Beritabatavia.com -
Pemerintah tidak cukup hanya mengimbau agar displin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, menggunakan masker dan menaati sosial distancing atau menjaga jarak melaksanakan protokol kesehatan, sebagai upaya efektif untuk mencegah penyebaran dan penularan virus corona atau covid-19. Tetapi juga harus disertai dengan keseriusan untuk melakukan pengawasan yang ketat.
Seperti disampaikan Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat, agar pemerintah dan seluruh pemerintah daerah (pemda) mewaspadai peningkatan penyebaran dan penularan virus di wilayahnya masing-masing. Sebab, saat ini pandemi virus Corona berada dalam fase baru dan berbahaya. Apalagi para pakar memprediksi bulan Juni-Juli akan memasuki puncak penyebaran dan penularan virus covid-19.
"Perlu kewaspadaan yang tinggi dari pemerintah dan pemerintah daerah serta masyarakat," kata Lestari Moerdijat atau yang biasa disapa Rerie, dalam keterangannya tertulisnya, Selasa (23/6).

Achmad Yurianto.
Rerie yang juga anggota Komisi X DPR RI ini, mengatakan khwatir, karena sejumlah daerah mulai melonggarkan pembatasan kegiatan di sejumlah sektor. Pergerakan orang di sejumlah daerah pun meningkat dan lebih fokus menyambut kenormalan baru. Aktivitas di pasar tradisional, mal, stasiun kereta, transportasi umum, dan area publik pun menggeliat. Seharusnya, protokol kesehatan dan aturan lainnya harus diterapkan dengan displin dan pengawasan ketat dari pemerintah, agar New Normal jangan sampai kebablasan.
"Secara nasional kurva penyebaran covid-19 di Tanah Air masih terus meningkat. Pemerintah maupun masyarakat agar tetap fokus mencegah penularan virus covid-19, jangan karena melupakan ancaman New Normal kebablasan," ujar Rerie.
Update covid-19 Nasional
Seperti update informasi kasus covid-19 secara nasional yang disampaikan juru bicara pemerintah untuk penanganan covid-19, Achmad Yurianto. Disebutkan, berdasarkan data yang diperoleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 dari rumah sakit di 442 kota /Kabupaten di 34 Provinsi di wilayah Indonesia. Hingga Selasa 23 Juni 2020 pukul 12.00 Wib, tercatat jumlah penambahan dan total kasus terkonfimrasi :
Pasien positif + 1.051 = total 47.896 orang
Pasien sembuh + 506 = total 19.241 orang
Pasien meninggal + 35 = total 2.535 orang
Achmad Yurianto mengingatkan, penyebaran dan penularan yang masih terus terjadi,hendaknya menjadi kesadaran bersama agar kita tetap lebih waspada dan displin melaksanakan protokol kesehatan.
" Protokol kesehatan dan sosial distancing serta cuci tangan dan menggunakan masker adalah upaya efektif untuk memutus rantai penyebaran dan penularan sekaligus menyelamatkan diri sendiri dan keluarga dari ancaman virus covid-19," kata Achmad Yurianto, Selasa (23/6).
Dia memastikan, pemerintah melalui kementerian dan lembaga serta unsur lainnya yang dikordinir oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, tetap memprioritaskan penanganan wabah virus corona. Berbagai upaya telah dilakukan seperti tes real time specimen sebanyak 17.908 sampel sehingga jumlah total sebanyak 66 ribu lebih sampel, dengan menggunakan metoda Polymarace Chain Reaction (PRC) dan Tes Cepat Molekuler (TCM) . Serta membuka konsultasi telemedis untuk membatasi kunjungan ke rumah sakit.
Kemudian Lestari Mordijat menambahkan, pemerintah harus benar-benar fokus menangani munculnya klaster baru penyebaran covid-19, seperti klaster pasar, klaster tempat ibadah, klaster rumah sakit, dan masih banyak klaster penyebaran di sarana publik dan pemukiman penduduk. Sebab menurut para pakar, penambahan kasus positif covid-19 itu terjadi antara lain karena sejumlah daerah melonggarkan PSBB, masyarakat abai terhadap protokol kesehatan, dan agresivitas test swab yang meningkat pesat.
Update covid-19 di DKI
Pemerintah dan seluruh elemen masyarakat harus kerja keras agar upaya pencegahan memberikan hasil yang maksimal. Sehingga update informasi kasus covid-19 di 262 dari 267 keluruhan di wilayah DKI Jakarta tidak terus bertambah. Seperti laporan dari fasilitas kesehatan wilayah DKI Jakarta yang telah dilaporkan ke Kementerian Kesehatan RI pada Selasa 23 Juni 2020, tercatat pertambahan dan jumlah total kasus covid-19:
Pasien Positif + 166 = total 10.123 orang
Pasien meninggal + 1 = total 619 0rang
Pasien sembuh + 100 = total 5.228 orang
Pasien dirawat + 9 = total 1.319 orang
Isolasi mandiri + 56 = total 2.957 orang
Dia meminta, pelonggaran aturan , ketidak displinan menaati protokol kesehatan serta pengawasan mulai mengendur dan terjadi dimana-mana, harus menjadi perhatian serius pemerintah. Jangan justru hanya fokus pada persiapan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) memasuki New Normal, sementara kasus covid-19 terus bertambah di sejumlah wilayah seperti, DKI Jakarta, Jawa Timur,Sulawesi Selatan, Jawa Barat, Jawa Tengah, Kalimantan Selatan, Sumatera Selatan dan Papua serta Banten, Sumatera Barat dan Sumatera Utara.
O son