Beritabatavia.com -
Perayaan Istana Berbatik di Istana Merdeka Jakarta, pada Minggu 1/10/2023 dihadiri para Dubes negara sahabat dan pimpinan kementerian dan lembaga serta perwakilan kerajaan serta atlet berprestasi, putri dan Miss Indonesia. Dalam acara perayaan bersama Presiden Joko Widodo, Pj. Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), Komisaris Jenderal (Komjen) Polisi Andap Budhi Revianto, tampil mengunakan tenun berwarna hitam dan merah yang mewakili etnis suku Buton dan suku Muna di Sultra.
Andap menjelaskan, acara ini menjadi momen untuk mempromosikan busana dengan kain tenun Buton bermotifkan Lawa atau Pintu Gerbang, sedangkan kain tenun Muna bermotif tikar yang melambangkan kebijaksanaan. Dia ingin busana khas daerah menjadi life style bagi anak bangsa bahkan masyarakat internasional.
“Pakaian tenun ini memadukan suku yang ada. Artinya adalah persatuan yang harmonis tanpa membedakan etnis ataupun suku,” kata Andap.
Menurutnya, keberagaman yang dimiliki Provinsi Sultra hendaknya menjadi kekuatan untuk memberikan kesejahteraan bagi masyarakat di Bumi Anoa ini.
“Sultra memiliki potensi alam yang luar biasa. Potensi tersebut akan memberikan kesejahteraan, apabila seluruh elemen masyarakat ada dalam semangat persatuan,"tutur Andap yang juga alumni AKPOL 1988 ini.
Pria kelahiran Jakarta 23 Juni 1966 itu melanjutkan, pemakaian tenun khas Sultra,sejalan dengan arahan Presiden Jokowi untuk terus melestarikan Batik Nusantara di seluruh Indonesia sebagai warisan budaya yang telah diakui secara internasional.
Andap Budhi Revianto hadir bersama Gubernur lainnya dari seluruh wilayah Indonesia. Para pimpinan provinsi ini turut tampil memperagakan batik asal daerah masing-masing.
Selain Gubernur, hadir juga dalam peragaan yakni para Dubes negara sahabat, Pimpinan K/L, perwakilan Kerajaan ( Solo, DIY, Sumenep, Gowa dan Cirebon ), atlet berprestasi serta Putri dan Miss Indonesia mengenakan Batik Nusantara.
Acara Istana Berbatik diselenggarakan menjelang peringatan Hari Batik Nasional setiap tanggal 2 Oktober. Sebelumnya, UNESCO secara resmi telah mengakui batik sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia pada 2 Oktober 2009.
0 rls/son