Hingga bulan ke lima, wabah virus corona atau covid-19 belum juga mereda. Upaya yang dilakukan untuk mencegah penyebaran dan penularan virus covid-19 tidak efektif dan maksimal. Akhirnya PSBB Transisi fase 1 yang diterapkan Pemerintah DKI Jakarta sejak 5 Juni 2020 lalu, kembali diperpanjang hingga dua minggu ke depan.
Menurut Gubernur DKI, Anies Baswedan, keputusan untuk memperpanjang PSBB transisi karena wabah virus covid-19 di wilayah DKI Jakarta belum kondusif. Sesuai dengan masukan dan data serta analisis para pakar epidemiologi.
Dikatakan, Pemprov DKI telah melakukan tes tiga kali lipat dari rekomendasi WHO yaitu tes 10.000 orang untuk setiap 1 juta orang perminggu. Sementara hasil tes PCR yang dilakukan pada 5 minggu terakhir, Jakarta sempat menunjukkan positivity rate di bawah 5 persen dan termasuk kategori ideal menurut WHO yaitu di bawah 5 persen. Namun pada minggu ke-6 atau seminggu terakhir, positivity rate di Jakarta meningkat 5,9 persen.
“Kepada seluruh warga saya ingatkan, terus disiplin menerapkan protokol kesehatan di manapun kita berada. Terus saling mengingatkan bila ada orang di sekitar kita yang tidak menjalankan protokol kesehatan dengan baik. Mungkin kita lelah, mungkin kita bosan, tapi masalahnya kita berhadapan dengan musuh yang tidak pernah lelah. Maka kita pun harus tetap bersemangat, saling menyemangati dalam menjalani PSBB Transisi ini,” ujar Anies.
Tetapi Gubernur Anies juga di ingatkan, perpanjangan masa PSBB transisi tidak akan efektif dan maksimal kalau tidak disertai pengawasan yang ketat dan sanksi yang tegas.Pemerintah harus memastikan semua pihak tetap displin menjalankan Protokol Kesehatan dan menggunakan masker, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak atau sosial distancing serta menghindari kerumunan dan kontak pisik, menjadi kewajiban. Bukan justru lebih gencar mensosialisasikan New Normal yang disertai pelonggaran aturan dan pengawasan.
Update covid-19 Nasional
Sehingga kasus covid-19 tidak menunjukkan adanya penurunan. Seperti yang disampaikan juru bicara pemerintah untuk penanganan covid-19, Achmad Yurianto. Disebutkan, berdasarkan data yang diperoleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 dari 464 kota/kabupaten di 34 Provinsi di wilayah Indonesia. Hingga Jumat 17 Juli 2020 pukul 12.00 Wib, tercatat jumlah penambahan dan total kasus terkonfirmasi:
Pasien positif + 1.462 = total 83.130 orang
Pasien sembuh + 1.489 = total 41.834 orang
Pasien meninggal + 84 = total 3.957 orang
Foto : semua harus pakai masker
Achmad Yurianto yang didampingi dokter Reisa Broto Asmoro, anggota tim komunikasi gugus Tugas Covid-19 , mengingatkan, penyebaran dan penularan yang masih terus terjadi, hendaknya menjadi kesadaran bersama agar kita tetap lebih waspada dan displin melaksanakan protokol kesehatan. Dijelaskan, penyebaran dan penularan virus potensi terjadi di ruang publik seperti ruang kantor, restoran dan moda transportasi massal dan pasar tradisional.
“ Hedaknya semua harus displin menjalankan protokol kesehatan. Aktivitas di luar rumah semata-mata hanya untuk kepentingan produktivitas.Menjaga jarak, menggunakan masker dan rajin mencuci tangan adalah kewajiban yang harus dilaksanakan," kata Achmad Yurianto, Jumat (17/7).
Achmad Yurianto juga memastikan, pemerintah melalui kementerian dan lembaga serta unsur lainnya yang dikordinir Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, tetap memprioritaskan penanganan wabah virus corona. Berbagai upaya telah dilakukan seperti tes real time specimen sebanyak 29.176 sampel sehingga jumlah total 1.175.462 sampel, dengan menggunakan metoda Polymarace Chain Reaction (PCR) dan Tes Cepat Molekuler (TCM).Serta membuka konsultasi telemedis untuk membatasi kunjungan ke rumah sakit. O son