Hicks: Ini Konspirasi Terorganisir

Beritabatavia.com - Pemilik Liverpool yang terbuang, Tom Hicks, mengaku telah menjadi korban konspirasi. Saking kesalnya, dia juga menyalahkan Rafael Benitez.

Hicks dan George Gillet harus terdepak setelah New England Sports Ventures (NESV) milik pengusaha asal Amerika Serikat, John William Henry, mengambil alih Liverpool dengan nilai perjanjian 300 juta poundsterling atau sekitar Rp4,2 triliun.

Semula, Hicks dan Gillet menolak tawaran itu, hingga akhirnya harus menyerah karena adanya tekanan dari dewan direksi klub. Hicks pun mengaku dirinya menjadi korban penipuan dari sebuah konspirasi yang terorganisir.

Saya terkejut, hancur, frustrasi. Saya sangat kecewa. Hal ini sangat menyakitkan keluarga saya. Liverpool aset berharga yang lepas dari saya lewat penipuan. Saya sangat marah, ujar Hicks kepada Sky Sports News.

Hicks kemudian mengritik Ketua Klub, Martin Broughton, dan kreditor Royal Bank of Scotland, tempat Hicks dan Gillet berutang, sebagai dalang konspirasi itu. Ini adalah konspirasi terorganisir dalam beberapa bulan terakhir. Martin Broughton menginginkan kehidupan yang bagus dan menyingkirkan orang Amerika dan menjualnya ke grup Amerika lainnya, papar Hicks.

Saya tidak bisa membeberkan secara detail, tapi saya bisa pastikan dana yang dibayarkan ke RBS tidak sepenuhnya. Tapi ada konpirasi antara RBS, ketua klub, dan karyawan. Banyak orang yang saya kira teman dan loyal, ternyata saya salah.

Saking kesalnya, Hicks juga menyalahkan mantan manajer Rafael Benitez yang ikut menjelek-jelekan namanya mengenai pembelian pemain. Hicks mengaku selalu menuruti permintaan Benitez dalam pembelian pemain.

Kami menghabiskan 300 juta pounds untuk membeli pemain, hanya mendapat keuntungan 150 juta pounds. Saya pikir itu adalah jumlah terbesar kedua atau ketiga di Liga Inggris. Anda tidak pernah mendengar hal itu di media, kilah Hicks.

Saya membaca artikel ketika Sir Alex Ferguson mengatakan 'Rafa punya lebih banyak uang daripada saya, dia hanya membeli pemain buruk.' Rafa menjatuhkan klub. Kami tidak menjadi juara, itu bukan salah pemilik, kami mengeluarkan banyak uang, kata Hicks. o vnc/nor