Beritabatavia.com -
Presiden Joko Widodo (Jokowi) berang terkait penanganan wabah virus corona atau covid-19 yang tidak menunjukkan kemajuan. Presiden Jokowi menyebut tidak ada terobosan baru yang dilakukan kementerian dan lembaga yang menangani covid-19. Bahkan, kalau kondisi seperti ini terus berjalan, Presiden Jokowi memastikan upaya pencegahan tidak akan ada ujungnya.
Presiden Jokowi menegur para pejabat yang ditugasi menangani wabah virus covid-19, karena tidak ada progres. Semua laporan yang diterimanya berjalan biasa-biasa saja. Padahal wabah virus covid-19 adalah kondisi krisis, tetapi kebijakan dan tindakan yang dilakukan seperti biasa-biasa saja tidak menunjukkan sedang dalam suasana krisis. Termasuk penyerapan anggaran masih sangat kecil, sehingga belum berdampak positif terhadap upaya pencegahan penyebaran dan penularan covid-19. Hasilnya juga hanya lumayan, belum baik.
Pasca diumumkan dua warga tertular virus covid-19 pada awal Maret 2020 lalu, sejumlah kebijakan telah diterapkan seperti pembatasan sosial berskala besar (PSBB) maupun larangan mudik dan PSBB transisi. Anehnya, ditengah peningkatan jumlah kasus yang terkonfirmasi positif terpapar virus covid-19, justru pemerintah gencar melakukan sosialisasi Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) sebagai proses menuju New Normal atau kehidupan baru ditengah pandemi virus corona. Sementara, hingga saat ini penambahan kasus terus terjadi di berbagai wilayah dan sejumlah kota-kota besar di Indonesia.
Update covid-19 Nasional
Seperti update informasi kasus covid-19 secara nasional yang disampaikan juru bicara pemerintah untuk penanganan covid-19, Achmad Yurianto. Disebutkan, berdasarkan data yang diperoleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 dari rumah sakit di 448 kota /Kabupaten di 34 Provinsi di wilayah Indonesia. Hingga Senin 29 Juni 2020 pukul 12.00 Wib, tercatat jumlah penambahan dan total kasus terkonfimrasi :
Pasien positif + 1.082 = total 55.092 orang
Pasien sembuh + 864 = total 22.936 orang
Pasien meninggal + 51 = total 2.805 orang
Update covid-19 di DKI
Pertambahan jumlah penularan virus covid-19 juga terjadi di wilayah DKI Jakarta. Seperti update informasi kasus covid-19 di 262 dari 267 keluruhan berdasarkan data dari fasilitas kesehatan wilayah DKI Jakarta yang telah dilaporkan ke Kementerian Kesehatan RI pada Senin 29 Juni 2020, tercatat pertambahan dan jumlah total kasus covid-19:
Pasien Positif + 95 = total 11.080 orang
Pasien meninggal + 1 = total 636 orang
Pasien sembuh + 253 = total 6.118 orang
Pasien dirawat - 295 = total 1.027 orang
Isolasi mandiri + 136 = total 3.299 orang
Achmad Yurianto mengingatkan, penyebaran dan penularan yang masih terus terjadi, hendaknya menjadi kesadaran bersama agar kita tetap lebih waspada dan displin melaksanakan protokol kesehatan. Penyebaran dan penularan virus potensi terjadi di ruang publik seperti ruang kantor, restoran dan moda transportasi massal dan pasar tradisional. Protokol kesehatan dan sosial distancing serta cuci tangan dan menggunakan masker adalah upaya efektif untuk memutus rantai penyebaran dan penularan sekaligus menyelamatkan diri sendiri dan keluarga dari ancaman virus covid-19.
“ Hedaknya semua mamahami, aktivitas di luar rumah semata-mata hanya untuk kepentingan produktivitas.Kepentingan-kepentingan yang tidak perlu dan mendesak lebih baik ditunda. Tetap berada di rumah dan keluar rumah hanya untuk hal yang sifatnya produktif. Menjaga jarak, menggunakan masker dan rajin mencuci tangan adalah yang terbaik," kata Achmad Yurianto, Senin (29/6).
Dia juga memastikan, pemerintah melalui kementerian dan lembaga serta unsur lainnya yang dikordinir oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, tetap memprioritaskan penanganan wabah virus corona. Berbagai upaya telah dilakukan seperti tes real time specimen sebanyak 11.783 sampel sehingga jumlah total menjadi 782 ribu lebih sampel, dengan menggunakan metoda Polymarace Chain Reaction (PRC) dan Tes Cepat Molekuler (TCM) . Serta membuka konsultasi telemedis untuk membatasi kunjungan ke rumah sakit.
O son