Beritabatavia.com -
Kerja keras pemerintah yang dikordinir Gugus Tugas penanganan covid-19 dan pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di wilayah DKI Jakarta dan Bogor, Depok, Bekasi, Tangerang, belum memberikan dampak signifikan terhadap upaya pencegahan penyebaran dan penularan virus corona atau covid-19. Justru penyebaran semakin massif ke berbagai wilayah dan jumlah yang tertular terus bertambah
Ahli virologi drh Indro Cahyono, mengatakan, supaya pemerintah lebih massif menyampaikan informasi yang dapat membangun kesadaran dan kepedulian serta pemahaman masyarakat tentang virus corona atau covid-19. Sehingga dengan kesadaran sendiri, masyarakat akan menaati ketentuan yang telah disampaikan untuk pencegahan penyebaran dan penularan covid-19.
Sementara dewan pakar Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Dr Hermawan, mengatakan, intervensi pemerintah sangat menentukan efektivitas pencegahan penyebaran dan penularan virus corona. Apabila sikap dan tindakan masih seperti saat ini, maka sulit diprediksi kapan teror wabah virus corona akan mereda.
Hari demi hari, seperti menggantang asap, 10 hari PSBB di DKI Jakarta dan disusul kota penyanggah Bekasi, Tangerang,Depok dan Bogor, tak jua berdampak signifikan. Virus terus bergolak ke nyaris semua wilayah DKI Jakarta dan menerjang tubuh warga.
Seperti data berbasis laporan dari fasilitas kesehatan di DKI Jakarta yang telah dilaporkan ke Kementerian Kesehatan RI, terhitung Senin 20 April 2020. Tercatat jumlah pasien terkonfirmasi positif virus corona atau covid-19 bertambah 79 orang sehingga jumlah total menjadi 3.112 orang. Pasien yang dinyatakan sembuh juga bertambah 30 orang sehingga jumlah totalnya menjadi 237 orang.
Kemudian pasien yang meninggal akibat covid-19 bertambah lima orang sehingga jumlah total menjadi 297 orang. Sementara pasien yang dirawat berkurang 13 orang maka jumlah total tinggal 1.826 orang. Pasien yang melakukan isolasi mandiri bertambah 57 orang maka jumlah totalnya menjadi 752 orang.
Sementara update informasi penanganan covid-19 secara nasional yang disampaikan juru bicara (jubir) pemerintah untuk penanganan covid-19, Achmad Yurianto, Senin 20 April 2020. Berdasarkan data yang dikumpulkan dari rumah sakit yang menangani covid-19 di berbagai wilayah Indonesia, hingga Senin 20 April 2020, pukul 12.00 WIB. Tercatat, jumlah pasien terkonfirmasi positif covid-19 bertambah 185 orang sehingga jumlah total sebanyak 6.760 orang. Sedangkan pasien yang dinyatakan sembuh setelah menjalani perawatan dan pemeriksaan intensif bertambah 61 orang maka jumlah total menjadi 747 orang. Kemudian jumlah pasien yang meninggal akibat covid-19 bertambah delapan orang maka jumlah total yang meninggal sebanyak 590 orang. Begitu juga pasien yang sedang menjalani perawatan sebanyak 5.307 orang.
“ Kita harus tetap waspada dan taat serta displin melaksankan prosedur standar kesehatan,” kata Achmad Yurianto, Senin (20/4).
Menurutnya, sosial distancing atau membatasi aktivitas dan menghindari kontak physik secara langsung dengan orang lain, serta menggunakan masker dan cuci tangan dengan sabun serta tetap stay at home sangat efektif untuk mencegah penyebaran dan penularan covid-19.
“ Displin dan taat pada aturan serta imbauan pemerintah, adalah bentuk kepedulian untuk tidak tertular covid-19,” ujar Achmad Yurianto.
Dia mengatakan, penanganan covid-19 tetap menjadi prioritas pemerintah. Berbagai upaya yang dilakukan oleh pemerintah melalui kementerian,lembaga dan berbagai pihak dikordinir oleh Gugus Tugas Penanganan covid-19. Seperti test real time specimen lebih dari 49 ribu sampel dengan menggunakan metoda Polymarace Chain Reaction (PRC).
Pria yang biasa disapa Yuri ini juga menjelaskan, sampai saat ini pemerintah terus berupaya meningkatkan kualitas peralatan laboratorium dan penambahan jumlah yang saat ini masih sebanyak 36 laboratorium yang berada di berbagai wilayah Indonesia. Membuka lebih banyak konsultasi telemedis dengan menggunakan teknologi, untuk mengurangi kunjungan orang ke rumah sakit.
Diharapkan dengan kecanggihan peralatan dan jumlah laboratorium yang ideal, akan mempercepat proses pemeriksaan dan mendapatkan hasil sebagai data dan informasi yang valid tentang covid-19. Sehingga dapat ditentukan pola tindakan dan tracing yang akan dilakukan agar pemutusan rantai penyebaran dan penularan covid-19 efisien dan efektif. O son