Minggu, 30 Mei 2021 16:41:01

Eka Simanjuntak Kehilangan Ayah Karena Covid, Positif 1.816.041 Sembuh 1.663.998 Meninggal 50.404

Eka Simanjuntak Kehilangan Ayah Karena Covid, Positif 1.816.041 Sembuh 1.663.998 Meninggal 50.404

Beritabatavia.com - Berita tentang Eka Simanjuntak Kehilangan Ayah Karena Covid, Positif 1.816.041 Sembuh 1.663.998 Meninggal 50.404

Berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19, angka kematian tertinggi akibat covid-19 pada usia 60 tahun (lansia) mencapai 49,4 persen. ...

Eka Simanjuntak Kehilangan Ayah Karena Covid, Positif 1.816.041 Sembuh 1.663.998 Meninggal 50.404 Ist.
Beritabatavia.com -

Berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19, angka kematian tertinggi akibat covid-19 pada usia 60 tahun (lansia) mencapai 49,4 persen. Sedangkan usia 46-59 tahun mencapai 35,5 persen dan usia 31-45 tahun sebanyak 11,2 persen dan sisanya kelompok usia 30 tahun ke bawah. Sehingga perlu memprioritaskan perlindungan kepada lansia.

"Hingga Sabtu 29 Mei 2021 angka kematian akibat Covid-19 di Indonesia bertambah 162 orang sehingga total mencapai 50.262 orang," kata juru bicara Satgas Penanganan Covid-19, Prof. Wiku Adisasmito.

Beragam kisah sedih dan penyesalan hingga pesan dibalik peristiwa meninggalnya orang-orang tercinta akibat terpapar virus Covid-19. Seperti kisah yang dituturkan Eka Simanjuntak saat ayah tercinta wafat setelah sempat menjalani perawatan 11 hari di rumah sakit Hermina, Kemayoran, Jakarta Pusat. Ayahnya Humala Simanjuntak meninggal dunia 1 Maret 2021 lalu.
 
"Bapak wafat pada usia 85 tahun," ujar Eka.

Menurut Eka, sebelum meninggal dunia ayahnya masih sangat aktif, masih bekerja, jalannya juga masih tegak, berpikir baik bahkan kemana-mana masih setir sendiri. Bapak Humala berprofesi sebagai pengacara, dan menurut Eka, ayahnya masih aktif melakukan pendampingan bagi orang-orang yang memiliki masalah hukum.

Namun satu saat ayahnya jatuh di tangga. Eka dan keluarga sempat membawa ayahnya ke rumah sakit. Sempat didiagnosis memiliki masalah pada gendang telinga  (keseimbangannya terganggu) dan rawat jalan di rumah. Pada saat makan, ayahnya tidak bisa mencium bau dan merasakan makanan.

"Kakak saya mulai curiga, ayah saya langsung di PCR dan hasilnya positif Covid-19. Kemudian langsung dirawat di RS Hermina Kemayoran hingga tutup usia," katanya.

Eka menceritakan, semasa hidup ayahnya adalah orang yang sangat disiplin menerapkan protokol kesehatan. Tidak hanya pada dirinya tapi juga rekan kerja di kantor. Ayahnya sering mengingatkan yang lain agar selalu menerapkan protokol kesehatan seperti menggunakan masker dan tidak boleh berkumpul.

Karena suatu keperluan, lanjut Eka, ayahnya pulang ke kampung. Disana ayahnya menyaksikan banyak orang yang tidak menjalankan protokol kesehatan, tidak memakai masker, tidak menjaga jarak tetapi tidak banyak yang tertular Covid-19. Nah pengalaman itulah yang membuat ayahnya kemudian mulai menganggap Covid-19 tidak terlalu berbahaya seperti yang selama ini disampaikan.

"Apalagi ayah saya merasa sehat dan masih bisa beraktivitas seperti biasa di usia yang sudah 85 tahun," ujarnya.

Untuk itu, Eka berpesan, agar tidak menganggap remeh Covid-19 meski merasa sehat. Menurut Eka, ayahnya juga dari segi kesehatan tidak pernah ada masalah. Selama hidup ayahnya juga amat konsen dengan kesehatan, makan dan tidur teratur, serta rajin olahraga, namun akhirnya terpapar Covid-19 dan meninggal. Kita tidak pernah tahu dalam kondisi seperti apa kita tertular.

Untuk itu, dia pun mengingatkan, vaksinasi saat ini merupakan satu-satunya cara menghindari Covid-19 selain menerapkan protokol kesehatan. Tidak ada alasan untuk tidak divaksin. Ada banyak rumor tentang efek samping setelah divaksin, tapi ada ratusan juta orang di seluruh dunia yang telah divaksin dan sejauh ini hampir semua baik-baik saja.
"Tidak ada yang lain. Vaksinasi mengurangi risiko, dan kalaupun masih tertular, proses penyembuhannya akan lebih baik dibanding dengan yang belum divaksinasi," tegas Eka.

Update Covid-19 Nasional
Sementara update informasi kasus covid-19 dari 510 Kabupaten/Kota di 34 Provinsi wilayah  Indonesia yang diperoleh Satgas Covid-19, hingga Minggu 30 Mei 2021 pukul 12.00 Wib. Tercatat jumlah total penambahan kasus terkonfirmasi positif virus covid-19 dan pasien sembuh serta meninggal adalah:

Pasien positif          +  6.115 jumlah total  1.816.041 orang
Pasien sembuh       +  4.024 jumlah total  1.663.998 orang
Pasien meninggal    +    142 jumlah total       50.404 orang

Update covid-19 di DKI
Sedangkan update informasi data dari fasilitas kesehatan di 263 kelurahan yang telah dilaporkan Pemprov DKI ke Kementerian Kesehatan RI pada Minggu 30 Mei 2021. Tercatat jumlah total kasus terkonfirmasi positif, pasien sembuh, pasien dirawat dan isolasi mandiri serta meninggal di wilayah DKI Jakarta adalah:

Pasien Positif           + 1.064 Jumlah total  429.333 orang
Pasien Meninggal       +    13 jumlah total      7.309 orang
Pasien sembuh          +   987 jumlah total  411.495 orang
Pasien dirawat             -    32 jumlah total     5.429 orang
Isolasi mandiri            +    96 jumlah total     5.100 orang

jumlah

Foto : jumlah terpapar Covid-19 di Indonesia periode 29 Mei 2021

Peristiwa serupa juga dialami Taufiq Dimas (20), asal Banyumas, yang harus kehilangan ayahnya karena Covid-19. Dimas berpesan, pandemi sudah lama melanda bangsa ini dan banyak yang telah meninggal dunia akibat Covid-19. Sudah bukan waktunya untuk ragu apakah Covid-19 ada atau tidak. Apalagi sampai menganggap enteng dan meremehkan. Dimas juga berpendapat, vaksinasi amat penting terutama bagi lansia.
"Jangan karena masih merasa sehat saja dan tidak pernah mengalami hal yang tidak diinginkan kita jadi abai dengan protokol dan malah membahayakan orang lain," ujar Dimas.
Kepala Bidang Pengembangan Profesi Perhimpunan Ahli Epidemiolog Indonesia (PAEI) Masdalina Pane, menjelaskan, lansia merupakan kelompok rentan (vulnerable), sama seperti bayi dan anak-anak. Daya tahan tubuh mereka lebih rendah dibandingkan dewasa muda, maka wajar saja jika terinfeksi, mereka lebih berat menghadapinya. Kemudian, lanjutnya, lansia sebagian besar memiliki komorbid, penyakit degeneratif yang diderita lansia karena penuaan. Hal ini sangat berpengaruh terhadap kematian lansia karena Covid-19. "Apalagi jika komorbidnya tidak terkontrol," ujarnya. O son

Berita Lainnya
Jumat, 22 Maret 2024
Kamis, 21 Maret 2024
Kamis, 21 Maret 2024
Kamis, 21 Maret 2024
Rabu, 20 Maret 2024
Rabu, 20 Maret 2024
Selasa, 19 Maret 2024
Minggu, 17 Maret 2024
Minggu, 17 Maret 2024
Jumat, 15 Maret 2024
Kamis, 14 Maret 2024
Kamis, 14 Maret 2024