Beritabatavia.com -
Jelang penerapan new normal, kendaraan roda dua dan roda empat mulai memadati ruas jalan di ibukota. Disusul aktivitas masyarakat mulai menggeliat seperti biasa sebelum Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) diterapkan. Kerumunan warga juga terjadi saat Mall Pelayanan Publik (MPP) Bekasi Trade Center mulai beroperasi, Selasa (2/6).
Meskipun petugas tetap menerapkan protokol kesehatan seperti sosial distancing dan wajib masker, tetapi tak mampu menahan niat warga berkunjung.
Sementara belum ada respon terkait maklumat yang diterbitkan Majelis Ulama Indonesia (MUI) nomor Kep-1188/DP-MUI/V/2020 tertanggal 28 Mei 2020 tentang new normal dan ditanda tangani Waketum MUI Muhyidin Junaidi dan Sekjen MUI Anwar Abbas. Maklumat itu meminta pemerintah dalam penerapan new normal mengikuti kriteria standar yang ditetapkan organisasi kesehatan dunia atau World Health Organization (WHO).
Sebelumnya juga warning kepada pemerintah telah disampaikan para ahli epidemiologi dan ahli kesehatan masyarakat. Pemerintah diingatkan agar hati-hati menerapkan new normal. Sebaiknya pemerintah mempertimbangkan epidemiologi diwilayah yang akan diterapkan new normal.
Selain itu, pemerintah juga diminta agar lebih dulu memenuhi enam point persyaratan yang ditetapkan WHO. Sedangkan penyusunan SOP dan protokol kesehatan hendaknya orientasinya adalah untuk memutus rantai penyebaran dan penularan covid-19. Sehingga dapat mengurangi tingkat kecemasan dan kekhawatiran publik, karena penyebaran dan penularan mulai mereda.
Up date covid-19 DKI
Seperti up date informasi kasus covid-19 di 260 dari 267 kelurahan di DKI Jakarta. Berdasarkan laporan dari fasilitas kesehatan wilayah DKI Jakarta yang telah dilaporkan ke Kementerian Kesehatan RI, Selasa 2 Juni 2020.
Pasien Positif + 76 = total 7.459 orang
Pasien Sembuh + 159 = total 2.405 orang
Pasien Meninggal + 4 = total 525 orang
Dirawat - 51 = total 1.743 orang
Isolasi mandiri - 36 = total 2.786 orang
Up date Covid-19 Nasional
Sementara secara nasional, update informasi covid-19 menurut juru bicara pemerintah untuk penanganan covid-19, Achmad Yurianto, menjelaskan, berdasarkan data yang dikumpulkan Gugus Tugas Percepatan Penanganan covid-19 dari rumah sakit yang menangani covid-19 di 417 kota/Kabupaten wilayah Indonesia, hingga Selasa 2 Juni 2020, pukul 12.00 WIB. Jumlah total kasus yang terkonfirmasi :
Pasien positif + 609 = total 27.549 orang.
Pasien sembuh + 298 = total 7.935 orang.
Pasien meninggal + 22 = total 1.663 orang.
Up date virus Covid-19 di 34 Provinsi
Sedangkan up date informasi kasus covid-19 di 34 provinsi di tanah air, berdasarkan data Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, hingga Selasa 2 Juni 2020 pukul 12.00 Wib. Tercatat, jumlah total kasus yang terkonfirmasi positif virus covid-19 di :
DKI Jakarta = 7.485 kasus / Jatim = 4.922 kasus / Jabar = 2.294 kasus / Sulsel = 1.586 kasus / Jateng = 1.417 kasus / Sumsel = 995 kasus / Kalsel = 948 kasus / Banten = 867 kasus / Papua = 725 kasus / NTB = 652 kasus / Sumbar = 567 kasus / Bali = 482 kasus / Kalteng = 419 kasus / Sumut = 417 kasus / Sulawesi Utara = 339 kasus / Kaltim = 297 kasus / Sulawesi Tenggara = 244 kasus / DIY = 237 kasus / Maluku = 223 kasus / Kepri = 197 kasus / Kalbar = 196 kasus / Papua Barat = 168 kasus / Kalimantan Utara = 165 kasus / Maluku Utara = 160 kasus / Lampung = 135 kasus / Sulawesi Tengah = 128 kasus / Riau = 117 kasus / Jambi = 97 kasus / NTT = 97 kasus / Gorontalo = 94 kasus / Sulawesi Barat = 92 kasus / Bengkulu = 91 kasus / Bangka Belitung = 46 kasus / Aceh = 20 kasus.
Juru bicara pemerintah untuk penanganan covid-19, Achmad Yurianto, mengingatkan, penyebaran dan penularan yang masih terus terjadi, hendaknya membuat semua pihak tetap waspada dan displin melaksanakan protokol kesehatan.
“Tidak keluar rumah dan melaksanakan protokol kesehatan adalah langkah tepat untuk menyelamatkan diri sendiri dan keluarga dari ancaman covid-19,” kata Achmad Yurianto, Selasa (2/6).
Dia menegaskan, sosial distancing serta physical distancing maupun wajib menggunakan masker dan cuci tangan dengan sabun, adalah upaya efektif untuk memutus rantai penyebaran dan penularan covid-19.
“Anjuran tersebut merupakan persyaratan mutlak agar terhindar dari penularan covid-19. Maka laksanakan dengan displin yang tinggi,” kata Achmad Yurianto, Selasa (2/6).
Achmad Yurianto memastikan, pemerintah melalui kementerian dan lembaga serta unsur lainnya yang dikordinir oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, tetap memprioritaskan penanganan wabah corona. Berbagai upaya telah dilakukan seperti test real time specimen dengan jumlah total lebih dari 342 ribu sampel dengan menggunakan metoda Polymarace Chain Reaction (PRC) dan Test Cepat Molekuler (TCM).
Kemudian membuka lebih banyak konsultasi telemedis yang dapat dimanfaatkan masyarakat untuk membatasi kunjungan orang ke rumah sakit.
Tetapi, lanjutnya, upaya yang dilakukan pemerintah akan maksimal dan efektif, bila semua pihak taat dan displin melaksanakan protokol kesehatan penanganan covid-19. O son
Ist.
