Senin, 20 Mei 2019 13:30:37
Bus Wisata Meledak di Mesir, 17 Turis Luka-luka
Bus Wisata Meledak di Mesir, 17 Turis Luka-luka
Beritabatavia.com - Berita tentang Bus Wisata Meledak di Mesir, 17 Turis Luka-luka
Sebuah ledakan bom menghantam sebuah bus wisata di daerah dekat piramida Giza, Mesir, Ahad (19/5) waktu setempat. Akibat ledakan tersebut 17 ...
Ist.
Beritabatavia.com -
Sebuah ledakan bom menghantam sebuah bus wisata di daerah dekat piramida Giza, Mesir, Ahad (19/5) waktu setempat. Akibat ledakan tersebut 17 orang wisatawan dalam dan luar negeri dilaporkan mengalami cedera ringan hingga berat. Tidak ada laporan resmi tentang korban tewas.
Pengeboman ini menjadi pukulan baru bagi industri pariwisata di negara jazirah Arab. Bom meledak di pinggir jalan arah Giza, tepatnya terjadi dekat Museum Agung Mesir yang sedang dibangun dekat piramid Giza, tapi kata para pejabat tidak ada kerusakan pada proyek museum itu. Ledakan juga melukai orang Mesir yang berada di sekitar sumber ledakan.
Sebuah bom meledak, dan menghancurkan jendela bus yang mengangkut 25 orang termasuk turis dari Afrika selatan. Ledakan juga berimbas kepada sebuah mobil pribadi dengan empat orang Mesir di dalamnya, ujar pihak kepolisian seperti dilansir Channel News Asia, Senin (20/5/2019).
Rekaman video di tempat kejadian menunjukkan, sebuah jendela bus dan mobil pecah dan berada di pinggir jalan. Pihak kepolisian mengatakan, korban luka kebanyakan langsung dilarikan ke rumah sakit sebab terkena goresan pecahan kaca.
Sejauh ini pihak berwenang masih melakukan penyelidikan dan belum mengetahui motif di balik serangan maupun pelakunya. Namun di masa-masa lalu, militan berhaluan Islam telah melancarkan serangan terhadap wisatawan di Mesir.
Serangan dengan sasaran turis ini merupakan yang kedua dalam tempo enam bulan. Pada Desember lalu, serangan bom menyasar bus pariwisata di dekat Piramida yang menyebabkan empat orang meninggal dunia, tiga turis Vietnam bersama seorang pemandu wisata warga Mesir.
Pariwisata tercatat sebagai sektor penggerak ekonomi Mesir. Karyawan hotel, pemandu wisata, pengemudi dan pedagang di pasar menggantungkan hidup pada sektor tersebut. Pariwisata mencatat pemulihan sejak terjadi penurunan jumlah wisatawan dalam skala besar setelah terjadi kekacauan menyusul pergolakan yang dikenal dengan nama Arab Spring tahun 2011 dan pengeboman pesawat penumpang Rusia tahun 2015, yang menyebabkan 224 meninggal dunia.
Di tempat terpisah, Juru bicara Kementerian Luar Negeri Afrika selatan, Ndivhuwo Mabaya membenarkan, warga Afrika Selatan terlibat dalam ledakan. Meski tidak merinci soal identitas, dan jumlahnya.
Insiden Ahad ini terjadi setelah tiga wisatawan Vietnam dan satu pemandu wisata Mesir terbunuh akibat ledakan bom yang juga meledak di pinggir jalan dan mengenai bus yang ditumpangi korban pada Desember lalu. Insiden kali ini juga bertepatan sebulan sebelum Piala Afrika.
Mesir sejak lama berjuang melawan pemberontakan di wilayah Sinai Utara yang bergolak menyusul penggulingan militer Presiden Islam pada 2013, Mohamed Morsi yang kala itu digantikan oleh mantan jenderal militer Abdel Fattah al-Sisi. Pada Februari 2018, tentara meluncurkan operasi nasional terhadap gerilyawan yang berfokus pada wilayah Sinai Utara. Sekitar 65 militan, dan sekitar 45 tentara tewas sejak awal serangan.
Sejak pertama kali terpilih pada 2014, Sisi mengedepankan perlawanan terhadap teroris. Sisi juga menjanjikan stabilitas dan peningkatan keamanan di wilayah yang sangat terkenal dengan piramidya itu. Baru-baru ini pun industri vital negara mulai perlahan bangkit, usai mengalami kemunduran karena serangan mematikan yang menargetkan turis pada 2011 untuk menggulingkan penguasa lama Hosni Mubarak.
Angka oleh badan statistik resmi menunjukkan, bahwa kedatangan wisatawan mencapai 8,3 juta pada 2017, dibandingkan dengan 5,3 juta pada tahun sebelumnya. Pihak berwenang telah berusaha keras untuk memikat wisatawan kembali.
Pemerintah juga mulai menyerukan serangkaian temuan arkeologis dan museum baru di sebelah piramida. Sementara pihak kepolsian telah berkampanye dalam meningkatkan keamanan di bandara dan di sekitar situs kuno. Kendati demikian, angka-angka itu masih jauh dari catatan masuknya wisatawan pada tahun 2010, ketika lebih dari 14 juta pengunjung berbondong-bondong untuk melihat situs negara itu. 0 RIO