Meskipun keterbatasan menjadi hambatan dalam penanganan pandemi virus covid-19, seperti perlindungan tenaga kesehatan, ketersediaan obat-obatan dan alat kesehatan pendukung pelayanan kesehatan, termasuk vaksin yang dibutuhkan untuk mencapai kekebalan komunitas. Tetapi tidak membuat Pemerintah hanya bergantung pada industri farmasi, alat kesehatan dan inovasi pendukung dari luar negeri.
"Pemerintah juga berusaha untuk mandiri dengan mendukung pengembangan produk dalam negeri, seperti yang disampaikan Presiden Joko Widodo. Sekaligus untuk memastikan Indonesia berdaya, berdiri di atas kaki sendiri (berdikari)," kata juru bicara Satgas Penanganan Covid-19,Prof Wiku Adisasmito.
Menurutnya, Indonesia terus menghimpun berbagai unsur, pemerintah, swasta, asosiasi, lembaga pendidikan dan seluruh lapisan masyarakat, bahu membahu mengatasi hambatan ini. Baik melalui akselerasi industri fasilitas dan alat kesehatan dalam negeri. Penguatan UMKM dan kerjasama luar negeri untuk akses produk.
Dijelaskan, saat ini telah ada 61 produk inovasi dalam negeri untuk penanganan COVID-19. Pemerintah masih terus fokus pada keberlanjutan pengembangan inovasi yang masih berjalan, pengembangan vaksin dalam negeri, dan memasifkan pemanfaatan inovasi di berbagai macam sektor nasional. Karenanya pemerintah mengharapkan berbagai lapisan masyarakat dapat mendukung beberapa agenda nasional ini.
Dia berharap, justru pandemi menjadi momentum peluang untuk membangun iklim pemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) yang lebih masif lagi, demi menjaga kemajuan peradaban dan kesejahteraan bangsa. Tidak hanya sebatas 1 produk inovasi saja, namun juga melingkupi pengembangan yang holistik untuk penanganan pandemi yang semaksimal mungkin.
Pada kesempatan itu, Prof Wiku Adisasmito juga mengingatkan, pandemi Covid-19 belum berakhir di Indonesia, sehingga semua pihak harus tetap mematuhi ketentuan yang disyaratkan selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro yang telah diperpanjang hingga 22 Maret 2021.
"Kami mohon, kepada semua pihak, pandemi ini belum berakhir. Kita harus tetap disiplin mematuhi ketentuan yang berlaku selama pemberlakuan PPKM Mikro," ujarnya.
Update Covid-19 Nasional
Sementara update informasi kasus covid-19 dari 510 Kabupaten/Kota di 34 Provinsi wilayah Indonesia yang diperoleh Satgas Covid-19, hingga Sabtu 13 Maret 2021 pukul 12.00 Wib. Tercatat jumlah total penambahan kasus terkonfirmasi positif virus covid-19 dan pasien sembuh serta meninggal adalah:
Pasien positif + 4.607 jumlah total 1.414.741 orang
Pasien sembuh + 6.016 jumlah total 1.237.470 orang
Pasien meninggal + 100 jumlah total 38.329 orang
Update covid-19 di DKI
Sedangkan update informasi data dari fasilitas kesehatan di 267 kelurahan yang telah dilaporkan Pemprov DKI ke Kementerian Kesehatan RI pada Sabtu 13 Maret 2021. Tercatat jumlah total kasus terkonfirmasi positif, pasien sembuh, pasien dirawat dan isolasi mandiri serta meninggal di wilayah DKI Jakarta adalah:
Pasien Positif + 1.034 Jumlah total 358.776 orang
Pasien Meninggal + 22 jumlah total 5.991 orang
Pasien sembuh + 1.851 jumlah total 345.202 orang
Pasien dirawat - 395 jumlah total 3.357 orang
Isolasi mandiri - 444 jumlah total 4.226 orang
Foto : Situasi Covid-19 di Indonesia periode 12 Maret 2021
Prof . Wiku Adisasmito meminta, agar semua pihak khususnya pemerintah daerah tetap konsisten dan maksimal menerapkan kebijakan PPKM. Serta seluruh warga yang telah divaksin tetap menerapkan protokol kesehatan 3M dengan ketat, agar dapat memberikan perlindungan yang optimal.
Sebab, Prof Wiku Adisasmito yang juga epidemiolog Universitas Indonesia ini mengatakan, upaya pemerintah untuk memutus rantai penyebaran dan penularan virus covid-19 akan efektif bila disertai dukungan dari masyarakat dengan cara tetap displin menjalankan Prokes 3M yaitu memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak atau menghindari kerumunan.0 son