Beritabatavia.com -
Hampir dipastikan vaksin dalam negeri tak memiliki peluang untuk bisa diproduksi dalam waktu dekat. Meskipun vaksin Nusantara dan Merah Putih sempat menjadi harapan dan kebanggaan masyarakat Indonesia. Tetapi masih membutuhkan persyaratan dan dukungan khususnya dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI. Apalagi pemerintah terus berharap vaksin impor terus mengalir agar dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri. Sehingga, diprediksi vaksin Nusantara dan Merah Putih yang diprakarsai anak bangsa itu bakal layu sebelum berkembang.
Seperti disampaikan Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G Plate, bahwa Pemerintah harus memastikan ketersediaan vaksin Covid-19 untuk mendukung program vaksinasi agar berjalan lancar sehingga kekebalan kelompok (herd immunity) tercapai. Dalam upaya tersebut, Pemerintah telah menerima vaksin Covid-19 impor tahap 10 pada Jumat 30 April 2021.
Menteri Johnny G Plate, menjelaskan, jumlah vaksin impor tahap 10 yang diterima pada 30 April 2021 itu sebanyak 6.000.000 dosis dalam bentuk bahan baku (bulk) dari Sinovac Biotech Ltd. Sedangkan vaksin jadi (vial) sebanyak 482.400 dosis dari Sinopharm China National Pharmaceutical Group.
Sebelumnya pemerintah juga telah menerima vaksin AstraZeneca sebesar 3.852.000 dosis vaksin siap pakai pada Senin, 26 April 2021, sekitar pukul 18.26 WIB. Pengiriman ini merupakan yang kedua kalinya dari jalur multilateral dan pembiayaan oleh COVAX-Facility. Sehingga jumlah total vaksin impor yang telah diterima pemerintah Indonesia sebanyak 65.500.000 dosis berupa bahan baku (bulk) dan sebanyak 8.448.000 dosis vaksin jadi (vial) dari Sinovac dan Sinopharm serta AstraZeneca dengan proses melalui fasilitas Covax dan Gavi.
Pemerintah meminta agar semua pihak mensukseskan program vaksinasi covid-19 dengan cara tetap displin menjalankan protokol kesehatan (prokes) 3M yaitu memakai masker, menjaga jarak dan menghindari kerumunan serta mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir.
Update covid-19 di DKI
Sementara update informasi data dari fasilitas kesehatan di 267 kelurahan yang telah dilaporkan Pemprov DKI ke Kementerian Kesehatan RI pada Sabtu 1 Mei 2021. Tercatat jumlah total kasus terkonfirmasi positif, pasien sembuh, pasien dirawat dan isolasi mandiri serta meninggal di wilayah DKI Jakarta adalah:
Pasien Positif + 926 Jumlah total 409.546 orang
Pasien Meninggal + 14 jumlah total 6.747 orang
Pasien sembuh + 705 jumlah total 395.644 orang
Pasien dirawat + 95 jumlah total 3.622 orang
Isolasi mandiri + 112 jumlah total 3.533 orang
Update Covid-19 Nasional
Sedangkan update informasi kasus covid-19 dari 510 Kabupaten/Kota di 34 Provinsi wilayah Indonesia yang diperoleh Satgas Covid-19, hingga Sabtu 1 Mei 2021 pukul 12.00 Wib. Tercatat jumlah total penambahan kasus terkonfirmasi positif virus covid-19 dan pasien sembuh serta meninggal adalah:
Pasien positif + 4.512 jumlah total 1.672.880 orang
Pasien sembuh + 4.344 jumlah total 1.526.978 orang
Pasien meninggal + 131 jumlah total 45.652 orang
Foto : Situasi Covid-19 di Indonesia periode 30 April 2021
juru bicara Satgas Penanganan Covid-19, Prof Wiku Adisasmito yang juga epidemiolog Universitas Indonesia, mengingatkan, agar semua pihak khususnya pemerintah daerah tetap konsisten dan maksimal menerapkan kebijakan PPKM. Sedangkan warga yang telah divaksin harus tetap menerapkan protokol kesehatan 3M dengan ketat, agar dapat memberikan perlindungan yang optimal.
Menurutnya, upaya pemerintah memutus rantai penyebaran dan penularan virus covid-19 akan efektif bila disertai dukungan dari masyarakat dengan cara tetap displin menjalankan Prokes 3M.
0 son