Beritabatavia.com -
Virus corona atau covid-19 telah merebak di 389 kota dan Kabupaten di 34 wilayah provinsi di tanah air. Jumlah yang tertular dan meninggal dunia akibat covid-19 terus bertambah. Sementara ditengah pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di berbagai daerah dan larangan mudik justru dihadang berbagai kendala. Seperti hampir 100.000 orang warga negara Indonesia (WNI) yang sebelumnya bekerja dan tinggal di luar negeri, telah kembali ke tanah air pada 18 Mei 2020. Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi memastikan, dari jumlah itu sebanyak 16.954 orang berprofesi sebagai anak buah kapal (ABK).
Larangan mudik yang merupakan tradisi jelang lebaran Idul Fitri menimbulkan fenomena sosial. Pelaksanaan PSBB tidak disertai dengan displin dan ketaatan yang tinggi serta mengabaikan protokol kesehatan. Ditambah lagi krisis ekonomi akibat wabah covid-19, memaksa warga tak lagi dapat bertahan untuk tetap di rumah. Disusul statemen dan kebijakan yang terkadang justru memicu kegugupan petugas di lapangan. Akibatnya pelaksanaan PSBB dan larangan mudik serta imbauan pemerintah seperti melihat sebuah potret yang compang-camping.
Juru bicara pemerintah untuk penanganan covid-19, Achmad Yurianto menegaskan, PSBB dan larangan mudik, serta imbauan stay at home, work from home, sosial distancing dan physical distancing maupun wajib menggunakan masker dan cuci tangan dengan sabun, adalah upaya efektif untuk memutus rantai penyebaran dan penularan covid-19.
“Anjuran dan imbauan serta kebijakan pemerintah tersebut merupakan persyaratan mutlak agar terhindar dari penularan covid-19. Maka laksanakan dengan kesadaran dan displin yang ketat,” kata Achmad Yurianto, Rabu (20/5). Tetapi, kebijakan dan imbauan serta intervensi maupun ketegasan pemerintah dalam melaksanakan protokol kesehatan penanganan covid-19, akan maksimal dan efektif, bila disertai kesadaran dan displin masyarakat untuk melaksanakannya, tambahnya.
Up date covid-19 DKI
Achmad Yurianto meminta , PSBB yang dilaksanakan di wilayah DKI sejak 10 April 2020 dan disusul wilayah Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi dan sejumlah daerah lainnya, terus dimaksimalkan. Supaya penyebaran dan penularan virus corona tidak terus bertambah dari hari ke hari.
Seperti up date informasi pencegahan covid-19 di wilayah DKI yang berdasarkan data berbasis laporan dari fasilitas kesehatan di DKI Jakarta yang dilaporkan ke Kementerian Kesehatan RI, Rabu 20 Mei 2020. Tercatat, jumlah pasien terkonfirmasi positif virus covid-19 di wilayah DKI Jakarta, bertambah 97 orang sehingga jumlah total menjadi 6.150 orang.
Sedangkan pasien yang sembuh bertambah 8 orang dan jumlah totalnya sebanyak 1.425 orang. Pasien yang meninggal akibat covid-19 bertambah 6 orang maka jumlah totalnya 495 orang. Sementara pasien yang dirawat bertambah 33 orang sehingga jumlahnya menjadi 1.969 orang. Begitu juga jumlah yang melakukan isolasi mandiri bertambah 50 orang maka jumlah totalnya menjadi 2.263 orang.
Up date Covid-19 Nasional
Menurut Achmad Yurianto, pemerintah melalui kementerian dan lembaga serta berbagai pihak yang dikordinasikan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, terus bekerja keras. Meskipun setiap hari wilayah penyebaran dan jumlah penularan semakin bertambah.
Berdasarkan data Gugus Tugas Percepatan Penanganan covid-19 yang dikumpulkan dari rumah sakit yang menangani covid-19 di berbagai wilayah Indonesia, hingga pada Rabu 20 Mei 2020, pukul 12.00 WIB.
Tercatat, jumlah pasien terkonfirmasi positif covid-19 secara nasional bertambah 693 orang sehingga jumlah total sebanyak 19.189 orang. Sedangkan pasien yang dinyatakan sembuh setelah menjalani perawatan dan pemeriksaan intensif bertambah 108 orang maka jumlah total menjadi 4.575 orang. Kemudian jumlah pasien yang meninggal akibat covid-19 bertambah 21 orang maka jumlah total yang meninggal sebanyak 1.242 orang.
Achmad Yurianto mengingatkan, peningkatan jumlah yang tertular dan wilayah penyebaran yang semakin meluas, adalah bukti agar kita lebih waspada dan tetap menaati imbauan dan anjuran pemerintah.
“Tidak keluar rumah dan tidak mudik adalah langkah tepat untuk menyelamatkan diri sendiri dan keluarga dari ancaman covid-19,” kata Achmad Yurianto, Rabu (20/5).
Dia memastikan, penanganan covid-19 tetap menjadi prioritas pemerintah. Berbagai upaya telah dilakukan seperti test real time specimen lebih dari 211 ribu sampel dengan menggunakan metoda Polymarace Chain Reaction (PRC) di 66 laboratorium dan Test Cepat Molekuler (TCM) di 10 laboratorium. Serta berupaya mencapai target pemeriksaan sampel sebanyak 10 ribu per hari. Kemudian membatasi kunjungan orang ke rumah sakit, dengan membuka lebih banyak konsultasi telemedis yang dapat dimanfaatkan masyarakat.
Up date virus Covid-19 di 34 Provinsi
Sayangnya, kerja keras dan upaya pemerintah belum berdampak signifikan untuk menurunkan angka penyebaran dan penularan covid-19. Seperti up date informasi berdasarkan data Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 yang diambil dari 389 kota dan Kabupaten di 34 wilayah provinsi hingga Rabu 20 Mei 2020 pukul 12.00 Wib. Tercatat jumlah kasus yang terkonfirmasi positif covid-19 di wilayah DKI Jakarta sebanyak 6.155 kasus disusul Jatim 2.377, Jabar 1.700, Jateng 1.175 dan Sulsel 1.064 serta Banten 698 kasus.
Kemudian di wilayah Sumatera Selatan sebanyak 597 kasus, Kalsel 484, Sumbar 420, Papua 389, NTB 375, Bali 363, Kaltim 258, Sumut 235, Kalimantan Tengah 232, DIY 207, Sulawesi Tenggara 202 kasus.
Sedangkan wilayah Kalimantan Utara sebanyak 160 kasus, Kepri 140, Kalbar 132, Sulut 126, Sulteng 115, Maluku 107, Riau 106 dan Papua Barat 105 kasus.
Berikutnya wilayah Maluku Utara sebanyak 95 kasus, Jambi 84, Lampung 84, Sulawesi Barat 77, NTT 71, Bengkulu 67, Kepulauan Bangka Belitung 29, Gorontalo 28 dan Aceh 18 kasus.
O son