Rabu, 23 Maret 2016 12:24:23
Nama Bakal Cagub DKI, Tak Punya Kemampuan Menata Ibukota
Nama Bakal Cagub DKI, Tak Punya Kemampuan Menata Ibukota
Beritabatavia.com - Berita tentang Nama Bakal Cagub DKI, Tak Punya Kemampuan Menata Ibukota
Pengamat politik IndoStrategi Andar Nubowo melihat nama-nama beken yang muncul sebagai bakal calon gubernur untuk Pilkada DKI Jakarta 2017 sama ...
Ist.
Beritabatavia.com -
Pengamat politik IndoStrategi Andar Nubowo melihat nama-nama beken yang muncul sebagai bakal calon gubernur untuk Pilkada DKI Jakarta 2017 sama sekali belum memiliki kemampuan dalam menata dan membangun Jakarta. Pasca mundurnya Ridwan Kamil dari peta politik DKI Jakarta hingga kini belum ada tokoh yang mampu atau setidaknya menandingi Basuki Tjahaja Purnama, akrab disapa Ahok dalam menata dan membangun sebuah daerah.
Semua calon yang muncul selain petahana belum memiliki pengalaman memimpin daerah, sehingga tak ada kemampuan menata Ibokota yang lebih bagus lagi, kata Andar di Jakarta, Selasa (22/3).
Sebut saja Yusril Ihza Mahendra (Ketua Umum Partai Bulan Bintang), Adhyaksa Dault (Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono), pengusaha terkemuka Sandiaga Salahuddin Uno, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta yang juga politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Abraham Lunggana, akrab disapa Haji Lulung. Juga nama Djarot Saiful Hidayat yang kini menjabat sebagai wakil Gubernur DKI Jakarta muncul ke permukaan.
Sedangkan Abraham Lunggana atau Haji Lulung dikenal publik sebagai Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, meski duduk sebagai legislator DPRD, namun Haji Lulung juga belum memiliki pengalamanan dalam memimpin daerah. Hal yang sama juga berlaku pada musisi Ahmad Dhani. Namanya sempat muncul dalam bursa cagub DKI Jakarta yang diusung dari Partai Kebangkitan Bangsa. Dhani dikenal sebagai musisi terkemuka, namun lagi-lagi ia belum punya rekam jejak atau pengalaman dalam menata dan memimpin daerah.
Andar, dosen di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta melanjutkan, selain bekal pengalaman dalam memimpin dan menata daerah, syarat yang harus dimiliki bagi calon Gubernur DKi Jakarta adalah merawat dan menjaga kebhinekaan.
Mengapa demikian? Sebagai ibukota Indonesia, hampir bias dipastikan semua etnis, agama, dan strata social ada di Jakarta. Jakarta adalah kota heterogen dan kompleks karena itu diperlukan pemimpin yang bisa menjaga dan merawat kebhinekaan. Sebab Jakarta bukan hanya dipandang sebagai salah satu provinsi saja, melainkan Jakarta adalah ibukota Indonesia, karena itu posisi Jakarta begitu sentral dan strategis, kata dia.
Berkaca dari kenyataan itulah maka diperlukan calon gubernur alternatif di DKI Jakarta. Figur tersebut minimal harus memenuhi dua syarat yaitu kompeten dalam menata dan memimpin daerah serta mampu merawat kemajemukan di Jakarta.
Beberapa figur yang dianggap mumpuni dan kompeten sebagai calon gubernur DKI Jakarta adalah Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Nurdin Abdullah Bupati Bantaeng, Provinsi Sulawesi Selatan, Bupati Bojonegoro-Jawa Timur Suyoto, Bupati Batang-Jawa Tengah Yoyok Riyo Sudibyo dan Bupati Banyuwangi-Jawa Timur, Abdullah Azwar Anas. Karena itulah Jakarta butuh Cagub alternatif. Proses pencarian (head hunter) kepada calon lain yang dianggap layak dan kompeten harus dilakukan, demikian Andar. o pko