ITW Desak Terapkan Moratorium Berjangka Penjualan Ranmor Baru

Beritabatavia.com - Indonesia Traffic Watch (ITW) menyarankan agar Ditlantas Polda Metro Jaya  dan Pemprov DKI tidak tiba masa tiba akal dalam mewujudkan keamanan,keselamatan, ketertiban, kelancaran Lalu lintas (Kamseltibcarlantas) di wilayah Ibukota Jakarta dan sekitarnya. Tetapi harus disertai dengan tindakan radikal seperti mengendalikan populasi kendaraan bermotor (ranmor) lewat kebijakan moratorium berjangka penjualan ranmor baru. Saran itu disampaikan terkait rencana pengembalian aturan ganjil genap (Gage) ke 25 titik yang saat ini diterapkan di 13 titik.

Seperti disampaikan Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya, AKBP Argo Wiyono yang akan melakukan rapat dengan stakeholder untuk membahas penerapan Gage di 25 titik.
"Kita evaluasi karena mulai sesuai Imendagri terbaru Nomor 57, DKI Jakarta susah turun ke level I," kata AKBP Argo Wiyono.

Menurutnya, pengembalian 25 titik pemberlakukan gage sudah diwacanakan sesuai dengan Pergub Nomor 88. Ini dibahas akibat volume kendaraan yang terus meningkat disaat status Jakarta menjadi Level I. Kemacetan lalu lintas di Jakarta sudah memperlambat perjalanan, itu akan kendaraan yang semakin padat.

Ketua Presidium ITW, Edison Siahaan menyarankan,sebaiknya mencari solusi efektif dan parmanen untuk mengatasi kepadatan lalu lintas di Ibukota Jakarta tidak lagi dengan cara tiba masa tiba akal. Seperti kebijakan Gage yang hanya memindahkan wilayah dan waktu terjadinya kepadatan dan kemacetan.

Menurut Edison, kondisi lalu lintas di Ibukota dan sekitarnya sudah dalam kondisi darurat, sehingga tidak akan berubah apalagi sembuh bila ditangani dengan cara-cara yang biasa-biasa saja. Selain kebijakan Gage, ITW berharap rapat koordinasi yang akan digelar menghasilkan kebijakan yang radikal yang bisa menjadi solusi dari hulu sampai hilir.
Misalnya,dengan menerapkan kebijakan moratorium berjangka penjualan kendaraan bermotor (ranmor) baru di wilayah Ibukota Jakarta. Sebab pemicu utama kepadatan lalu lintas Ibukota adalah akibat populasi kendaraan bermotor yang tidak terkendali. Sehingga ruas dan panjang jalan yang ada tidak mampu menampung sehingga memicu kemacetan.O red