Beritabatavia.com -
Beberapa kalangan menilai PDI Perjuangan sedang memainkan dagelan politik. Bahkan seorang mantan pengurus partai banteng besutan Megawati itu mengatakan, dagelan Politik yang dimainkan Bambang Wuriyanto atau Bambang Pacul berhasil menaikkan nama Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo sekaligus mengatrol Ketua DPR RI, Puan Maharani.
Sahat Ricky Tambunan mantan pengurus DPC PDI Perjuangan mengakui, Bambang Pacul begitu piawai memainkan dagelan politik sehingga mencuri perhatian publik. Dalam skenario yang dimainkan dengan trik-trik seakan-akan Ganjar dan Bambang Pacul sedang berseberangan.
"Padahal banyak orang tahu Ganjar dan Bambang Pacul dari dulu teman karib, sampai Bambang Pacul menjadi ketua DPD PDI Perjuangan, dimana Ganjar Menjadi Kepala Daerah Jawa Tengah," ungkap Ricky, yang juga pengurus Marhaen Indonesia 98.
Menurutnya, ini permainan politik tingkat tinggi, nyaris mengecoh publik dan masyarakat Indonesia. Publik dianggap hanya sebagai penonton yang tidak mengetahui skenario yang akan dimainkan.
"Padahal publik sudah menebak, maksud dan tujuan dibalik dagelan itu adalah PDI Perjuangan ingin kembali berkuasa pasca Jokowi. PDI Perjuangan tetap merasa percaya diri akan dapat mempertahankan kekuasaanya di eksekutif maupun legislatif pada 2024," tutur Ricky Tambunan.
Masyarakat awam pun melihat, PDI Perjuangan ingin mengukur dalamnya lautan dengan cara cek ombak,kemudian barulah nanti memasangkan Ganjar Pranowo dengan Puan Maharani pada Pilpres 2024 nanti. Dugaan dagelan politik yang dimainkan semakin bertepi dengan hadiah yang diberikan kepada Bambang Wuryanto menjadi ketua komisi 3.
"Dagelan itu bisa saja, dan itu sah didalam politik, namun hendaknya jangan dibuat untuk mengecoh publik, itu tidak baik.Bagi masyarakat dan politik nasional, ini apa bedanya dengan gaya politik Orde Baru untuk mempertahankan kekuasaan. Masyarakat Indonesia jangan terkecoh," ujar Ricky.
Dia juga mengungkapkan kecurigaannya, bahwa partai ini ditenggarai memiliki agenda lain sehingga ikut bermain untuk menghadang Presiden Jokowi agar tidak meloloskan menjadi tiga priode, seperti wacana yang mencuat di publik.
Ricky Tambunan menyebut saat ini ada partai yang risau, akibat wacana amandemen jabatan presiden tersebut. Siapa pihak-pihak itu, dan partai mana, masyarakat Indonesia sudah dapat menebaknya sendiri. Masyarakat arahnya mau meminta dan akan mengamandemen, apa yang salah dari keinginan itu
"Apa yang salah bila Presiden Joko Widodo menjabat 3 periode, kenapa tidak? Jika masyarakat Indonesia bersepakat untuk itu, kenapa tidak? Tentu harus ada landasan hukumnya lewat amandemen," ujarnya.
O son