Beritabatavia.com -
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan daerah yang akan menerapkan new normal supaya hati-hati dan disesuaikan dengan kondisi dilapangan dan waktu yang tepat, supaya tidak terjadi peningkatan kasus atau diterpa gelombang kedua wabah virus corona atau covid-19. Sementara ditengah penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi diwilayah DKI Jakarta dan rencana New Normal oleh pemerintah pusat, aktivitas warga semakin meningkat tetapi pengawasan melemah. Kerumunan terjadi di berbagai tempat seperti di stasiun moda transportasi angkutan umum yang kurang menaati protokol kesehatan dengan pengawasan mulai melonggar.
Kebijakan yang tidak selaras antara pemerintah pusat dengan daerah, potensi menimbulkan kebingungan warga maupun petugas dilapangan. Serta kurangnya ketegasan menerapkan sanksi terhadap setiap pelanggaran yang dilakukan, akan menjadi peluang terjadinya penularan baru hingga membuat wabah virus covid-19 semakin sulit dikendalikan. Ditengah penyebaran dan penularan virus covid-19, juga diwarnai maraknya aksi pengambilan paksa jenazah dari rumah sakit oleh keluarga karena dianggap bukan meninggal akibat virus covid-19 dan penolakan terhadap kedatangan petugas covid-19.
Semestinya, dalam kondisi pandemi virus covid-19 seperti saat ini, pemerintah membangun dan meningkatkan kualitas sinergi semua elemen bangsa dan menyiapkan seluruh komponen yang digunakan untuk memerangi atau memutus penyebaran dan penularan virus covid-19. Bukan menyerah lalu meminta masyarakat berdamai dan hidup berdampingan dengan virus covid-19 dengan konsep New Normal yang memicu polemik. Sementara dari hari ke hari virus corona atau covid-19 semakin liar dan tidak bisa diajak kompromi,sehingga jumlah penularan tidak kunjung surut.
Update Covid-19 DKI
Seperti update informasi kasus covid-19 di 262 dari 267 keluruhan di wilayah DKI Jakarta. Berdasarkan laporan dari fasilitas kesehatan wilayah DKI Jakarta yang telah dilaporkan ke Kementerian Kesehatan RI pada Rabu 10 Juni 2020, tercatat pertambahan dan jumlah total kasus covid-19:
Pasien Positif + 147 = total 8.423 orang
Pasien meninggal + 4 = total 551 0rang
Pasien sembuh + 148 = total 3.517 orang
Pasien dirawat - 15 = total 1.427 orang
Isolasi mandiri + 10 = total 2.928 orang
Update covid-19 Nasional
Sedangkan update informasi kasus covid-19 secara nasional yang disampaikan juru bicara pemerintah untuk penanganan covid-19, Achmad Yurianto, berdasarkan data yang diperoleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 dari rumah sakit di 424 kota /Kabupaten di 34 Provinsi di wilayah Indonesia. Hingga Rabu 10 Juni 2020 pukul 12.00 Wib, tercatat jumlah penambahan dan total kasus terkonfimrasi :
Pasien positif + 1.241 = total 34.316 orang
Pasien sembuh + 715 = total 12.129 orang
Pasien meninggal + 36 = total 1.959 orang
Achmad Yurianto mengingatkan, penyebaran dan penularan yang masih terus terjadi,hendaknya menjadi kesadaran bersama untuk membuat kita tetap lebih waspada dan displin melaksanakan protokol kesehatan.
"Tidak keluar rumah dan melaksanakan protokolkesehatan adalah langkah efektif untuk memutus rantai penyebaran dan penularan sekaligus menyelamatkan diri sendiri dan keluarga dari ancaman virus covid-19," kata Achmad Yurianto, Rabu (10/6).
Dia memastikan, pemerintah melalui kementerian dan lembaga serta unsur lainnya yang dikordinir oleh Gugus TugasPercepatan Penanganan Covid-19, tetap memprioritaskan penanganan wabah virus corona. Berbagai upaya telah dilakukan seperti tes real time specimen dengan jumlah total lebih dari 446 ribu sampel dengan menggunakan metoda Polymarace Chain Reaction (PRC) dan Tes Cepat Molekuler (TCM) . Serta berupaya mencapai target yang dites hingga sebanyak 20 ribu lebih per hari.
Kemudian membuka lebih banyak konsultasi telemedis yang dapat dimanfaatkan masyarakat untuk membatasi kunjungan orang ke rumah sakit. Tetapi, lanjutnya, upaya yang dilakukan pemerintah akan maksimal dan efektif,bila semua pihak taat dan displin melaksanakan protokol kesehatan penanganan covid-19. O son
Ist.
