Penolakan atau ketakutan maupun keraguan khususnya terkait Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) sangat disesalkan,karena tidak didukung alasan yang kuat. Apalagi vaksinasi gratis yang diberikan pemerintah hanya untuk demi melindungi masyarakat dari penularan virus corona atau covid-19, juga tidak ada dampak atau KIPI.
Seperti dipaparkan dr. Muhammad Fajri Adda’I selaku dokter dan tim penanganan COVID-19 yang telah menerima vaksinasi covid-19 dosis pertama, dirinya tidak merasakan reaksi yang aneh. “Biasa saja,” ujarnya. Meskipun dr Fajri mengakui masih ada yang ragu terkait vaksin dan KIPI.
Pengakuan serupa juga disampaikan dr. Inda Mutiara, kepala Puskesmas Kramatjati. “Sebelumnya sempat berpikir akan terasa nyeri ternyata tidak terasa apa-apa. Saya tidak merasakan reaksi yang tidak wajar. Tidak sakit saat disuntik dan sampai sekarang juga normal-normal saja,” ujar dr Inda Mutiara.
Menurut dr Fajri, reaksi setelah vaksinasi bisa berbeda-beda pada tiap orang. “Teman nakes lain ada yang mengalami demam, nyeri, lemas, ada yang jadi merasa lapar terus, hingga ngantuk. Reaksi ini wajar dan masuk dalam kategori ringan. Kalaupun ada demam itu wajar sebagai suatu reaksi dalam pembentukan imunitas dalam tubuh,” katanya.
Reaksi alergi relatif kecil, di bawah satu persen, kecil sekali bila dibandingkan dengan yang tidak terkena KIPI. “Jangan kita terlalu pusing dengan kemungkinan yang kecil ini. Petugas medis juga sudah paham bagaimana mengatasi KIPI ini. Dalam proses vaksinasi, saya juga tadi dijelaskan terkait KIPI dan bagaimana meresponnya jika ada reaksi,” jelas dr. Fajri.
dr.Fajri mengungkapkan, sebelum di vaksin secara khusus dirinya mengosongkan jadwal dan istrihat yang cukup supaya reaksi imun terbentuk lebih bagus dan optimal. Kemudian untuk beberapa hari ke depan jangan terlalu capek, makan gizi seimbang, jangan begadang, jangan stres.
Dia berharap masyarakat tidak termakan hoax “Saya melihat sendiri laporan terkait vaksin ini untuk mendapatkan kajian ilmiahnya. Dari laporan Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM) maupun yang dari Brazil menunjukkan bahwa relatif aman dengan KIPI di bawah 1 persen, rendah sekali. Kemudian dari pengalaman teman lain yang sudah disuntik juga aman,” paparnya.
Update covid-19 Nasional
Seperti update informasi kasus covid-19 dari 510 Kabupaten/Kota di 34 Provinsi wilayah Indonesia yang diperoleh Satgas Covid-19, hingga Kamis 21 Januari 2021 pukul 12.00 Wib. Tercatat jumlah total penambahan kasus terkonfirmasi positif virus covid-19 dan pasien sembuh serta meninggal adalah :
Pasien positif + 11.703 jumlah total 951.651 orang
Pasien sembuh + 9.087 jumlah total 772.790 orang
Pasien meninggal + 346 jumlah total 27.203 orang
Update covid-19 di DKI
Sedangkan update informasi data dari fasilitas kesehatan di 267 kelurahan yang telah dilaporkan Pemprov DKI ke Kementerian Kesehatan RI pada Kamis 21 Januari 2021. Tercatat jumlah total kasus terkonfirmasi positif, pasien sembuh, pasien dirawat dan isolasi mandiri serta meninggal di wilayah DKI Jakarta adalah :
Pasien Positif + 3.151 jumlah total 239.226 orang
Pasien Meninggal + 32 jumlah total 3.900 orang
Pasien sembuh + 2.587 jumlah total 213.570 orang
Pasien dirawat + 0 jumlah total 4.835 orang
Isolasi mandiri + 577 jumlah total 16.966 orang
Foto: Jumlah terpapar covid-19 periode 20 Januari 2021
Juru bicara Satgas Penanganan Covid-19, Prof Wiku Adisasmito, mengatakan, penambahan kasus terkonfirmasi positif harus menjadi perhatian semua pihak, khususnya pemerintah daerah agar konsisten dan lebih maksimal menerapkan kebijakan Pelaksanaan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Jawa - Bali. Serta memastikan prokes 3M atau memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak atau menghindari kerumunan dilaksanakan dengan displin yang tinggi serta memaksimalkan tindakan 3T atau testing, treacing dan treatmen.
Tetapi, Prof Wiku Adisasmito yang juga epidemiolog Universitas Indonesia ini mengingatkan, upaya pemerintah untuk memutus rantai penyebaran dan penularan virus covid-19 akan efektif bila disertai dukungan dari masyarakat dengan cara tetap displin menjalankan prokes 3M. Sebab, kepatuhan adalah modal dalam meningkatkan produktivitas masyarakat yang aman Covid-19. 0 son