Wabah virus corona atau covid-19 tak kunjung mereda. Sebaliknya jumlah kasus terkonfirmasi positif virus covid-19 terus bertambah dan tersebar di 34 provinsi di Tanah Air. Kondisi tersebut, tidak hanya menambah kekhawatiran golongan masyarakat yang potensi dan telah terdampak wabah virus covid-19. Tetapi kalangan cendikiawan dan akademisi juga semakin khawatir. Pasalnya, hingga memasuki bulan ke enam upaya pemerintah belum memberikan dampak signifikan untuk memutus rantai penyebaran dan penularan virus covid-19.
Seperti ekonom senior, Faisal Basri, melalui akun twitternya melontarkan kritik pedas terhadap langkah pemerintah dalam penanganan wabah virus corona atau covid-19.Menurutnya, krisis yang terjadi di Indonesia saat ini berawal dari masalah kesehatan. Seharusnya fokusnya menuntaskan soal kesehatan warga. Tetapi pemerintah justru menggelontorkan dana ratusan triliun untuk pemulihan ekonomi.
Dia mengibaratkan, apa yang dilakukan pemerintah itu seperti sebuah kerajaan yang diserang musuh dari segala penjuru, tapi yang dilakukan sebatas membersihkan puing-puing. Tidak ada langkah untuk memburu dan menaklukkan para penyerang.
Padahal, Faisal Basri menegaskan, virus bukan hantu yang benar-benar tidak terlihat. Virus merupakan makhluk hidup yang ada wujud. Sosoknya jelas ada. Cara mengetahuinya dengan testing.
"Awalnya krisis kesehatan. Yang gencar dilakukan pemerintah strategi pemulihan ekonomi. Strategi menjinakkan virus tak kunjung ada, sekedar strategi testing dan contact tracing saja tak ada. Mau berharap apa lagi? kicaunya dalam akun twitter pribadinya, Sabtu 1 Agustus 2020 kemarin.
Semestinya, Pemerintah harus memastikan semua pihak tetap displin menjalankan protokol kesehatan, menggunakan masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan sering mencuci tangan dengan sabun. Agar virus tidak terus menyebar dan menular.
Update covid-19 Nasional
Seperti update informasi kasus virus covid-19 yang diperoleh Satgas Covid-19 dari 469 kota/kabupaten di 34 Provinsi di wilayah Indonesia. Hingga Minggu 2 Agustus 2020 pukul 12.00 Wib, tercatat jumlah penambahan dan total kasus terkonfirmasi positif virus covid-19:
Pasien positif + 1.519 jumlah total 111.455 orang
Pasien sembuh + 1.056 jumlah total 68.975 orang
Pasien meninggal + 43 jumlah total 5.236 orang
Update covid-19 di DKI
Begitu juga update informasi kasus covid-19 di wilayah DKI Jakarta. Berdasarkan data dari fasilitas kesehatan di 267 kelurahan yang telah dilaporkan ke Kementerian Kesehatan RI pada Minggu 2 Agustus 2020. Tercatat penambahan dan jumlah total kasus terkonfirmasi positif virus covid-19:
Pasien Positif + 379 jumlah total 21.954 orang
Pasien meninggal + 0 jumlah total 852 orang
Pasien sembuh + 140 jumlah total 14.027 orang
Pasien dirawat + 6 jumlah total 2.159 orang
Isolasi mandiri + 233 jumlah total 4.916 orang
Foto : Pakai Masker cegah virus covid-19
Juru bicara Satgas Covid-19, Wiku Adisasmito, mengingatkan, penyebaran dan penularan yang masih terus terjadi, hendaknya menjadi kesadaran bersama agar kita tetap lebih waspada dan displin melaksanakan protokol kesehatan.
Sementara ahli hukum tata negara, Irman Putra Sidin, mengatakan, negara harus bersandar pada konstitusional,oleh karena itu pemerintah harus menghentikan ketakutan sosial akibat wabah virus covid-19. Melakukan evaluasi kebijakan yang tidak efektif untuk mencegah penyebaran dan penularan wabah virus covid-19. Atau mencabut keppres 12/2020 penetapan covid-19 sebagai bencana nasional. Serta mengingatkan tidak perlu kehilangan kepercayaan diri , apabila ada kepala daerah yang lebih berwenang dalam penanganan wabah virus covid-19. O son