Embargo vaksin terjadi di India, dampaknya pengiriman vaksin ke Indonesia ditunda. Akibatnya stok vaksin Indonesia mulai menipis dan program vaksinasi pun terancam akan melambat pada April mendatang.
Selain mengakui stok vaksin menipis, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin, juga menghitung masa vaksinasi pada April 2021 dengan ketersediaan vaksin Sinovac sebanyak 7,6 juta dosis dengan kecepatan vaksinasi hampir 500 ribu dosis per hari. Maka proses vaksinasi hanya akan bertahan sekitar 15 hari atau dua pekan saja.
" April persediaan vaksin kita sedikit sekali hanya 7,6 juta dosis. Kalau kita nyuntiknya sudah 500 ribu dosis perhari, atau bisa meningkat jadi 600 ribu dosis sehari. Artinya 7,6 juta itu untuk suntik 15 hari habis," kata Menkes Budi Gunadi Sadikin, akhir pekan lalu.
Sementara kesepakatan dengan pihak Covax-GAVI selaku penyedia vaksin AstraZeneca resmi mengumumkan penundaan dua gelombang pengiriman ke Indonesia, pada akhir pekan lalu. Kesepakatan itu diawali dengan pengiriman 1,1 juta dosis vaksin AstraZeneca pada awal Maret lalu. Sesuai rencana, Menkes Budi melanjutkan, Indonesia akan menerima sebanyak 2,5 juta vaksin AstraZeneca pada 25 Maret 2021. Setelah itu, vaksin yang sama akan kembali datang ke Tanah Air sebanyak 7,8 dosis pada April 2021.
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin, mengatakan, agar tidak melampaui masa kadaluarsa 1,1 juta dosis vaksin AstraZeneca tepatnya pada akhir Mei 2021. Vaksin AstraZeneca sudah digunakan di Jawa Timur,DKI Jakarta,Bali,Kepri, Maluku dan Sulawesi Utara dan dipercepat dengan target 500 ribu perhari.
Menurut Menkes, penundaan pengiriman vaksin AstraZeneca karena adanya embargo vaksin di India. Dipicu meningkatnya kasus Covid-19 di India. Sehingga, otoritas setempat tidak mengizinkan vaksin keluar dari negaranya. Dia menjelaskan vaksin AstraZeneca saat ini paling banyak diproduksi di India.
"Sebab AstraZeneca ini paling besar dibikin di India. Karena inilah, Covax-GAVI merealokasikan lagi pembagiannya. Sehingga mereka menunda pengiriman untuk Maret-April," ujar Menkes Budi Gunadi Sadikin. Hingga saat ini belum ada konfirmasi pasti sampai kapan penundaan pengiriman vaksin AstraZeneca gelombang II dan III ke Indonesia itu dilakukan.
Dikatakan,pemerintah saat ini sedang memikirkan bagaimana caranya agar bisa mengatasi krisis logistik vaksin ini.
Update Covid-19 Nasional
Sementara update informasi kasus covid-19 dari 510 Kabupaten/Kota di 34 Provinsi wilayah Indonesia yang diperoleh Satgas Covid-19, hingga Senin 29 Maret 2021 pukul 12.00 Wib. Tercatat jumlah total penambahan kasus terkonfirmasi positif virus covid-19 dan pasien sembuh serta meninggal adalah:
Pasien positif + 5.008 jumlah total 1.501.093 orang
Pasien sembuh + 5.418 jumlah total 1.336.818 orang
Pasien meninggal + 132 jumlah total 40.581 orang
Update covid-19 di DKI
Sedangkan update informasi data dari fasilitas kesehatan di 267 kelurahan yang telah dilaporkan Pemprov DKI ke Kementerian Kesehatan RI pada Senin 29 Maret 2021. Tercatat jumlah total kasus terkonfirmasi positif, pasien sembuh, pasien dirawat dan isolasi mandiri serta meninggal di wilayah DKI Jakarta adalah:
Pasien Positif + 1.014 Jumlah total 380.706 orang
Pasien Meninggal + 20 jumlah total 6.324 orang
Pasien sembuh + 1.023 jumlah total 366.615 orang
Pasien dirawat - 97 jumlah total 3.733 orang
Isolasi mandiri + 68 jumlah total 4.034 orang
Foto : Situasi Covid-19 di Indonesia periode 28 Maret 2021
Juru bicara Satgas Penanganan Covid-19,Prof. Wiku Adisasmito yang juga epidemiolog Universitas Indonesia, mengingatkan, agar semua pihak khususnya pemerintah daerah tetap konsisten dan maksimal menerapkan kebijakan PPKM. Sedangkan warga yang telah divaksin harus tetap menerapkan protokol kesehatan 3M dengan ketat, agar dapat memberikan perlindungan yang optimal.
Menurutnya, upaya pemerintah memutus rantai penyebaran dan penularan virus covid-19 akan efektif bila disertai dukungan dari masyarakat dengan cara tetap displin menjalankan Prokes 3M yaitu memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak atau menghindari kerumunan.0 son