Beritabatavia.com -
"Beri Aku 10 Pemuda, Maka Akan Kuguncang Dunia!" (Soekarno- Bung Karno). Tentu pemuda yang cinta bangsa dan tanah air, peduli terhadap lingkungan dan kehidupan disekitarnya. Serta rela berkorban dan selalu mendahulukan kepentingan masyarakat dari pada kelompok apalagi pribadi. Pemuda yang memiliki empati dan dengan tulus membantu masyarakat yang sedang kesulitan.
Seperti yang dilakukan Daranty, Genta Rouzha Kandita, Mario Achmadi dan Rizki Ramadhan. Mereka gelisah dan khawatir akan nasib orang-orang yang terhempas akibat amuk pandemi virus Covid-19 yang melanda Tanah Air. Lalu mereka turun ke jalan menemui warga yang nyaris pasrah menerima kehidupan, di Kota Bogor, Rabu 28 Juli 2021. Keempat pemuda ini menyebut aksi mereka sebagai gerakan Rakyat Turun Tangan.
Mereka menemui warga yang sedang kesulitan dengan membawa oleh-oleh yang dibeli dari uang patungan yang terkumpul sebesar Rp1,6 juta untuk pengadaan bantuan berupa sembako, masker dan vitamin yang diberikan kepada 50 orang di Kota Bogor. Saat itu para pemuda yang menyebut sebagai gerakan Rakyat Turun Tangan mendengar langsung keluh kesah dan keresahan warga yang dialami selama Pandemi Covid-19 melanda Tanah Air.
Foto : Harapan warga yang ditemui kelompok Rakyat Turun Tangan di Bogor
"Saya dan teman-teman turun ke bawah membantu warga dengan sembako masker dan vitamin. Saat itulah mereka nulis gitu tentang keluh kesah yang mereka alami selama pandemi Covid-19 melanda tanah air," kata Daranty salah satu kelompok Rakyat Turun Tangan. Gerakan ini jilid pertama dan kita rencanakan akan terus berlangsung sampai ke kota-kota lain, tambahnya.
Kelompok Rakyat Turun Tangan menyebut tujuan aksi ini selain membantu dan berdonasi kepada warga yang benar-benar sedang dalam kesulitan akibat pandemi Covid-19. Juga ingin melihat langsung apakah bansos yang disalurkan pemerintah sudah tepat sasaran. Ternyata, dilapangan seperti dua rel kereta yang tidak pernah bertemu. Kebijakan pemerintah tidak terjangkau oleh warga yang benar-benar miskin. Misalnya program bansos dilakukan melalui internet, sementara rakyat kecil tidak punya handphone.
foto: Warga berharap pemerintah jangan pura-pura buta
Sehingga warga yang kurang beruntung secara ekonomi, benar-benar tidak tau harus melakukan apa dan bagaimana, ditambah kebijakan PPKM membuat mereka semakin kesulitan. Sementara harga vitamin sebelumnya Rp6 ribu naik menjadi Rp 11 ribu. Mereka tidak pakai masker karena tidak punya uang untuk membeli masker. Pemuda-pemudi yang tergabung dalam Rakyat Turun Tangan berharap bantuan langsung seperti ini terus berlanjut untuk menyelamatkan hidup dan kehidupan warga Indonesia yang berada dalam arena yang sangat menyedihkan.
O Edison