Sabtu, 20 Agustus 2022 10:45:32
KKP Jajaki Kerja Sama Pertukaran Pelajar Satdik KP dengan Negara ASEAN
KKP Jajaki Kerja Sama Pertukaran Pelajar Satdik KP dengan Negara ASEAN
Beritabatavia.com - Berita tentang KKP Jajaki Kerja Sama Pertukaran Pelajar Satdik KP dengan Negara ASEAN
KUPANG, (20/8) – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM) terus berupaya ...
Ist.
Beritabatavia.com -
KUPANG, (20/8) – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM) terus berupaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) tak hanya melalui satuan pendidikan (satdik) yang dimiliki, tapi juga kesempatan studi di negara-negara ASEAN, melalui skema pertukaran pelajar.
Hal tersebut disampaikan Sekretaris BRSDM, Kusdiantoro, sebagai perwakilan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan pada rangkaian acara ASEAN Blue Economy Outings di Politeknik KP Kupang. Tentunya hal tersebut bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Asia Tenggara dan meningkatkan daya saing global pada sektor KP.
“Kualitas SDM menjadi kunci sukses pengembangan bangsa. Pada kesempatan ini kami mengharapkan informasi, masukan serta saran, dan kesempatan untuk pengembangan pendidikan kelautan dan perikanan Indonesia. Salah satunya melalui kegiatan pertukaran pelajar dan kesempatan kerja di negara-negara anggota ASEAN, serta hibah ataupun dukungan penguatan institusi pendidikan kelautan dan perikanan Indonesia dari ASEAN,” tutur Kusdiantoro dalam siaran resmi KKP, Sabtu (20/8).
Disampaikannya, saat ini KKP memiliki 20 satuan pendidikan yang tersebar di seluruh Indonesia, terdiri dari 11 satuan pendidikan tinggi, yakni 10 Politeknik dan 1 Akademi Komunitas, serta 9 satuan pendidikan menengah, yakni Sekolah Usaha Perikanan Menengah (SUPM). Jumlah peserta didik aktif saat ini mencapai 7.335 orang. Sementara itu jumlah lulusan dari sejak berdiri satuan pendidikan hingga sekarang mencapai 50.984 orang, terdiri dari 19.292 lulusan pendidikan tinggi dan 31.692 lulusan pendidikan menengah.
“Salah satu pendidikan tinggi yang kami miliki adalah Politeknik KP Kupang. Dengan mengusung skema Teaching Factory (Tefa), para peserta didik dapat merasakan langsung lingkungan dan suasana kerja baik di sektor budidaya perikanan, pengolahan maupun kapal penangkap ikan. Karena dalam mengelola lautan, kita membutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas dan kompeten," tegasnya.
Hadir dalam kesempatan tersebut, di antaranya Sekretaris Jenderal ASEAN, Dato Lim Jock Hoi; Utusan khusus Republik Seychelles untuk ASEAN, Nico Barito; Perwakilan Tetap (PR) Kamboja untuk ASEAN, Yeap Samnang; serta Perwakilan Tetap (PR) Laos untuk ASEAN, Bovonethat Doungchak.
Sekjen ASEAN, Dato Lim Jock Hoi, pun menyambut baik rencana pertukaran pelajar negara-negara Asean dengan Politeknik KP. Menurutnya, kegiatan tersebut dapat menjadi sarana berbagi pengetahuan dan teknologi, serta memberi kesempatan magang atau bekerja di negara anggota ASEAN sebagai usaha meningkatkan kualitas SDM terampil antarnegara anggota di sektor KP.
Di akhir kesempatan, Kusdiantoro pun berharap negara-negara anggota ASEAN dan Seychelles dapat turut bekerja sama untuk mengundang komunitas internasional guna memobilisasi peluang kolaborasi dan investasi untuk mewujudkan pengelolaan laut yang berkelanjutan, pembangunan ekonomi, dan sumber daya manusia yang kompeten dalam lingkup Ekonomi Biru.
Dalam kesempatan tersebut juga dilaksanakan peninjauan sarpras serta observasi di laboratorium fishing gear Politeknik KP Kupang, serta penanaman pohon lokal NTT sebagai memorial taman ASEAN Blue Economy di halaman Politeknik KP Kupang.
Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, mengatakan pembangunan ekonomi biru menjadi salah satu hal yang penting. Hal tersebut menjadi acuan utama untuk memulihkan kesehatan laut dan potensi kelautan yang akan menjadi kekuatan ekonomi Indonesia. Di mana, SDM menjadi kunci utama dari keberhasilan pembangunan ekonomi biru. Maka dari itu, pihaknya meminta agar pendidikan tinggi KP harus mengembangkan fleksibilitas dan inovasi pendidikan untuk memahami pentingnya menjaga ekologi laut dan membuat laut menjadi lebih sehat. (tk/*)