Beritabatavia.com -
Pandemi Covid-19 yang sudah berjalan 15 bulan berdampak buruk pada jutaan anak-anak Indonesia. Lebih dari 80 juta anak Indonesia tidak sedang baik-baik saja, tetapi berada pada situasi yang sulit. Sekitar 60 juta anak-anak Indonesia kehilangan masa indah di sekolah, bahkan sebagian tidak bisa melakukan pembelajaran jarak jauh karena fasilitas tidak tersedia. Banyak yang kehilangan kesempatan bermain dan mengenal alam terbuka. Di dunia maya pun, ancaman masih ada, masih banyak anak yang mengalami perundungan atau tindakan bully, diskriminasi, dan kekerasan verbal di media sosial.
Juru bicara pemerintah untuk Covid-19, dr Reisa Broto Asmoro mengatakan, tekanan dan beban mental saat menjalani pandemi pasti tidak mudah bagi anak-anak Indonesia. Tetapi yang paling membuat sedih, beberapa dari anak Indonesia harus kehilangan orang tua mereka yang tidak dapat diselamatkan, pada saat menderita Covid-19.
"Kami turut berduka cita atas kehilangan mereka, dan mendoakan yang terbaik, bagi mendiang ayah bunda yang mendahului kita. Semoga Tuhan memberikan kekuatan dan kesabaran bagi anak yang ditinggalkan. Justru pada masa pandemi, anak Indonesia harus makin kita lindungi, agar masa depan mereka, yaitu masa depan kita juga, jauh lebih baik,” kata dr Reisa Broto Asmoro.
Selain itu, dr Reisa juga menjelaskan, pemerintah terus menguatkan 3T (Testing, Tracing, dan Treatment). Karena testing sangat penting untuk menguji seseorang positif atau negatif terhadap Covid-19 supaya pasien cepat dirawat dan disembuhkan, dan jangan sampai menulari orang lain. Kemudian tracing atau kegiatan melacak siapa saja yang dekat dengan pasien yang baru saja diketahui positif Covid-19, supaya diketahui siapa saja yang tertular dan yang tidak.
Update Covid-19 Nasional
Sementara update informasi kasus covid-19 dari 510 Kabupaten/Kota di 34 Provinsi wilayah Indonesia yang diperoleh Satgas Covid-19, hingga Sabtu 24 Juli 2021 pukul 12.00 Wib. Tercatat jumlah total penambahan kasus terkonfirmasi positif virus covid-19 dan pasien sembuh serta meninggal adalah:
Pasien positif + 45.416 jumlah total 3.127.826 orang
Pasien sembuh + 39.767 jumlah total 2.471.678 orang
Pasien meninggal + 1.415 jumlah total 82.013 orang
Update covid-19 di DKI
Sedangkan update informasi data dari fasilitas kesehatan di 263 kelurahan yang telah dilaporkan Pemprov DKI ke Kementerian Kesehatan RI pada Sabtu 24 Juli 2021. Tercatat jumlah total kasus terkonfirmasi positif, pasien sembuh, pasien dirawat dan isolasi mandiri serta meninggal di wilayah DKI Jakarta adalah:
Pasien Positif + 8.360 Jumlah total 786.880 orang
Pasien Meninggal + 160 jumlah total 11.181 orang
Pasien sembuh + 14.613 jumlah total 702.477 orang
Foto : jumlah terpapar Covid-19 di Indonesia periode 23 Juli 2021
Kemudian dr Reisa menambahkan, treatment atau perawatan, bagi yang terkonfirmasi positif setelah melakukan testing dan tracing bisa segera diperiksa untuk memutuskan apakah disarankan isolasi mandiri, dirujuk ke isolasi terpusat punya pemerintah, atau bagi yang punya penyakit peserta yang berbahaya, dirujuk segera di rumah sakit rujukan, agar dapat perawatan intensif.
Menurutnya, pemerintah terus berupaya untuk meningkatkan jumlah pasien yang sembuh terus meningkat dan mencegah agar tidak lagi terjadi penyebaran dan penularan. Tetapi kerja keras pemerintah tidak akan maksimal dan efektif, bila tidak disertai kerja sama masyarakat.
O son