Beritabatavia.com -
Volume sampah dari DKI Jakarta yang masuk ke Tempat Pengolahan Sampah Terpadu Bantargebang di Bekasi, Jawa Barat pada hari pertama puasa Ramadan bertambah 864 ton. Jumlah sampah normal setiap hari ke Bantargebang sekitar 7.000 ton.
Kenaikan volume sampah selama puasa ini sebetulnya tidak terlalu signifikan, hampir sama saja dengan hari normal sekitar 7.000 ton per hari, kata petugas TPST Bantargebang Ahmad Nur Mubarok, Rabu (8/5/2019)
Menurut Ahmad, ada 12 truk yang dalam 24 jam mengangkut sampah dari wilayah DKI Jakarta ke Bantargebang pada hari pertama Ramadan.
Peningkatan volume sampah dari wilayah DKI Jakarta selama Ramadan tahun ini kemungkinan sama dengan tahun lalu, yaitu sekitar empat persen. Utamanya berasal dari tempat-tempat perdagangan takjil dan pasar-pasar kaget.
Di TPST Bantargebang yang luasnya 110 hektare, kata Ahmad, sampah yang berasal dari Jakarta ditimbang dan dipilah berdasarkan jenisnya. Kalau jenis sampah sayur-sayuran kita buat jadi kompos, kalau yang plastik dipilah oleh pemulung, kata dia.
Pengurus Ikatan Pelapak dan Pemulung (IPPI) Doan mengatakan ada sekitar 4.800 pemulung yang kini membantu memilah dan mengurangi sampah di TPST Bantargebang. Pemulung adalah mitra pengelola TPST Bantargebang juga, karena mereka membantu mengurangi volume sampah yang ada, kata dia.
Nanang, 44 tahun, seorang pemulung, mengatakan peningkatan volume sampah selama Ramadan tidak berpengaruh signifikan pada pendapatannya. Biasanya kalau di hari normal saya bawa pulang Rp65 ribu sehari. Ramadan sekarang juga sama saja, kata dia. 0 LEO