Selain penyebaran dan penularan yang ditandai dengan penambahan jumlah kasus harian yang masih terus terjadi dari hari ke hari. Serta wilayah zona merah dan angka kematian yang terus bertambah dan tindakan 3T atau testing, treacing dan treatmen yang belum maksimal. Maupun pelaksanaan protokol kesehatan (prokes) 3M yaitu menggunakan masker, mencuci tangan dengan sabun dan menjaga jarak atau menghindari kerumunan, kurang displin. Berita bohong atau Hoax yang marak di media sosial (Medsos) juga menjadi tantangan sekaligus kendala dalam penanganan pandemi virus corona atau covid-19 di Tanah Air.
Seperti informasi dengan narasi yang potensi membingungkan masyarakat beredar luas di media sosial (Medsos). Misalnya, " terus rakyat ini kau anggap apa? menolak vaksin diancam pidana, menerima vaksin tetapi tidak boleh menggugat apabila ada resiko dikemudian hari. Seolah rakyat Indonesia hanyalah sekumpulan ternak yang hanya boleh pasrah dengan segala keputusan pengembala, memang negeri ini milik siapa ? informasi dengan narasi seperti ini beredar di Medsos.
Kemudian Direktur Utama PT Bio Farma, Honesti Basyir, mengatakan bahwa informasi tersebut adalah berita bohong atau Hoax. Sebab itu adalah vaksin Pfizer asal Amerika Serikat yang ingin dibebaskan dari tuntutan hukum bila bermasalah. Sedangkan vaksin yang digunakan di Indonesia hanya vaksin Sinovac. Sampai saat ini pemerintah belum bisa menyepakati pembelian vaksin dari perusahaan Pfizer-BioNTech asal AS tersebut. Disimpulkan, narasi yang mengaitkan antara vaksin Pfizer dengan vaksin Sinovac yang diberikan kepada masyarakat Indonesia saat ini adalah hoaks kategori misleading content atau konten menyesatkan.
Ada lagi video yang diunggah chanel youtube berdurasi 12 menit 18 detik berjudul " Terkuak ! Ditekan dan Diancam Ketua Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Keluarkan Izin Vaksin Sinovac”. Video tersebut memperlihatkan Anggota Komisi IX DPR dari Fraksi PKS, Ansori Siregar yang mempertanyakan kredibilitas BPOM dalam mengambil keputusan mengenai perizinan vaksin Sinovac. Juru bicara BPOM, Dr.dra Lucia Rizka Andalusia menegaskan pemilihan tanggal 13 Januari 2021 sebagai waktu perdana vaksinasi sudah diprediksi oleh BPOM sebelumnya.
“Enggak ada dipaksa untuk menyesuaikan jadwal vaksinasi presiden. Kami sudah memprediksi tanggal segitu sudah selesai,” kata Lucia.
Menurutnya, menerbitkan EUA itu ada beberapa data yang harus kita kumpulkan dulu. Pertama data uji klinis fase 1 dan 2 dalam pemantauan yang full 6 bulan untuk menunjukkan keamanan dan imunogenitas vaksin. Ini untuk melengkapi, karena kita akan menerbitkan use authorization dengan data uji klinis fase III. Dengan analis pemantauan 3 bulan untuk menunjukkan keamanan, imunogenitas plus efikasi vaksin. Di mana standarnya dibolehkan minimal 50%. Klaim terkait adanya tekanan dan ancaman terhadap BPOM untuk mengeluarkan EUA vaksin Sinovac lebih cepat tidak benar sehingga termasuk hoaks dengan kategori konten yang menyesatkan.
Tetapi di tengah maraknya informasi miring tentang vaksin Sinovac dan vaksinasi gratis yang dilakukan pemerintah. Penambahan kasus positif terpapar virus covid-19 dan jumlah yang meninggal terus bertambah tak terbendung setiap hari.
Update covid-19 Nasional
Seperti update informasi kasus covid-19 dari 510 Kabupaten/Kota di 34 Provinsi wilayah Indonesia yang diperoleh Satgas Covid-19, hingga Minggu 24 Januari 2021 pukul 12.00 Wib. Tercatat jumlah total penambahan kasus terkonfirmasi positif virus covid-19 dan pasien sembuh serta meninggal adalah :
Pasien positif + 11.788 jumlah total 989.262 orang
Pasien sembuh + 7.751 jumlah total 798.810 orang
Pasien meninggal + 171 jumlah total 27.835 orang
Update covid-19 di DKI
Sedangkan update informasi data dari fasilitas kesehatan di 267 kelurahan yang telah dilaporkan Pemprov DKI ke Kementerian Kesehatan RI pada Minggu 24 Januari 2021. Tercatat jumlah total kasus terkonfirmasi positif, pasien sembuh, pasien dirawat dan isolasi mandiri serta meninggal di wilayah DKI Jakarta adalah :
Pasien Positif + 3.512 jumlah total 249.815 orang
Pasien Meninggal + 44 jumlah total 4.024 orang
Pasien sembuh + 2.280 jumlah total 221.567 orang
Pasien dirawat + 291 jumlah total 4.670 orang
Isolasi mandiri + 897 jumlah total 19.554 orang
Foto: Jumlah terpapar covid-19 periode 23 Januari 2021
Juru bicara Satgas Penanganan Covid-19,Prof Wiku Adisasmito, mengatakan, penambahan kasus terkonfirmasi positif harus menjadi perhatian semua pihak, khususnya pemerintah daerah agar konsisten dan lebih maksimal menerapkan kebijakan Pelaksanaan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Jawa - Bali. Serta memastikan prokes 3M atau memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak atau menghindari kerumunan dilaksanakan dengan displin yang tinggi serta memaksimalkan tindakan 3T atau testing, treacing dan treatmen.
Prof Wiku Adisasmito yang juga epidemiolog Universitas Indonesia ini mengingatkan, upaya pemerintah untuk memutus rantai penyebaran dan penularan virus covid-19 akan efektif bila disertai dukungan dari masyarakat dengan cara tetap displin menjalankan prokes 3M. Sebab, kepatuhan adalah modal dalam meningkatkan produktivitas masyarakat yang aman Covid-19. 0 son