Tidak boleh lengah atau lalai apalagi berpuas diri, jika sudah melakukan vaksinasi dan mencapai cakupan untuk herd immunity. Sebab vaksin bukan solusi tunggal untuk menyelesaikan pandemi virus covid-19.
Menurut Epidemolog Griffith University Australia, Dicky Budiman, situasi terkendali sekali pun bisa berbalik ketika strain baru itu muncul. Bisa mereset situasi kembali ke kondisi yang sebelumnya. Dia mengingatkan, pentingnya tetap menerapkan strategi testing, tracing, dan treatment serta mematuhi protokol-protokol kesehatan lainnya.
Satgas Penanganan Covid-19 mengingatkan, untuk menekan angka penularan sekaligus upaya pencegahan agar tidak menjadi korban. Maka, saat melakukan semua aktivitas ditengah pandemi covid-19 harus tetap dan jangan lupa dua hal yang wajib dilakukan.
Pertama adalah upaya pencegahan, agar setiap melakukan aktivitas atau harus keluar rumah untuk belanja membeli kebutuhan harian, harus mematuhi protokol kesehatan 3M yaitu memakai masker, menjaga jarak dan menghindari kerumunan serta mencuci tangan pakai sabun atau hand sanitizer. Upayakan menggunakan transaksi non tunai saat berbelanja. Jika harus menggunakan pembayaran tunai, segera cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir atau menggunakan handsanitizer sesudahnya. Hindari menyentuh area wajah, terutama mata, hidung dan mulut, serta segera pulang usai belanja. Jangan lupa, saat tiba di rumah, segera mandi dan berganti pakaian sebelum kontak dengan anggota keluarga yang lain di rumah.
Upaya kedua, jangan menganggap remeh terhadap gejala yang muncul pada seseorang yang kemungkinan terpapar virus covid-19. Apabila lalai dan terlambat mengenali gejala yang muncul pada orang yang terpapar virus covid-19, akan menimbulkan risiko lebih tinggi karena terlambat mendapat perawatan. Saat ini banyak macam gejala covid-19, dari yang tanpa gejala, gejala ringan, gejala sedang hingga gejala serius.
Mengalami nafas pendek atau sulit bernafas dan tidak dapat berbicara serta kehilangan mobilitas atau merasa linglung serta nyeri didada, adalah gejala serius yang segera membutuhkan perawatan medis.
Sedangkan gejala paling umum adalah, demam, batuk,kelelahan dan kehilangan kemampuan untuk merasa,mencium bau (Anosmia). Kemudian gejala yang tidak terlalu umum biasanya diawali dengan sakit tenggorokan, sakit kepala, nyeri dan diare, mata merah atau iritasi pada mata dan perubahan warna kulit dan perubahan warna pada jari tangan dan jari kaki.
Apabila mengalami gejala seperti ini, segera hubungi pelayanan kesehatan terdekat, seperti puskesmas atau Faskes tingkat pertama, untuk berkonsultasi atau mendapatkan bantuan medis yang diperlukan.
Update covid-19 Nasional
Sementara update informasi kasus covid-19 dari 510 Kabupaten/Kota di 34 Provinsi wilayah Indonesia yang diperoleh Satgas Covid-19, hingga Minggu 7 Februari 2021 pukul 12.00 Wib. Tercatat jumlah total penambahan kasus terkonfirmasi positif virus covid-19 dan pasien sembuh serta meninggal adalah :
Pasien positif + 10.827 jumlah total 1.157.837 orang
Pasien sembuh + 10.806 jumlah total 949.990 orang
Pasien meninggal + 163 jumlah total 31.556
orang
Update covid-19 di DKI
Sedangkan update informasi data dari fasilitas kesehatan di 267 kelurahan yang telah dilaporkan Pemprov DKI ke Kementerian Kesehatan RI pada Minggu 7 Februari 2021. Tercatat jumlah total kasus terkonfirmasi positif, pasien sembuh, pasien dirawat dan isolasi mandiri serta meninggal di wilayah DKI Jakarta adalah:
Pasien Positif + 4.213 jumlah total 293.825 orang
Pasien Meninggal + 46 jumlah total 4.587 orang
Pasien sembuh + 4.342 jumlah total 265.369 orang
Pasien dirawat + 1.192 jumlah total 5.911 orang
Isolasi mandiri - 1.367 jumlah total 17.958 orang
Foto : Situasi covid-19 di Indonesia periode 6 Fabruari 2021
Juru bicara Satgas Penanganan Covid-19, Prof. Wiku Adisasmito, mengatakan, penambahan kasus positif harus menjadi perhatian semua pihak, khususnya pemerintah daerah agar konsisten dan lebih maksimal menerapkan kebijakan Pelaksanaan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Serta memastikan prokes 3M atau memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak atau menghindari kerumunan dilaksanakan dengan displin yang tinggi serta memaksimalkan tindakan 3T atau testing, treacing dan treatmen.
Tetapi, Prof Wiku Adisasmito yang juga epidemiolog Universitas Indonesia ini melanjutkan, upaya pemerintah untuk memutus rantai penyebaran dan penularan virus covid-19 akan efektif bila disertai dukungan dari masyarakat dengan cara tetap displin menjalankan prokes 3M. Sebab, kepatuhan adalah modal dalam meningkatkan produktivitas masyarakat yang aman Covid-19. 0 son