Beritabatavia.com -
Pasien sembuh dan kasus positif terpapar virus corona atau covid-19 serta jumlah yang meninggal akibat virus covid-19 terus meningkat dari hari ke hari. Berbagai upaya untuk memutus rantai penyebaran dan penularan virus covid-19 terus dilakukan. Seperti menerapkan Protokol kesehatan (Prokes) 3M atau menggunakan masker, mencuci tangan dengan sabun,menjaga jarak atau menghindari kerumunan serta melakukan 3T atau testing, treacing dan treatmen. Sayangnya, wabah virus covid-19 belum juga mereda.
Ditengah ketidakpastian kapan pandemi virus covid-19 akan berakhir. Masyarakat diminta tidak ragu kalau pemerintah meminta untuk vaksinasi yang saat ini sedang dalam proses akhir. Karena vaksi yang disiapkan telah melalui berbagai proses panjang dari mulai penelitian hingga tahapan uji klinik untuk memastikan keamanan dan keefektifannya sampai pada perizinan penggunaan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
“Kalau izin pemakaiannya sudah ada, tidak usah ragu lagi saat pemerintah meminta kita vaksinasi, segera kita kerjakan bersama. Sejauh ini dari hasil uji klinik terkait keamanan, tidak ada catatan efek samping yang serius mengenai keamanan vaksin ini”, kata dr. Dirga Sakti Rambe, vaksinolog sekaligus dokter spesialis penyakit dalam, di acara dialog bertema “Vaksin Sebagai Perencanaan Preventif Kesehatan” yang digelar Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Senin (23/11).
Menurutnya, setiap vaksin punya efektivitas yang berbeda-beda, dan vaksin pun tidak akan mendapat izin apabila efektivitasnya rendah. Untuk vaksin covid-19, WHO menetapkan efektivitas minimal mencapai 50 persen. Kita harapkan vaksin yang ada nanti efektivitasnya lebih tinggi dari angka yang ditetapkan WHO.
Dia menjelaskan, vaksin sifatnya melatih sistem kekebalan tubuh agar mampu memproduksi antibodi. Vaksin juga punya keunggulan yang tidak dimiliki upaya pencegahan yang lain, yaitu memberikan perlindungan yang sifatnya spesifik. Oleh karena itulah, vaksin efektif mencegah penularan covid-19, tentu harus tetap displin menjalankan Prokes dengan 3M.
Pada kesempatan yang sama, dr Twindy Rarasati, menjelaskan, vaksin sangat dibutuhkan di saat pendemi, sebagai alat intervensi kesehatan masyarakat. Dikatakan, gejala terinfeksi covid-19 bisa sangat minim sehingga pasien tidak menyadari telah terinfeksi. Inilah yang mengakibatkan banyaknya pasien covid-19 yang terlambat ditangani atau justru mendapat penanganan pada saat gejala dan kondisi yang memburuk.
“Ada banyak sekali gejala yang ditimbulkan covid-19, oleh karena itu selalu aware dengan apapun yang dirasakan oleh tubuh kita. Jangan sampai merasa sehat karena tidak demam. Padahal ada gejala terinfeksi covid-19 di luar demam”, ujar dr. Twindy Rarasati, yang sekaligus penyintas covid-19.
Update covid-19 Nasional
Sementara update informasi dari 505 Kabupaten/Kota terdampak di 34 Provinsi wilayah Indonesia yang diperoleh Satgas Covid-19, hingga Senin 23 Nopember 2020 pukul 12.00 Wib. Tercatat jumlah total penambahan kasus terkonfirmasi positif virus covid-19 dan pasien sembuh serta meninggal adalah :
Pasien positif + 4.442 jumlah total 502.110 orang
Pasien sembuh + 4.198 jumlah total 422.386 orang
Pasien meninggal + 118 jumlah total 16.002 orang
Update covid-19 di DKI
Sedangkan update informasi data dari fasilitas kesehatan di 267 kelurahan yang telah dilaporkan Pemprov DKI ke Kementerian Kesehatan RI pada Senin 23 Nopember 2020. Tercatat jumlah total kasus terkonfirmasi positif, pasien sembuh, pasien dirawat dan isolasi mandiri serta meninggal di wilayah DKI Jakarta adalah :
Pasien Positif + 1.009 jumlah total 128.173 orang
Pasien Meninggal + 17 jumlah total 2.548 orang
Pasien sembuh + 1.064 jumlah total 117.003 orang
Pasien dirawat - 135 jumlah total 3.030 orang
Isolasi mandiri + 63 jumlah total 5.592 orang
Foto :Jumlah terpapar covid-19 periode 22 Nopember 2020
Sementara Juru bicara Penanganan Covid-19, Prof. Wiku Adisasmito yang juga ahli epidemiologi universitas Indonesia menegaskan,virus covid-19 sangat jahat dan proses penularannya cepat, apalagi dalam jarak dekat. Bahkan, sampai saat ini belum dapat diprediksi kapan wabah virus covid-19 akan berakhir.
0 son