Beritabatavia.com -
Pasca penetapan status tersangka terhadap Joko Driyono yang diduga terkait kasus pengaturan skor.Desakan dari sejumlah pemilik suara agar Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) segera menggelar Kongres Luar Biasa (KLB), semakin menguat.
Anggota Komite Eksekutif PSSI, Gusti Randa sempat menyebutkan KLB kemungkinan baru bisa digelar pada Agustus mendatang. Tapi rencana itu dianggap terlalu lama oleh beberapa klub dan voters. Sementara, PSSI tidak memiliki wewenang untuk langsung menentukan jadwal KLB. PSSI masih menunggu respon dari FIFA sebagai bagian dari aturan dan tahapan yang harus dilalui.
Ditengah penantian yang belum pasti, pengamat dan masyarakat pecinta bola serta manajer club sepakbola sudah memunculkan nama kandidat yang dijagokan sebagai Ketua Umum PSSI. Sejumlah pihak mengamini nama Komisaris Jenderal (Komjen) Polisi Mochammad Iriawan untuk memimpin PSSI. Mencuatnya nama mantan Kapolda Metro Jaya itu pertama kali dilontarkan manajer Persib Bandung, Umuh Muchtar.
Menurut Umuh Muchtar, sosok Iriawan yang biasa disapa Iwan Bule itu memiliki kemampuan untuk memimpin PSSI. Selain berpengalaman lima tahun sebagai Pembina Persib, Iwan Bule juga profesional. Bahkan lulusan AKPOL 1984 itu kini tercatat sebagai Pembina Bhayangkara FC. Sehingga kompentensi Mochammad Iriawan menjadi Ketum PSSI tidak perlu diragukan.
Kehadiran sosok petinggi Polri untuk memimpin PSSI dinilai sangat tepat dalam upaya memberantas praktik kotor pengaturan skor seperti yang dibongkar Tim Satgas Anti Mafia Bola yang dibentuk Mabes Polri.
Sementara pengamat sepakbola, Kesit B Handoyo mengatakan, PSSI memerlukan pemimpin yang berani, tegas, dan paham tentang seluk beluk sepakbola Indonesia.
Melihat kiprahnya saat bertugas di jajaran kepolisian, nampaknya keberanian dan ketegasan ada pada diri Pak Komjen Mochammad Iriawan. Apalagi didukung dengan jajaran pengurus yang kuat, berdedikasi dan profesional dalam urusan sepakbola. Maka, ada harapan baru PSSI akan lebih baik.
Mantan Kapolda Metro Jaya itu adalah sosok yang memiliki kriteria untuk memimpin PSSI, kata Kesit, Jumat (5/4).
Kesit B Handoyo juga mengingatkan, peristiwa yg terjadi di PSSI saat ini, dimana sejumlah pengurusnya terlibat dalam pengaturan skor, bisa dijadikan pelajaran penting.
Sebagai seorang polisi saya yakin Pak Iwan tahu bagaimana mengatasi masalah-masalah tersebut, terutama mengatasi orang-orang yang menjadikan sepakbola sebagai ajang mengeruk keuntungan pribadi yang akhirnya merusak tatanan sepakbola Indonesia, tegasnya.
Dia berharap ditengah masih banyaknya persoalan yang melanda sepakbola Indonesia, Komjen Iriawan dapat membawa PSSI ke arah yang lebih bagus. Bukan saja persoalan organisasi, melainkan juga pada prestasi sepakbola Indonesia yang belum juga membaik.
Kesit mengungkapkan, PR yang paling berat saat ini adalah mengubah mindset seluruh stakeholders sepakbola Indonesia. Ketua PSSI mendatang harus punya terobosan baru agar sepakbola Indonesia bisa bangkit dalam waktu yang tidak relatif lama.
Pembinaan dan kompetisi di semua tingkatan usia harus digalakan agar potensi-potensi yang kita miliki bisa berkembang dengan baik, ujar Kesit yang juga wartawan senior ini.
Bak gayung bersambut, Komjen Mochammad Iriawan yang saat ini menjabat sebagai Sestama Lemhanas menyambut baik dukungan yang diberikan.
Sebagai prajurit Bhayangkara sejati siap menerima dan menjalankan tugas dan tanggungjawab apapun dan dimanapun, tegasnya, saat dihubungi. O son