Sabtu, 30 Mei 2020 13:48:02

ITW : New Normal Jangan Menabrak Realitas Dilapangan

ITW : New Normal Jangan Menabrak Realitas Dilapangan

Beritabatavia.com - Berita tentang ITW : New Normal Jangan Menabrak Realitas Dilapangan

Indonesia Traffic Watch (ITW) berharap penerapan new normal tidak terkesan hanya berdasarkan keinginan semata, tanpa disertai  kesiapan dan ...

ITW : New Normal Jangan Menabrak Realitas Dilapangan Ist.
Beritabatavia.com - Indonesia Traffic Watch (ITW) berharap penerapan new normal tidak terkesan hanya berdasarkan keinginan semata, tanpa disertai  kesiapan dan kecukupan serta kemampuan. Oleh karena itu,  konsep new normal jangan hanya indah di atas kertas, tetapi juga tidak boleh menabrak realitas dilapangan.

“ Sebaiknya pemerintah tidak hanya focus pada persiapan pelaksanaan new normal, tetapi juga harus disertai persiapan pelayanan dibidang tranpsortasi angkutan umum,” kata Ketua Presidium ITW, Edison Siahaan dalam keterangan persnya, Sabtu (30/5).

ITW mendorong pemerintah dan semua pihak yang memiliki tugas pokok dan fungsi dibidang lalu lintas dan angkutan jalan supaya siap menjelang penerapan new normal atau tata kehidupan baru dalam situasi wabah virus corona atau covid-19.

Menurut Edison, ada beberapa hal yang harus diantisipasi karena potensi menimbulkan permasalahan saat penerapan new normal dilakukan. Misalnya, saat  new normal tetap berlaku aturan protokol kesehatan. Bahkan pendisplinan pada protokol kesehatan saat new normal lebih ditingkatkan, agar saat menjalankan aktivitas tetap sehat dan terhindar dari penularan virus corona.

Tentu tidak terkecuali ketika menggunakan kendaraan angkutan umum, jaga jarak, tidak kontak langsung harus ditaati sebagai bagian dari protokol kesehatan.  

“Nah, new normal dengan pengetatan displin protokol kesehatan, harus disertai dengan  ketersediaan kendaraan angkutan umum baik secara kualitas maupun kuantitas. Pemerintah harus memastikan jumlah angkutan transportasi umum sudah cukup untuk melayani kebutuhan masyarakat saat memasuki new normal,” ujar Edison.

Karena, tambahnya,  untuk memenuhi sosial distancing,  setiap kendaraan angkutan umum hanya boleh mengangkut penumpang sebanyak 50 persen dari jumlah penumpang yang semestinya. Tentu angkutan umum yang tersedia saat ini  tidak akan mampu melayani masyarakat.

Dia menjelaskan, jika kondisi seperti itu dibiarkan, tentu penerapan new normal akan gagal sekaligus  menggali kubur bagi para pelaku usaha dibidang transportasi angkutan umum. Sebab dengan jumlah penumpang hanya separuh dari kapasitas angkutnya, tidak akan bisa memenuhi biaya operasional.

Kemudian Edison melanjutkan, pihaknya tidak setuju, apabila penerapan protokol kesehatan yang merugikan para pelaku usaha angkutan umum, dibebankan kepada penumpang. Seperti isu yang beredar di kalangan awak angkutan umum, satu orang penumpang akan dikenakan tarif untuk dua orang penumpang, sebagai kompensasi dari penerapan displin protokol kesehatan.

Sementara hingga saat ini  belum ada pembahasan untuk mendapatkan solusi dan kesepakatan antara pemerintah dengan pelaku usaha dibidang transportasi angkutan umum.

ITW meminta apapun alasannya, pemerintah harus memastikan keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran (Kamseltibcar) lalu lintas angkutan umum tetap terjaga saat penerapan new normal dilaksanakan. Agar seluruh masyarakat aman dan nyaman serta selamat saat melaksanakan aktifitasnya. O red
 

Berita Lainnya
Sabtu, 25 Januari 2025
Sabtu, 25 Januari 2025
Jumat, 24 Januari 2025
Jumat, 24 Januari 2025
Kamis, 23 Januari 2025
Rabu, 22 Januari 2025
Rabu, 22 Januari 2025
Selasa, 21 Januari 2025
Selasa, 21 Januari 2025
Selasa, 21 Januari 2025
Selasa, 21 Januari 2025
Selasa, 21 Januari 2025