Beritabatavia.com -
Ditengah pandemi virus corona atau covid-19, masker menjadi sangat penting. Sebab menggunakan masker salah satu upaya efektif untuk mencegah penyebaran dan penularan virus covid-19.
Tetapi tidak semua jenis masker dapat memberikan garansi perlindungan dari wabah virus covid-19. Karena ada jenis masker yang dapat maksimal mencegah droplet atau partikel pembawa virus. Namun, ada juga masker yang tidak efektif mencegah agar tidak terpapar virus covid-19.
Apalagi beberapa hari terakhir, dugaan banyaknya masker bekas atau masker daur ulang yang bebas dijual, menjadi topik pembahasan di media sosial dan group whatsApp. Masyarakat khawatir bila masker yang dibeli untuk digunakan sehari-hari adalah masker bekas atau daur ulang. Masyarakat meminta Pemerintah memastikan bahwa masker yang beredar dimasyarakat benar-benar layak dan bukan masker bekas yang dikemas seperti baru.
Sebab, pemerintah mengharuskan untuk menggunakan masker, tentu mesti disertai dengan pengawasan yang ketat. Jangan sampai ada pihak-pihak yang menggunakan kesempatan sebagai peluang untuk mengemas kembali masker bekas lalu dijual ke masyarakat. Pemerintah diminta mengawasi secara ketat inportir dan pedagang masker, agar masyarakat yang menggunakan masker tidak menjadi korban karena tertular virus covid-19 justru dari masker yang digunakannya.
Foto : wajib gunakan masker saat keluar rumah
Selain cara menggunakan, jenis masker juga menentukan efektifitas pencegahan penularan virus covid-19. Beberapa jenis masker yang disebut tidak efektif untuk mencegah penularan covid-19 dan juga disarankan untuk digunakan.
1. Masker buff
Penelitian yang dilakukan oleh University of Duke menemukan bahwa masker buff menawarkan sangat sedikit perlindungan pada paparan virus Corona. Dalam studi tersebut, terlihat bahwa dari 14 jenis masker, jenis masker buff atau yang sering digunakan oleh pengendara motor, tidak bisa menahan laju droplet ketika berbicara.
"Kami menghubungkan ini dengan...tekstil memecah partikel-partikel besar menjadi banyak partikel kecil," kata Dr. Martin Fischer, ahli kimia, fisikawan dan penulis studi, dikutip dari CNBC International.
2. Masker exhaust
Centers for Disease Control and Prevention (CDC) mengeluarkan imbauan agar masyarakat tidak menggunakan masker exhaust atau masker yang memiliki ventilasi dan katup untuk digunakan sebagai metode pencegahan Corona. Disebutkan,penggunaan masker jenis ini memungkinkan udara di dalam masker yang mungkin saja terdapat virus di dalamnya, terhembus keluar melalui lubang katup.
Spesialis paru dari RS Persahabatan dr Erlang Samoedro, SpP, juga membenarkan bahwa penggunaan masker exhaust tidak efektif untuk pencegahan dan pengendalian virus corona. Bahkan masker exhaust disebut bisa membahayakan orang lain.
3. Masker kain bukan katun
Ahli paru dari RS Persahabatan, dr Diah Handayani, SpP, menyarankan masyarakat agar menggunakan masker kain saat berkegiatan sehari-hari. Masker kain yang tiga lapis dan berbahan katun disebut lebih baik daripada bahan lain karena memiliki pori-pori yang rapat.
Menurut dr Diah, masker kain yang menggunakan bahan lain bisa jadi tidak memiliki pori-pori serapat katun. Masker kain yang memiliki banyak lipatan juga sebaiknya dihindari karena akan meningkatkan risiko masker "menangkap" kuman penyebab penyakit. Karena setiap lekukan itu kan bisa menampung kuman dari luar, makanya kebersihannya harus dijaga.
0 son