Beritabatavia.com -
Pengetatan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan larangan mudik serta protokol kesehatan dan berbagai imbauan maupun anjuran pemerintah pun, tidak juga mampu menghentikan penyebaran dan penularan wabah virus corona atau covid-19. Faktanya, wilayah penyebaran semakin meluas dan jumlah yang tertular terus bertambah dari hari ke hari. Sebagian besar masyarakat semakin cemas menyusul kebijakan pemerintah lewat keputusan Menkes nomor HK.01.07/Menkes/328/2020 tentang panduan pencegahan dan pengendalian virus covid-19 di tempat kerja dan perkantoran dalam mendukung kelangsungan usaha dalam situasi pandemi.
Jangan sampai masyarakat curiga, kebijakan new normal hanya upaya pemerintah menghindari kewajiban bila PSBB terus diterapkan. Sebab pelonggaran aktivitas akan membuka peluang yang potensi memicu terjadinya penyebaran dan penularan virus covid-19 semakin massif.
Juru bicara pemerintah untuk penanganan covid-19,Achmad Yurianto menegaskan, PSBB dan sosial distancing serta physical distancing maupun wajib menggunakan masker dan cuci tangan dengan sabun, adalah upaya efektif untuk memutus rantai penyebaran dan penularan covid-19.
“Anjuran tersebut merupakan persyaratan mutlak agar terhindar dari penularan covid-19. Maka laksanakan dengan displin yang ketat,” kata Achmad Yurianto, Kamis (28/5).
Up date covid-19 DKI
Achmad Yurianto meminta , semua pihak tetap displin dan menaati protokol kesehatan. Agar penyebaran dan penularan virus corona di 259 dari 267 kelurahan wilayah DKI Jakarta tidak bertambah dari hari ke hari. Seperti laporan dari fasilitas kesehatan diwilayah DKI Jakarta yang dilaporkan ke Kementerian Kesehatan RI, Kamis 28 Mei 2020.
Pasien Positif + 103 = total 6.929 orang
Pasien Sembuh + 21 = total 1.719 orang
Pasien Meninggal + 4 = total 514 orang
Dirawat - 21 = total 2.055 orang
Isolasi mandiri + 57 = total 2.641 orang
Up date Covid-19 Nasional
Sementara update informasi secara nasional berdasarkan data yang dikumpulkan Gugus Tugas Percepatan Penanganan covid-19 dari dari rumah sakit yang menangani covid-19 di berbagai wilayah Indonesia, hingga Kamis 28 Mei 2020, pukul 12.00 WIB.
Pasien positif + 687 = total 24.538 orang.
Pasien sembuh + 183 = total 6.240 orang.
Pasien meninggal + 23 = total 1.496 orang.
Up date virus Covid-19 di 34 Provinsi
Kemudian up date informasi berdasarkan data Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 yang diperoleh dari 412 Kabupaten/kota di 34 provinsi di tanah air, hingga Kamis 28 Mei 2020 pukul 12.00 Wib. Tercatat, jumlah total kasus terkonfirmasi positif di :
DKI Jakarta = 6.895 kasus - Jatim = 4.142 kasus - Jabar = 2.157 kasus - Sulsel = 1.381 kasus - Jateng = 1.326 kasus – Sumsel = 921 kasus - Banten = 817 kasus - Kalsel = 703 kasus - Papua = 581 kasus - Sumbar = 537 kasus - NTB = 537 kasus - Bali = 415 kasus - Kalteng = 330 kasus - Sumut = 332 kasus – Kaltim = 280 kasus - Sulawesi Utara = 281 kasus – DIY = 228 kasus - Sulawesi Tenggara= 226 kasus - Kalbar = 183 kasus - Kalimantan Utara = 165 kasus – Maluku= 170 kasus – Kepri = 162 kasus - Papua Barat = 132 kasus - Sulawesi Tengah = 121 kasus – Maluku Utara = 119 kasus - Lampung = 118 kasus – Riau = 111 kasus - Jambi = 97 kasus - Sulawesi Barat = 88 kasus - NTT = 85 kasus - Bengkulu = 69 kasus - Gorontalo = 60 kasus - Bangka Belitung = 42 kasus - Aceh = 19 kasus.
Achmad Yurianto mengingatkan, peningkatan penyebaran dan penularan yang masih terus terjadi, hendaknya membuat semua pihak tetap waspada dan displin melaksanakan protokol kesehatan.
“Tidak keluar rumah dan melaksanakan protokol kesehatan adalah langkah tepat untuk menyelamatkan diri sendiri dan keluarga dari ancaman covid-19,” kata Achmad Yurianto, Kamis (28/5).
Achmad Yurianto memastikan, pemerintah melalui kementerian dan lembaga serta unsur lainnya yang dikordinir oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, tetap memprioritaskan penanganan wabah corona. Berbagai upaya telah dilakukan seperti test real time specimen dengan jumlah lebih dari 289 ribu sampel dengan menggunakan metoda Polymarace Chain Reaction (PRC) di 66 laboratorium dan Test Cepat Molekuler (TCM) di 10 laboratorium.
Kemudian membatasi kunjungan orang ke rumah sakit, dengan membuka lebih banyak konsultasi telemedis yang dapat dimanfaatkan masyarakat.
Tetapi, kata Achmad Yurianto, upaya yang dilakukan pemerintah akan maksimal dan efektif, bila semua pihak taat dan displin melaksanakan protokol kesehatan penanganan covid-19. O son