Beritabatavia.com -
Perlahan sang surya bergerak dari upuk timur memancarkan warna cerah menyinari gedung-gedung pencakar langit hingga rumah-rumah di kawasan pemukiman padat penduduk. Saat itulah pria kelahiran 14 Agustus 1968 yang dilantik sebagai Kapolda Metro Jaya pada 20 Nopember 2020 bergegas untuk mewujudkan visi " Jakarta Aman, Jakarta Sehat".
Mewujudkan rasa aman ditengah kondisi sosial dan ekonomi yang luluhlantak akibat amuk Pandemi Covid-19,bukan sesuatu yang mudah. Selain integritas,kompetensi juga harus memiliki mental dan semangat serta ketegasan dan ketangkasan dalam bertindak. Pemimpin ditengah pandemi harus sosok yang nyaris memiliki segalanya.
Mengatasi masalah pandemi tidak cukup hanya dengan logika berpikir di dalam kotak (in of the box) atau hanya bermain di wilayah "comport zone". Harus terus berpikir "out of the box" atau melompat dari kebiasaan konvensional seraya menggali inovasi dan mencari terobosan-terobosan yang strategis dan konstruktif untuk menjadi solusi efektif dan berkelanjutan.
Pandemi Covid-19 tidak hanya menyemai beragam permasalahan sosial, tetapi juga meluluh lantakkan sendi-sendi kehidupan dan ekonomi. Pandemi mengancam kesehatan bahkan membawa kematian semakin dekat di depan mata. Pandemi covid-19 membuat aktivitas terputus, produktivitas tersendat, kesehatan terancam membuat sebagian masyarakat mulai khawatir untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Sudah melewati 15 bulan wabah virus Covid-19 belum juga menunjukkan indikasi akan berakhir, justru semakin sulit dikendalikan. Hari demi hari jumlah warga yang terpapar virus Covid-19 terus bertambah, tercatat pada periode 22 Juli 2021 jumlah total kematian akibat Covid-19 di DKI sebanyak 10.865 orang sedangkan jumlah total nasional sebanyak 79.032 orang.
Berbagai upaya dan kerja keras pemerintah untuk memutus penyebaran dan penularan virus Covid-19, belum memberikan dampak yang signifikan. Justru gelombang ketidakpastian semakin merebak, situasi dan kondisi bergerak sangat dinamis sulit diprediksi. Kabar duka menjadi peristiwa yang terjadi setiap hari,kematian bukan lagi kesedihan apalagi ditangisi.
Foto : Kapolda Metro Jaya irjen Fadil Imran membagikan rendang kepada warga
Pandemi covid-19 nyaris menguasai hidup dan kehidupan membuat sebagian masyarakat hanya bisa pasrah. Beban kehidupan semakin menghimpit, sumber pendapatan terkatup membuat kepercayaan goyah.Ditengah kondisi yang semakin tidak menentu,dibutuhkan sosok-sosok yang memiliki empati, kepedulian dan kebersamaan untuk saling membantu. Dengan kejujuran dan ketulusan rela mengulurkan tangan atas perintah rasa kepedulian, kemanusiaan dan kekeluargaan, tanpa pernah berharap mendapat pujian dan sanjungan.
Sebagai Kapolda, Irjen Fadil Imran bergerak cepat untuk memastikan semua program dari mulai Kampung Tangguh untuk dioptimalkan disetiap wilayah zona merah. Selain upaya mencegah penyebaran dan penularan virus covid-19, juga sekaligus meringankan kehidupan dan kebutuhan warga. Hamparan kesulitan membuat Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran, haru biru.
Kebijakan untuk memutus rantai penyebaran dan penularan virus covid-19 seperti penerapan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat berdampak melemahnya perputaran roda ekonomi. Pelaku usaha khususnya kelas UMKM terpaksa menutup gerai usaha sekaligus sumber kehidupannya. Kehadiran sosok yang penuh kepedulian seperti setetes air digurun pasir. Sikap tulus untuk memahami kesulitan orang lain menjadi suplemen penyemangat untuk menumbuhkan gairah menjalani kehidupan. Seperti kehadiran seorang anak kampung dari Sulawesi Selatan sebagai penjaga kehidupan yang menggunakan waktu dan kemampuan serta kewenangannya untuk mewujudkan Jakarta aman Jakarta sehat.
Kapolda Irjen Fadil Imran dan Wakapolda Brigjen Hendro Pandowo serta Dirlantas Kombes Sambodo membagikan rendang kepada warga
Larut Bersama Kesulitan
Sosok tegas Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran luluh saat meninjau langsung pelaku usaha yang terkena imbas dampak dari PPKM ini. Ia beserta tim meninjau beberapa pelaku usaha di sekitaran Blok M, Jakarta Selatan, Rabu 21 Juli 2021. Salah satu kedai yang dikunjungi yaitu rumah makan padang Uni Emmy.
Penasaran dengan dampak yang dirasakan selama PPKM, Fadil melontarkan beberapa pertanyaan kepada Emmy.
"Selama situasi PPKM ini agak menurun omsetnya?" tanya Fadil pada Emmy.
Tanpa pikir panjang, Emmy langsung menjawab pertanyaan tersebut sesuai dengan apa yang ia rasakan saat ini.
"Bukan cuma menurun Pak, sangat menurun. Tidak bisa berjualan, tidak ada uang masuk sama sekali." jawab Emmy.
Melihat kondisi usaha Emmy sedang mengalami kesulitan, Fadil memberikan bantuan 250 Kg daging sapi dan meminta Emmy untuk memasakinya rendang.
"Alhamdulillah bapak kasih rejeki, semoga berkah," kata Uni Emmy
Tak kuasa menahan tangis, Emmy langsung berterimakasih dan memeluk Fadil atas bantuan yang diberikan. Sontak pria dengan bintang dua bertengger di bahu terharu, tak kuasa menahan isak, air matanya menetes sambil memeluk Emmy serasa ikut merasakan kesulitan yang dialami Emmy.
Emmy juga meminta izin kepada Kapolda Metro Jaya tersebut. Jika rendangnya sudah jadi, ia akan memberikannya untuk para tetangga. Mendengar rencana baik itu, Fadil langsung setuju dan mendukungnya.
"Saya anak kampung. Banyak keluarga dan saudara yang sama seperti uni Emmy dan susahnya uni Emmy pernah juga saya alami," ucap Kapolda Irjen Fadil dengan suara bergetar.
Polda Metro Jaya menyediakan 8 ton daging sapi dan mengajak 35 rumah makan Padang kelas UMKM untuk membuat rendang dan membagikannya kepada masyarakat.
"Daging kurban berasal dari sumbangan Anggota Polda Metro Jaya," ungkap Fadil.
Berdasarkan perhitungan, total akan ada 10 ribu paket rendang yang nantinya diberikan kepada warga kurang mampu dan pasien Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri (isoman) di rumah.
"Itu nantinya dibungkus 800 gram per paket, mungkin jadinya sekitar 10 ribu paket. Ini yang akan kita distribusikan," ujar Kapolda Metro Jaya Irjen Mohammad Fadil Imran.
Dengan kegiatan itu, jajaran Polda Metro Jaya diharapkan menjalankan tiga hal sekaligus. Beribadah kurban, ikut memberdayakan ekonomi masyarakat yang tengah menghadapi pandemi, dan tetap menjalankan protokol kesehatan.
O Edison Siahaan