuki fase `bearish`.

Pelaku pasar juga kecewa pada sikap Gedung Putih yang dinilai tidak merilis detail langkah stimulus fiskal yang akan diberikan demi meredam dampak virus corona. Sebelumnya Presiden AS Donald Trump mengusulkan Pajak Penghasilan (PPh) nol persen hingga akhir tahun.

Namun belum ada kejelasan lebih lanjut soal hal tersebut yang membuat pasar menjadi kecewa. Pasar sekarang bukan lagi berada dalam kecemasan, tapi kepanikan.
"Kita bisa melihat kepanikan di pasar saham" kata Chief Investment Officer American Trust, "Pertanyaan terbesar setiap orang sekarang, sudahkah kita sampai di dasar? Saya pikir kita baru setengah jalan" tambahnya.

CNBC Internasional juga melaporkan, kemarin bank sentral Inggris (BoE) memangkas suku bunga acuan sebesar 50 basis poin (bps) ke level 0,25%. Sementara bank sentral AS, The Fed dikabarkan menambah jumlah amunisi dengan menggelontorkan uang senilai US$ 175 miliar untuk perbankan melalui transaksi repo.

Walaupun tak semematikan kawannya (baca SARS), COVID-19 menyebar dengan lebih cepat dan jika melihat skalanya sudah beda kelas. SARS hanya menginfeksi kurang dari 10.000 orang di 26 negara sementara COVID-19 sudah menginfeksi ratusan ribu orang di lebih dari 100 negara.

Hal ini membuat bursa saham Asia juga dilanda kepanikan. Tekanan jual kembali menghampiri, akibatnya pagi ini Kamis (12/3/2020) bursa saham utama kawasan Asia kompak bergerak di zona merah.

Indeks Topix (Jepang) ambrol 4,2%, Kospi (Korea Selatan) anjlok 3,7%, Shanghai Composite (China) ambles 1,4%, Hang Seng (Hong Kong) nyungsep 2,7%, Straits Times (Singapura) jatuh 2,8%.

Tak bisa dipungkiri pasar sudah diliputi kepanikan. Wabah ini telah menjadi tragedi kemanusiaan pada dekade ini. Bukan hanya kesehatan manusia saja yang dilukai, COVID-19 telah menjadi ancaman terbesar bagi perekonomian global.

Organisasi Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) merevisi turun perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada 2020 menjadi 2,4% dari sebelumnya 2,9%. Ekonomi China diramal tumbuh 4,9% tahun ini, padahal perkiraan sebelumnya tumbuh 5,7%. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pun ambles hingga 4,04% di level 4.944,73 pada perdagangan pagi hari. O cnbcindonesia/red

 

Berita Terpopuler
Berita Lainnya
Kamis, 04 Januari 2024
Kamis, 04 Januari 2024
Rabu, 27 Desember 2023
Sabtu, 25 November 2023
Sabtu, 25 November 2023
Jumat, 24 November 2023
Jumat, 24 November 2023
Sabtu, 18 November 2023
Sabtu, 18 November 2023
Sabtu, 18 November 2023
Senin, 30 Oktober 2023
Senin, 30 Oktober 2023