Beritabatavia.com -
Sikap arogan petinggi PT Kideco Jaya Agung (KJA) yang memilih 'perang' melawan PT Batubara Selaras Sapta (BSS) melibatkan Dirjen Minerba, Kementerian ESDM, Ridwan Jamaluddin hingga digiring untuk melakukan kunjungan kerja (kunker) dadakan ke Balikpapan, Kalimantan Timur dengan menggunakan helikopter dan fasilitas lainnya, pada Sabtu 5 September - Minggu 6 September 2020 lalu.
Pasca Kunker dadakan tersebut, mencuat dugaan Kunker Dirjen Minerba Ridwan Jamaluddin bersama rombongan ke area tambang PT KJA dan PT BSS di Tanah Grogot, Balikpapan, Kaltim sarat dengan praktik gratifikasi. Seperti yang diatur dalam Pasal 12B ayat (1) UU No.31/1999 jo UU No. 20/2001. Setiap gratifikasi kepada pegawai negeri atau penyelenggara negara dianggap pemberian suap. Sedangkan penjelasan Pasal 12B UU nomor 20 tahun 2001 gratifikasi adalah pemberian meliputi uang, barang, rabat (discount), komisi, pinjaman tanpa bunga,tiket perjalanan, fasilitas penginapan,perjalanan wisata, pengobatan cuma-cuma dan fasilitas lainnya.
Sebab, dalam surat Direktur Pembinaan Pengusahaan Batubara, Sujatmiko, bernomor 259/04/DBB.HK/2020 tanggal 4 September 2020 tentang kunjungan kerja Dirjen Minerba dan itinerary yang disusun dan dikirimkan ke pihak perusahaan. Disebut penanggungjawab atau Person in Charge (PIC) perjalanan adalah pihak PT KJA.
Dibuktikan dengan awal keberangkatan pada Sabtu 5 September 2020 pukul 07.30 Wib Dirjen Minerba Ridwan Jamaluddin dan Sujatmiko serta empat orang anggota tim bersama Presiden Direktur PT KJA Kurnia Ariawan, berkumpul di lounge CGK Bandara Soekarno Hatta. Sebelum berangkat ke Balikpapan pukul 08.35 WIB dengan penerbangan GA-564. Tiba di Balikpapan, rombongan langsung terbang menggunakan helikopter ke wilayah tambang PT Kideco Jaya Agung (KJA) dan PT Batubara Selaras Sapta (BSS) di Tanah Grogot, Balikpapan,Kalimantan Timur, hingga pukul 13.45 WITA. Rombongan istirahat sejenak di Novotel hotel, lalu pukul 15.00 WITA hingga pukul 16.30 WITA terbang dengan helikopter memantau area tambang,jalan angkut dan pelabuhan ke Tanah Grogot. Hingga esoknya Minggu 6 September 2020, rombongan kembali ke Jakarta dengan penerbanagan GA-563.
Sayangnya,Dirjen Minerba Kementerian ESDM, Ridwan Jamaluddin dan Direktur Pembinaan Pengusahaan Batubara, Sujatmiko, tidak merespon permintaan konfirmasi dan klarifikasi yang disampaikan lewat pesan whatsApp maupun telepon.Apa dibalik Kunker dadakan Dirjen (bersambung). 0 son