TPS Berpenduduk Banyak Rawan Kecurangan

Beritabatavia.com - Kecurangan dan rawan konflik dalam Pemilukada DKI Jakarta dapat terjadi di Tempat Pemungutan Suara(TPS). Terutama di TPS dengan jumlah penduduk di atas 50.000 jiwa.

Dengan jumlah penduduk yang begitu banyak sangat sulit melakukan kontrol karena rasio pemilih dengan petugas TPS sangat kecil. Petugas TPS hanya lima orang dan polisi seorang, kata Ketua Panwaslu DKI, Ramdansyah.

Menurut Ramdansyah, sebagai contoh : jumlah penduduk dalam satu kelurahan di atas 50.000 ada di Kelurahan Kapuk, Cengkareng, Jakarta Barat. Di Kapuk, tercatat ada 103.000 pemilih.

Tempat kedua yang berpotensi rawan kecurangan kata Ramdansyah adalah wilayah apartemen yang banyak bertebaran di Jakarta. Di beberapa apartemen, menurut Ramdansyah, petugas dilarang masuk untuk mendata atau memutakhirkan data penduduk.

Ada surat suara yang berpotensi dimanfaatkan. Petugas PPDP dan PPS akhirnya memang berkoordinasi dengan Panwaslu untuk melakukan pendekatan persuasi ke apartemen-apartemen tersebut, kita kasih penjelasan kalau ada pihak yang berusaha menghalang-halangi bisa diancam hukuman pidana, pungkasnya. O brn