Beritabatavia.com -
Penyebaran dan penularan wabah virus corona atau covid-19 masih terus terjadi hampir diseluruh wilayah Tanah Air. Ditengah ketidakpastian kapan pandemi virus covid-19 akan berakhir, justru Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) ngotot akan menggelar kompetisi Liga 1 di Yogjakarta pada Oktober mendatang.
Apa dibalik sikap ngotot PSSI untuk tetap menggelar kompetisi Liga1 di Yogjakarta, ditengah kekhawatiran masyarakat atas ancaman wabah virus covid-19 yang semakin tak terkendali. Serta resiko terburuk yang akan terjadi, jika PSSI tetap bersikukuh menggelar kompetisi Liga 1 pada Oktober mandatang.
Pemerhati sepakbola yang juga komentator bola, Kesit B Handoyo, mengatakan,langkah PSSI untuk tetap menyelesaikan Liga di tengah pandemi sebenarnya sudah tepat yakni tanpa penonton dan dengan protokol kesehatan yang ketat. Menurutnya, alasan utama PSSI agar Liga musim ini bisa tuntas.
"Walau dilema, idealnya kompetisi memang harus diselesaikan seperti halnya negara-negara lain yang sudah menyelesaikan liganya di tengah masih adanya ancaman covid-19," kata Kesit B Handoyo, Rabu (30/9).
Tetapi harus tetap mempertimbangkan risiko terburuk yaitu munculnya klaster baru dari sepakbola. Meskipun bukan sepenuhnya risiko itu ditanggung oleh PSSI bila ada korban terpapar virus covid-19 saat kompetisi digelar.
Menurut Kesit yang juga sekretaris PWI Jaya, pihak yang memberi izin kompetisi digelar ikut bertanggungjawab. Sebab PSSI akan menjalankan kompetisi Liga 1 apabila pemerintah sudah memberikan izin.
"Nah,begitu tak diizinkan,PSSI kan langsung patuh. Kuncinya tetap si pemberi izin dan juga harus bertanggungjawab bila terjadi hal-hal seperti penularan virus covid-19," pungkasnya.
0 son