Beritabatavia.com -
Satgas Penanganan Covid-19 mengingatkan agar pemerintah dan masyarakat meningkatkan kewaspadaan, untuk menghadapi kemungkinan kondisi terburuk pandemi virus covid-19 pada pasca lebaran.
Kekhawatiran dipicu berbagai indikasi yang potensi menimbulkan peningkatan penyebaran dan penularan kasus positif virus Covid-19. Seperti perkembangan pandemi covid-19 pada minggu terakhir yaitu periode 23 April-3 Mei 2021. Data menunjukkan, jumlah kesembuhan cenderung menurun atau tidak lagi lebih tinggi dari jumlah kasus positif baru. Sehingga angka kasus aktif Indonesia cukup stagnan dan tidak lagi mengalami penurunan signifikan.
Kekhawatiran lainnya adalah pelaksanaan kebijakan Larangan Mudik yang kurang maksimal saat akan diterapkan pada 6 Mei 2021 dan Polri mulai melakukan penyekatan pada Rabu 5 Mei 2021 tepat pukul 24.00 WIB. Sebab, faktanya sebagian masyarakat telah mudik lebih dulu sebelum Polri menerapkan larangan, sehingga upaya pencegahan terjadinya penyebaran dan penularan virus Covid-19 menjadi kurang efektif. Padahal mudik maupun libur panjang dengan mobilitas tinggi sangat potensi memicu penularan dan penyebaran virus Covid-19 yang membahayakan kesehatan dan keselamatan diri sendiri serta keluarga di kampung halaman.
" Hendaknya menjadi perhatian kita semua, tren kasus aktif dapat sewaktu-waktu kembali meningkat jika tidak ada perbaikan," kata juru bicara Satgas Penanganan Covid-19, Prof. Wiku Adisasmito.
Menurutnya, apabila penularan di tengah masyarakat kembali tinggi, akan memicu kasus positif dan kasus aktif juga meningkat. Apalagi terjadinya penularan di tengah-tengah masyarakat membutuhkan waktu lebih cepat ketimbang menyembuhkan seorang pasien yang terpapar covid-19.
Update Covid-19 Nasional
Sementara update informasi kasus covid-19 dari 510 Kabupaten/Kota di 34 Provinsi wilayah Indonesia yang diperoleh Satgas Covid-19, hingga Selasa 4 Mei 2021 pukul 12.00 Wib. Tercatat jumlah total penambahan kasus terkonfirmasi positif virus covid-19 dan pasien sembuh serta meninggal adalah:
Pasien positif + 5.285 jumlah total 1.691.658 orang
Pasien sembuh + 5.943 jumlah total 1.547.092 orang
Pasien meninggal + 212 jumlah total 46.349 orang
Prof Wiku juga mengungkapkan, hasil whole genome sequencing (WGS) per 3 Mei 2021 yang bersumber dari bank data GISAID, ada 13 virus dengan varian B 117 asal Inggris ditemukan di Jakarta, Jawa Barat,Sumatera Utara, Bali, Sumatera Selatan dan Kalimantan Selatan serta Kalimantan Utara. Sedangkan dan 2 virus dengan varian B 1617 asal India ditemukan di Jakarta dan 1 virus varian B 1315 asal Afrika Selatan ditemukan di Bali.
"Kementerian Kesehatan telah menginformasikan bahwa WNA yang terinfeksi Covid-19 varian Afrika Selatan telah meninggal dunia," kata Prof Wiku.
Update covid-19 di DKI
Sedangkan update informasi data dari fasilitas kesehatan di 267 kelurahan yang telah dilaporkan Pemprov DKI ke Kementerian Kesehatan RI pada Rabu 4 Mei 2021. Tercatat jumlah total kasus terkonfirmasi positif, pasien sembuh, pasien dirawat dan isolasi mandiri serta meninggal di wilayah DKI Jakarta adalah:
Pasien Positif + 845 Jumlah total 412.418 orang
Pasien Meninggal + 23 jumlah total 6.830 orang
Pasien sembuh + 655 jumlah total 398.610 orang
Pasien dirawat + 174 jumlah total 3.738 orang
Isolasi mandiri - 7 jumlah total 3.240 orang
.jpeg)
Foto : Jumlah yang terpapar Covid-19 di Indonesia periode 4 Mei 2021
Selain meminta masyarakat agar mematuhi protokol kesehatan sebagai bentuk perlindungan diri dari penularan Covid-19. Prof Wiku Adisasmito juga mengingatkan pemerintah daerah provinsi maupun kabupaten kota kembali meningkatkan displin protokol kesehatan dan menghindari bepergian untuk mencegah penularan ditengah masyarakat. Serta terus meningkatkan pelayanan kesehatan untuk mengatisipasi apabila kasus positif bertambah.
O son
Ist.
