Selasa, 18 Januari 2011 14:17:04
KECEWA
KECEWA
Beritabatavia.com - Berita tentang KECEWA
Tidak salah kalau negeri ini disebut sebagai gudang kecewa. Karena, untuk mendapatkan kekecewaan, bukan hal yang sulit di republik ini. Hampir di ...
Ist.
Beritabatavia.com -
Tidak salah kalau negeri ini disebut sebagai gudang kecewa. Karena, untuk mendapatkan kekecewaan, bukan hal yang sulit di republik ini. Hampir di semua bidang aktivitas masyarakat berujung pada kekecewaan. Sehingga tidak perlu heran, kalau jumlah warga Indonesia yang stress bahkan menjadi gila dan meninggal mendadak karena denyut jantungnya tiba-tiba berhenti, terus bertambah. Bahkan, tak dapat, jika ada warga kecewa dan putus asa akhirnya bunuh diri, lantaran kecewa dengan kehidupannya.
Padahal, negara menjamin masyarakatnya untuk mendapatkan kehidupan yang layak, sehat dan berpendidikan. Tanggung jawab itu diemban oleh pemerintah, dengan menggunakan biaya dari APBN atau APBD yang berasal dari masyarakat dan hasil buminya. Tujuannya, untuk mensejahterakan rakyatnya, sehingga terbebas dari kekecewaan.
Namun, faktanya justru sebaliknya. Kekecewaan justru kerap dipicu prilaku dan kinerja yang buruk para penyelenggara pemerintahan. Bahkan, dengan menggunakan APBN dan APBD pemerintah menebar kekecewaan rakyatnya. Korupsi kian marak, ‘pat gulipat’ di bidang hukum dan sepak terjang mafia pajak dan mafia hukum, masyarakat kecewa. Akibat harga bahan pokok dinegeri agraris ini selangit, masyarakat kecewa. Lalu praktik pungutan liar hampir di seluruh unit pelayanan, terut juga membuat masyarakat kecewa.
Biaya pengobatan tak terjangkau, rakyat kecewa. Harga bahan bakar naik turun seperti lift, rakyat kecewa. Ditambah lagi biaya pendidikan mencekik leher, hingga ada anak yang bunuh diri karena malu orang tuanya tak mampu membayar biaya sekolah.
Kekecewaan masyarakat terus bertambah, akibat kemacetan lalu lintas, banjir, buruknya transportasi massal, tidak terjaminnya rasa aman dari ancaman para pelaku kejahatan, tanah warga dicaplok, hingga tiket penerbangan Mandala, semuanya menjadi penyebab kekecewaan warga.
Bahkan bila semuanya disebutkan, nyaris tak ada yang bisa dibanggakan dari pemerintah. Anehnya, ditengah kekecewaan masyarakat, pemerintah dan wakil rakyatnya asyik dengan kagaduhan yang saling tuding. Semua merasa benar, masing-masing merasa telah berbuat untuk bangsa dan negara. Masing-masing ‘merasa pintar’, lupa bahwa yang terbaik adalah ‘pintar merasa’.
Padahal, duduk bersama, untuk mencari solusi mengatasi permasalahan, adalah yang terbaik. Sehingga rakyat dan pemerintahnya menjadi mitra membangun bangsa dan negara Indonesia.
Apabila kekecewaan memuncak, rakyat bisa putus asa lalu tidak memiliki rasa kepedulian terhadap sesama, lingkungan bahkan pemerintah. Jika sudah sampai pada tahap seperti itu, maka, masyarakat juga tidak lagi percaya kepada pemerintah. Kemudian mencari solusi dengan cara masing-masing. Dan kita telah sampai pada pintu kehancuran, dimana rakyat tidak lagi membutuhkan keberadaan pemerintah. 0 edison siahaan