Selain mengakselerasi program vaksinasi Covid-19, Pemerintah juga memprioritaskan aspek keamanan dengan melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap vaksin yang disuntikan kepada masyarakat. Serta cepat merespon apabila ditemukan Kejadian Ikutan Paska Imunisasi (KIPI).
Terkait temuan KIPI di Sulawesi Utara, sudah dilaporkan ke Kementerian Kesehatan untuk terus melakukan upaya surveilans.
"Masyarakat yang mengalami KIPI masuk dalam katagori ringan dan sudah memperoleh penanganan. Komnas KIPI telah mengeluarkan surat rekomendasi yang ditujukan kepada Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara melalui Tim Komisariat Daerah KIPI, untuk melanjutkan program vaksinasi Covid-19," kata juru bicara Satgas Penanganan Covid-19, Prof. Wiku Adisasmito.
Satgas Penanganan Covid-19 terus mengedukasi dengan menjelaskan reaksi simpang atau efek samping vaksin dan KIPI, agar masyarakat mendapat pemahaman lebih dalam tentang hal ini. Sekaligus menjelaskan, kualitas vaksin dan prosedur vaksinasi adalah dua indikator penting untuk menentukan efektifitas vaksin dalam menimbulkan kekebalan pada seseorang.
Menurut Prof Wiku, penerima vaksin berhak mendapatkan pelayanan. Diantaranya pertama, skrining mandiri yang meliputi riwayat penyakit, kontak erat, perjalanan dan konsumsi obat. Kedua, pemeriksaan tanda vital seperti tekanan darah. Ketiga, komunikasi terkait keamanan vaksin, untuk meningkatkan rasa aman pasien. Dan keempat, penyediaan fasilitas dan pelayanan yang memberikan kenyamanan pada pasien misalnya bilik khusus penerima vaksin yang berhijab, maupun posisi penyuntikan yang nyaman.
"Apabila tidak memenuhi syarat, agar tidak divaksin. Masyarakat peserta vaksinasi, harus benar-benar memperhatikan kondisi tubuhnya sebelum menerima vaksin. Apabila tidak memenuhi syarat, konsultasikan dengan petugas vaksinasi," ujar Prof Wiku.
Pasca vaksinasi, ada dua peluang yang tidak diharapkan terjadi yaitu KIPI tetapi tidak berkaitan langsung secara sebab akibat dengan vaksin. Misalnya karena pengaruh genetik, obat lain maupun kesalahan medis dan faktorlainnya. Kemudian reaksi simpang atau efek samping yang secara ilmiah terbukti berkaitan langsung sebab akibat dengan vaksin. Tetapi secara umum, kemunculan efek samping suatu produk farmasi lebih sedikit dibandingkan dengan kejadian ikutannya. Mengingat perjalanan produksinya yang cukup kompleks dan pengawasan yang sangat ketat, yaitu standar keamanan yang tinggi di tiap tahap pengembangannya, produksinya maupun distribusinya.
Sejauh ini, Prof Wiku melanjutkan, temuan KIPI di lapangan, umumnya berupa rasa nyeri, timbul kemerahan maupun pembengkakan di area lokal penyuntikan. Pada sisi lain, efek secara sistemik yang muncul ditemukan adalah keletihan, sakit kepala, rasa nyeri otot atau sendi dan demam.
Namun masyarakat tidak perlu khawatir jika mengalami hal serupa setelah divaksinasi. Rasa sakit dan rasa tidak nyaman tersebut dapat dikurangi dengan beberapa upaya seperti pengompresan di area suntik dan menjaga hidrasi tubuh terjaga dengan baik.
Update covid-19 di DKI
Sementara update informasi data dari fasilitas kesehatan di 267 kelurahan yang telah dilaporkan Pemprov DKI ke Kementerian Kesehatan RI pada Minggu 4 April 2021. Tercatat jumlah total kasus terkonfirmasi positif, pasien sembuh, pasien dirawat dan isolasi mandiri serta meninggal di wilayah DKI Jakarta adalah:
Pasien Positif + 736 Jumlah total 386.466 orang
Pasien Meninggal + 4 jumlah total 6.360 orang
Pasien sembuh + 1.071 jumlah total 373.565 orang
Pasien dirawat - 171 jumlah total 3.392 orang
Isolasi mandiri - 168 jumlah total 3.149 orang
Update Covid-19 Nasional
Sedangkan update informasi kasus covid-19 dari 510 Kabupaten/Kota di 34 Provinsi wilayah Indonesia yang diperoleh Satgas Covid-19, hingga Minggu 4 April 2021 pukul 12.00 Wib. Tercatat jumlah total penambahan kasus terkonfirmasi positif virus covid-19 dan pasien sembuh serta meninggal adalah:
Pasien positif + 6.731 jumlah total 1.534.255 orang
Pasien sembuh + 9.663 jumlah total 1.375.877 orang
Pasien meninggal + 427 jumlah total 41.669 orang
Foto: Situasi Covid-19 di Indonesia periode 3 April 2021
Prof. Wiku Adisasmito yang juga epidemiolog Universitas Indonesia, mengingatkan, agar semua pihak khususnya pemerintah daerah tetap konsisten dan maksimal menerapkan kebijakan PPKM. Sedangkan warga yang telah divaksin harus tetap menerapkan protokol kesehatan 3M dengan ketat, agar dapat memberikan perlindungan yang optimal.
Menurutnya, upaya pemerintah memutus rantai penyebaran dan penularan virus covid-19 akan efektif bila disertai dukungan dari masyarakat dengan cara tetap displin menjalankan Prokes 3M yaitu memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak atau menghindari kerumunan.0 son