Dalam rapat kerja dengan Kepala Gugus Tugas percepatan penanganan covid-19 yang juga kepala BNPB Letjen Doni Monardo, pada Senin 13 Juli 2020, Komisi VIII DPR RI meminta Doni Monardo memaksimalkan kinerja lembaga yang dipimpinnya. Sebab, memasuki era New Normal saat ini kasus virus corona atau covid-19 di Tanah Air masih terus bertambah dari hari ke hari. Komisi VIII DPR RI juga mendesak agar test dilakukan secara massif dan bukan hanya meningkatkan jumlah dari yang sekarang hanya 0,2 persen dari jumlah penduduk, tetapi test juga harus merata.
Gugus Tugas Penanganan Covid-19 diminta lebih hati-hati soal penerapan New Normal, sebab diduga sebagai pemicu merebaknya penularan dan penyebaran virus covid-19. Selain itu, New Normal juga menurunkan kewaspadaan dan displin masyarakat menjalankan Protokol Kesehatan.
Sebelumnya, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan, salah satu syarat yang harus dipenuhi negara sebelum memasuki “new normal” adalah pelibatan dan partisipasi masyarakat. Perilaku keselamatan masyarakat merupakan salah satu kunci keberhasilan dalam mengatasi pandemi Covid-19. Untuk mengetahui kesiapan masyarakat memasuki New Normal yang diterapkan pemerintah.Lapor Covid19.org dengan Social Resilience Lab Nanyang Technological University (NTU), Singapura melakukan survey sosial. Hasilnya, menunjukkan bahwa warga DKI telah merasa cukup memiliki informasi,pengetahuan, wawasan, modal sosial,serta kecenderungan kuat untuk berhati-hati agar tidak terpapar virus corona. Namun warga DKI merasa belum siap memasuki era “New Normal.” Sehingga penerapan tatanan kehidupan baru “New Normal” belum saatnya bagi warga DKI Jakarta.
Lima bulan berjalan, penanganan virus covid-19 tak membuat wabah mereda,justru era New Normal masyarakat semakin cemas ditambah kesulitan hidup akibat dampak wabah covid-19. Pemerintah diminta agar memastikan protokol kesehatan tetap dijalankan dengan displin. Pemerintah juga meningkatkan pengawasan penggunaan masker,mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak atau sosial distancing serta menghindari kerumunan dan kontak pisik, agar tetap menjadi kewajiban. Bukan justru lebih gencar mensosialisasikan New Normal yang disertai pelonggaran aturan dan pengawasan.
Update covid-19 Nasional
Agar kasus virus covid-19 tidak terus bertambah dari hari ke hari. Seperti update informasi kasus covid-19 yang disampaikan juru bicara pemerintah untuk penanganan covid-19, Achmad Yurianto. Disebutkan, berdasarkan data yang diperoleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 dari 461 kota/kabupaten di 34 Provinsi di wilayah Indonesia. Hingga Senin 13 Juli 2020 pukul 12.00 Wib, tercatat jumlah penambahan dan total kasus terkonfirmasi :
Pasien positif + 1.282 = total 76.981 orang
Pasien sembuh + 1.051 = total 35.638 orang
Pasien meninggal + 50 = total 3.656 orang
Update covid-19 di DKI
Peningkatan kasus virus covid-19 juga terjadi di wilayah DKI Jakarta.Seperti update informasi kasus covid-19 di 265 dari 267 kelurahan berdasarkan data dari fasilitas kesehatan wilayah DKI Jakarta yang telah dilaporkan ke Kementerian Kesehatan RI pada Senin 13 Juli 2020, tercatat pertambahan dan jumlah total kasus covid-19:
Pasien Positif + 278 = total 14.639 orang
Pasien meninggal + 8 = total 710 orang
Pasien sembuh + 208 = total 9.408 orang
Pasien dirawat + 43 = total 597 orang
Isolasi mandiri + 19 = total 3.924 orang
foto: covid-19
Achmad Yurianto yang didampingi Dokter Reisa Broto Asmoro, anggota tim komunikasi gugus Tugas Covid-19 , mengingatkan, penyebaran dan penularan yang masih terus terjadi, hendaknya menjadi kesadaran bersama agar kita tetap lebih waspada dan displin melaksanakan protokol kesehatan. Dijelaskan, penyebaran dan penularan virus potensi terjadi di ruang publik seperti ruang kantor, restoran dan moda transportasi massal dan pasar tradisional.
“ Hedaknya semua mamahami, aktivitas di luar rumah semata-mata hanya untuk kepentingan produktivitas.Kepentingan-kepentingan yang tidak perlu dan mendesak lebih baik ditunda. Tetap berada di rumah dan keluar rumah hanya untuk hal yang sifatnya produktif. Menjaga jarak, menggunakan masker dan rajin mencuci tangan adalah yang terbaik," kata Achmad Yurianto, Senin (13/7).
Achmad Yurianto juga memastikan, pemerintah melalui kementerian dan lembaga serta unsur lainnya yang dikordinir Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, tetap memprioritaskan penanganan wabah virus corona. Berbagai upaya telah dilakukan seperti tes real time specimen sebanyak 13.100 sampel sehingga jumlah total 1.740.643 sampel, dengan menggunakan metoda Polymarace Chain Reaction (PCR) dan Tes Cepat Molekuler (TCM).Serta membuka konsultasi telemedis untuk membatasi kunjungan ke rumah sakit.O son