Beritabatavia.com -
Indonesia Police Watch (IPW) mendesak aparat penegak hukum mengusut dugaan tindak pidana korupsi gratifikasi dalam kunjungan kerja (kunker) dadakan Dirjen Minerba, Kementerian ESDM, Ridwan Jamaluddin, ke Balikpapan, Kalimantan Timur pada Sabtu 5 September -Minggu 6 September 2020 lalu. Sebab publik curiga keabsahan dana kunker dan biaya sewa helikopter yang digunakan menuju area tambang PT Kideco Jaya Agung (KJA) dan PT Batubara Selaras Sapta (BSS) di Tanah Grogot, Balikpapan, Kalimantan Timur,
Ketua Presidium IPW, Neta Pane, mengatakan, pengusutan tindak pidana korupsi gratifikasi dapat dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Polri atau Kejaksaan Agung. Menurut Neta, aparat penegak hukum jangan membiarkan informasi tentang dugaan gratifikasi itu bergulir di tengah-tengah masyarakat. Harus dilakukan penyelidikan dan kalau cukup bukti ditingkatkan menjadi penyidikan.
Selain untuk kepastian hukum, juga sekaligus menjawab kecurigaan masyarakat tentang dana dan sewa helikopter yang digunakan karena diduga dari pihak perusahaan.
" Saat ketua KPK menggunakan helikopter dengan biaya sendiri kan dipersoalkan. Nah, kalau Dirjen Minerba kunker hari libur dan menggunakan helikopter harus juga dijelaskan asul dana yang digunakan," kata Neta Pane, saat dihubungi, Jumat (11/9).
Foto : Dirjen Minerba baru turun dari helikopter
Sayangnya, Dirjen Minerba Kementerian ESDM, Ridwan Jamaluddin dan Direktur Pembinaan Pengusahaan Batubara, Sujatmiko tidak merespon konfirmasi dan klarifikasi lewat Whatsapp terkait dugaan gratifikasi dalam kunjungan tersebut.
Kunker dadakan Dirjen Minerba bermula dari surat Direktur Pembinaan Pengusahaan Batubara, Sujatmiko nomor 259/04/DBB.HK/2020 tertanggal 4 September 2020 tentang kunjungan kerja Dirjen Minerba Ridwan Jamaluddin pada 5 sampai 6 September 2020. Surat bersifat segera itu ditujukan kepada PT KJA dan PT BSS dan tembusan kepada Dirjen Minerba dan Sekretaris Dirjen.
Dalam rencana perjalanan disebutkan Dirjen Minerba, Ridwan Jamaluddin dan Sujatmiko serta empat lainnya dan tiga orang dari pihak PT KJA minus PT BSS berangkat dari Jakarta ke Balikpapan pada Sabtu 5 September 2020 pukul 08.35 WIB dengan penerbangan GA-563. Tiba di Balikpapan Pukul 13.00 WITA langsung melakukan pemantauan tambang,jalan angkut dan pelabuhan ke Tanah Grogot dengan helikopter dari pukul hingga pukul 13.45 WITA. Seluruh rombongan menginap di Novotel Hotel.
Pukul 15.00 WITA rombongan kembali melakukan pemantauan lewat udara menggunakan helikopter hingga Pukul 16.30 WITA. Selanjutnya menggelar diskusi dengan pihak PT KJA di Novotel Hotel dan berkaraoke ria. Hingga esok harinya Minggu 6 September pada pukul 10.00 WITA rombongan kembali ke Jakarta dengan penerbangan GA-563.
0 son