Beritabatavia.com -
Setahun lebih pandemi covid-19 melanda Tanah Air tetapi belum ada kepastian kapan akan berakhir. Meskipun sepekan terakhir kasus positif harian melandai dan pasien sembuh meningkat, tetapi wabah virus Covid-19 belum mereda. Wilayah pulau Jawa yang sebelumnya menjadi epicentrum, kini penyebaran bergeser ke Sumatera. Tetapi pemerintah sudah siap mengantisipasi kondisi terburuk pasca lebaran.
Meskipun kebijakan larangan mudik Hari Raya Idul Fitri yang ditetapkan pemerintah sebagai upaya mengurangi risiko penularan, tidak serta merta dipatuhi masyarakat.Justru banyak warga mudik sebelum penerapan larangan mudik dilaksankan pada 6 Mei 2021. Kekhawatiran terjadinya pelonjakan kasus covid-19 pasca libur lebaran semakin mengkhawatirkan ditambah kerumunan yang masih terjadi di sejumlah tempat-tempat wisata.
Larangan mudik di tahun kedua pandemi kali ini kurang maksimal bisa untuk melarang masyarakat mudik. Justru banyak pemudik yang tetap nekat menerobos penyekatan bahkan melawan petugas.Sehingga upaya antisipasi yang harus disiapkan sejak dini pada arus balik lebaran tidak cukup hanya soal kemacetan tetapi juga pengendalian penularan covid-19.
Tetapi walaupun setiap pasca libur panjang selalu terjadi tren lonjakaan kasus Covid-19. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan telah melakukan langkah antisipasi. Diantaranya pendataan seluruh kapasitas tempat tidur di setiap faskes di Indonesia, pendataan farmasi dan alat kesehatan serta melakukan pendampingan ketat pada daerah yang terindikasi terjadi tren kenaikan kasus.
" Tugas kami mempersiapkan segala sesuatu apabila terjadi kondisi terburuk pasca libur lebaran, tetapi berharap Insya Allah ini tidak terjadi. Tetapi kalaupun terjadi peningkatan penularan kita harus antisipasi agar tidak kaget.Yang kita antisipasi adalah ketersediaan tempat tidur RS, kesiapan obat-obatan dan fasilitas lainnya yakni oksigen," kata Menkes.
Update Covid-19 Nasional
Sementara update informasi kasus covid-19 dari 510 Kabupaten/Kota di 34 Provinsi wilayah Indonesia yang diperoleh Satgas Covid-19, hingga Minggu 16 Mei 2021 pukul 12.00 Wib. Tercatat jumlah total penambahan kasus terkonfirmasi positif virus covid-19 dan pasien sembuh serta meninggal adalah:
Pasien positif + 3.080 jumlah total 1.739.750 orang
Pasien sembuh + 3.790 jumlah total 1.600.857 orang
Pasien meninggal + 126 jumlah total 48.093 orang
Update covid-19 di DKI
Sedangkan update informasi data dari fasilitas kesehatan di 263 kelurahan yang telah dilaporkan Pemprov DKI ke Kementerian Kesehatan RI pada Minggu 16 Mei 2021. Tercatat jumlah total kasus terkonfirmasi positif, pasien sembuh, pasien dirawat dan isolasi mandiri serta meninggal di wilayah DKI Jakarta adalah:
Pasien Positif + 161 Jumlah total 419.208 orang
Pasien Meninggal + 16 jumlah total 7.082 orang
Pasien sembuh + 265 jumlah total 404.980 orang
Pasien dirawat - 21 jumlah total 3.957 orang
Isolasi mandiri - 99 jumlah total 3.189 orang
.jpeg)
Foto : jumlah terpapar covid-19 di Indonesia periode 15 Mei 2021
Menurut Menkes, berdasarkan data yang dihimpun Kementerian Kesehatan jumlah tempat tidur yang tersedia sebanyak 390 ribu unit, 70 ribu diantaranya digunakan untuk pelayanan Covid-19. Saat ini tingkat keterisian tempat tidur untuk pasien Covid-19 sekitar 23 ribuan. Semantara untuk ruang ICU, secara nasional ada sekitar 22 ribu, yang diperuntukkan untuk Covid-19 sebanyak 7.500 unit. Dengan tingkat keterisian ICU sekitar 2.500.
Selain persiapan ketersediaan tempat tidur RS secara nasional, Kementerian Kesehatan juga melakukan monitoring terhadap kapasitas tempat tidur bagi pasien Covid-19 di seluruh daerah terutama daerah yang mengalami kenaikan kasus signifikan dalam beberapa waktu terakhir.
Menkes meminta kepada seluruh kepala daerah untuk turut melakukan langkah antisipasi sekaligus pencegahan agar tidak terjadi kenaikan kasus Covid-19 yang tinggi pasca libur panjang lebaran.
O son
Ist.
