Beritabatavia.com -
Pemerintah yakin pembentukan Komite Kebijakan Pengendalian covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (K2P2EN) akan mempercepat penanganan wabah virus covid-19 sekaligus pemulihan ekonomi nasional. Bahkan Sekretaris Kabinet, Pramono Anung, mengatakan, pembentukan Komite adalah wujud sikap pemerintah yang bukan saja hanya fokus pada masalah kesehatan tetapi juga pada dampak wabah virus covid-19 yaitu perekonomian nasional.
Faktanya, sepekan setelah Presiden Jokowi membentuk K2P2EN lewat peraturan Presiden (Perpres) nomor 82 tahun 2020, belum terdengar adanya upaya-upaya yang efektif memberikan dampak signifikan terhadap pencegahan penyebaran dan penularan wabah virus covid-19 maupun pemulihan ekonomi nasional. Justru kasus yang terkonfirmasi positif virus covid-19 terus bertambah dari hari kehari serta penyebaran ke berbagai wilayah di Tanah Air.
Update covid-19 Nasional
Seperti data yang diperoleh Satgas Covid-19 dari 469 kota/kabupaten di 34 Provinsi di wilayah Indonesia. Hingga Selasa 28 Juli 2020 pukul 12.00 Wib, tercatat jumlah penambahan dan total kasus terkonfirmasi:
Pasien positif + 1.748 jumlah total 102.051 orang
Pasien sembuh + 2.366 jumlah total 60.539 orang
Pasien meninggal + 63 jumlah total 4.901 orang
Sementara, Yanuar Nugroho, akademisi dan mantan Deputi II Kantor Staf Presiden Joko Widodo (Jokowi) periode pertama, menilai perombakan Gugus Tugas bisa menjadi titik balik penanganan covid-19 di Indonesia.
"Komite yang dibentuk akan efektif, jika langsung dipimpin oleh Presiden," kata Yanuar Nugroho. Presiden tidak memimpin langsung, kemungkinan karena merasa sudah memiliki tangan kanan. Atau Presiden merasa bukan kewenangannya atau tidak perlu ditangani hingga tingkat presiden, tambahnya.
Yanuar menilai, bila presiden memimpin langsung penanganan covid-19, bukan saja penanganan di dalam negeri lebih efektif, tapi juga memperlihatkan komitmen presiden sekaligus mengirim sinyal kepada dunia bahwa pandemi covid-19 adalah masalah penting dan serius.
Sebelumnya, epidemiolog Universitas Indonesia, Pandu Riono dan Komisioner Ombudsman RI, Alvin Lie, juga pernah meminta Presiden untuk memimpin langsung penanganan covid-19. Keduanya sepakat, penanganan covid-19 di Indonesia tidak bisa dilakukan secara ad hoc.
Publik berharap, pemerintah lebih fokus dan serius menangani wabah virus covid-19. Karena, selain menempati posisi tertinggi di Asia Tenggara dengan jumlah kasus terkonfirmasi positif virus covid-19 melampaui angka seratus ribu, juga telah meluas ke 34 wilayah provinsi. Pemerintah hendaknya memastikan semua pihak tetap displin menjalankan protokol kesehatan, menggunakan masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan sering mencuci tangan dengan sabun. Agar virus tidak terus menyebar dan menular.
Update covid-19 di DKI
Seperti update informasi kasus covid-19 berdasarkan data dari fasilitas kesehatan di 65 dari 27 kelurahan wilayah DKI Jakarta yang telah dilaporkan ke Kementerian Kesehatan RI pada Selasa 28 Juli 2020. Tercatat jumlah total dan penambahan kasus terkonfirmasi positif virus covid-19:
Pasien Positif + 412 jumlah total 19.885 orang
Pasien meninggal + 13 jumlah total 795 orang
Pasien sembuh + 377 jumlah total 12.373 orang
Pasien dirawat + 146 jumlah total 1.848 orang
Isolasi mandiri - 124 jumlah total 4.869 orang
Foto : lawan virus Covid-19
Juru bicara Satgas Covid-19, Wiku Adisasmito, mengingatkan, penyebaran dan penularan yang masih terus terjadi, hendaknya menjadi kesadaran bersama agar kita tetap lebih waspada dan displin melaksanakan protokol kesehatan.
Sementara Presiden Jokowi menegaskan, penanganan kesehatan menjadi prioritas, tidak boleh mengendur sedikitpun. Aura krisis kesehatan terus digaungkan sampai nanti vaksin tersedia dan bisa digunakan secara efektif.
"Targetnya jelas, turunkan angka kematian serendah-rendahnya, tingkatkan angka kesembuhan setinggi-tingginya, dan kendalikan laju pertumbuhan kasus-kasus positif baru secepat-cepatnya," tegas Presiden Jokowi.
Berdasarkan data ourworldindata.org , persentasi kematian tertinggi terjadi di Indonesia. Jumlah kasus terkonfirmasi positif di Amerika Serikat sebanyak 4.371.839 tingkat kematian 3,5 persen. Sedangkan Brazil 2.419.901 kematian 3,6 persen, dan India 1.440.371 kematian 2,3 persen, Rusia 818.120 dengan tingkat kematian 1,6 persen, Afrika Selatan 445.443 kematian 1,5 persen. Sementara Indonesia kasus positif sebanyak 100.303 kematian sebesar 4,8 persen.
O son